Bukankah di sana hanya ada dirinya dan Allena? Lantas, pada siapa lagi dia bicara jika bukan pada Allena? Mengapa Allena justru bertanya seakan-akan dirinya bukan bicara pada Allena? Pikir Nio.
Nio menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan.
"Ayok, naiklah. Berhentilah berenang," ucap Nio.
Allena mengabaikan apa yang Nio katakan, dan memilih menenggelamkan kepalanya ke dalam kolam lagi. Melihat hal itu, Nio mengembuskan napas kasar dan bergegas berdiri. Dia berkaca pinggang memperhatikan Allena yang terus berenang, seakan-akan dia begitu menikmatinya. bahkan sampai mengabaikan apa yang dia katakan.
Ya, memang Nio sudah hampir tak pernah lagi melihat Allena berenang, jangankan berenang, hanya sekedar duduk santai berdua saja sudah sangat sulit menemukan momen yang tepat. Namun, tak bisakah Allena memikirkan anaknya? Setidaknya, jika dia tak peduli pada dirinya sendiri, maka pedulilah pada anak yang ada di perutnya, pikir Nio.
