Allena mengambil koper Nio dan membukanya. Dia mencari dasi Nio di sana tetapi lagi-lagi tak menemukannya.
"Dasimu juga tak ada di dalam koper," ucap Allena seraya mendongak dan menatap Nio.
Nio terdiam, lalu teringat sesuatu.
"Kalau begitu, semua dasiku masih ada di kamar tamu," ucap Nio.
Allena menatap Nio dengan tatapan seakan mengisyaratkan 'Apakah Nio sedang mengerjainya? Mengapa tak katakan sejak awal jika dasinya masih berada di kamar tamu?'
"Aku tak pernah mengerjakan pekerjaan kecil seperti itu!" ucap Nio.
'Jika pekerjaan kecil saja tak bisa mengerjakannya, bagaimana dengan pekerjaan yang besar? Tak heran dia mudah dicurangi!' gumam Allena menggerutu seraya berjalan melewati Nio.
Nio mengepalkan tangannya. Dia mendengar gerutuan Allena. Dia lantas melihat punggung Allena.
"Aku tak suka mendengar ucapanmu!" tegas Nio.