Nio berbalik dan terdiam ketika melihat Bram ternyata ada di dekatnya. Seketika dia menjadi canggung, sejak kapan sang papi ada di sana? Apakah sang papi mendengar apa yang dia katakan barusan di telepon? Pikirnya.
"Apa kamu akan pergi?" tanya Bram.
"Ya, aku ada urusan sebentar. Apa Papi akan tetap di sini?" tanya Nio.
"Tidak, Papi akan pergi jika kamu juga pergi. Mau bareng tidak?" ucap Bram.
"Tidak, aku akan bawa mobil sendiri. Akan sangat merepotkan jika aku harus memesan taksi untuk kembali ke rumah nanti," ucap Nio.
"Baiklah," ucap Bram. Keduanya lantas pergi memasuki mobil masing-masing dan meninggalkan area kediaman Nio.