Allena mencoba menarik tangannya tetapi Nio justru mengeratkan genggamannya.
"Sangat bagus, lebih perhatikan lagi keadaan istrimu. Dulu, Mami juga begitu, terkadang lupa memeriksa keadaanmu ke Dokter saat kamu masih di perut Mami, tapi Papi yang lebih peduli. Jadi, harus saling mengingatkan," ucap Clara.
"Ya, Mam. Aku mengerti. Tak perlu khawatir, kami akan ke Rumah Sakit besok. Benar 'kan Sayang?" ucap Nio seraya tersenyum dan menoleh pada Allena.
"Ya, tentu saja," ucap Allena seraya tersenyum. Allena lantas mencoba menarik tangannya lagi, tetapi lagi-lagi dia tak bisa melepaskan tangannya dari genggaman tangan Nio. Nio terlalu erat menggenggam tangannya.
"Oh ya, apa Mami mau ikut?" tanya Nio, sontak Allena menatap Nio bingung. Kenapa Nio mengajak maminya? Apakah maksud Nio, Nio ingin mengajak maminya pergi ke Rumah Sakit untuk memeriksa kandungannya? Pikir Allena.
"Sangat ingin jika kalian tak keberatan," ucap Clara penuh antusias.
"Tentu saja kami takan keberatan," ucap Nio.
