"Tunggu dulu!" ucap Nio seraya bergegas bangkit dari duduknya. Catherine pun terdiam di tempatnya.
Tak lama Nio muncul di hadapannya, keduanya pun saling tatap.
"Kenapa kamu mengembalikan kunci rumahmu?" tanya Nio terlihat bingung.
Catherine menghela napas, dia pun tersenyum.
"Karena aku tak bisa lagi menempatinya," ucap Catherine.
"Benarkah? Tapi, Itu adalah rumahmu, kenapa kamu memberikan kuncinya padaku?" ucap Nio.
Catherine terdiam sejenak. Ya, memang benar itu rumahnya. Memang itu haknya karena dia membelikan rumah itu dari hasil jasanya sebagai pengacara perusahaan Sasongko.
Namun, yang mengganggu pikiran Catherine adalah tentang bagaimana Allena memandang rendah dirinya malam itu. Bahkan Allena sampai ingin menukar harga dirinya. Itu membuatnya tak nyaman meski pada awalnya dia berpikir dengan mendekati Nio dan kembali pada Nio, maka kehidupannya akan mudah karena Nio adalah seorang anak dari pebisnis besar.