Nio melempar ponselnya ke atas dashboard dan mulai menanyakan mesin mobil. Dia pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedikit tak seperti biasanya. Sebelumnya, dia sudah menghubungi Wilona dan meminta Wilona untuk pergi ke sebuah tempat. Dia meminta Wilona untuk menemuinya di tempat tersebut.
Sesampainya di tempat itu, Nio keluar dari mobil dan menghampiri Wilona yang juga mencoba menghampirinya.
"Tuan, Saya benar-benar tak mengerti mengapa kita langsung datang ke sini? Mengapa tak seperti sebelumnya? Kita bisa melakukan pertemuan dengan pihak media itu lagi 'kan? Saya khawatir ini akan sedikit mengganggu reputasi Anda dengan datang langsung seperti ini," ucap Wilona.
"Di mana uangnya?" ucap Nio yang justru mengabaikan ucapan Wilona.
Wilona menghela napas. Dia dapat melihat kemarahan di mata Nio. Sebenarnya, dia belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ketika bicara di telepon tadi, Nio hanya memintanya untuk segera datang menemuinya di perusahaan media itu.