Nio menatap Allena dengan mata yang memerah. Jelas sekali kekecewaan tersirat dalam tatapannya.
"Aku mempercayaimu dengan sepenuh hatiku, dan aku pikir kamu juga melakukan hal yang sama. Aku pikir kamu menganggapku sebagai seseorang yang akan selalu kamu andalkan dalam hidupmu," ucap Nio.
"Ya, tentu saja aku mengandalkanmu. Aku sangat membutuhkanmu dalam hidupku, itulah mengapa aku tak bisa jauh darimu. Aku terluka, Nio. Sungguh, aku sangat terluka ketika tahu kini kamu sangat membenciku, bahkan melihatmu mengabaikanku saja membuat hatiku sangat terluka. Tolong percaya padaku, aku tak bermaksud menyinggungmu," ucap Allena dan mencoba meraih tangan Nio kembali. Kali ini Nio hanya diam, dia membiarkan Allena menyentuh tangannya.
Allena menatap Nio yang kini melihat ke arah lain. Nio terlihat enggan menatap Allena yang kali ini menatapnya begitu dekat.