Catherine mendekati orang itu dan menatap orang itu dengan penuh kemarahan. Sedangkan orang itu tampak tenang, dia bahkan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya. Tatapannya juga tertuju pada Catherine.
Catherine melihat sekeliling ruangan itu dan tak terlihat ada siapapun di sana. Dia lantas kembali melihat orang itu yang kini mulai bangkit dari duduknya. Orang itupun menghampiri Catherine dan menatap Catherine dengan bingung.
"Bukankah kamu datang ke sini untuk bicara denganku? Jadi, katakan saja apa yang ingin kamu katakan, aku tak memiliki banyak waktu," ucap orang itu.
Orang itu lantas tersenyum kecut.
"Sangat menyenangkan menjadi orang-orang seperti dirimu, apakah ini yang sekretarismu katakan bahwa dirimu sedang sibuk? Sekarang aku mengerti, betapa pengecutnya dirimu karena terus menghindar dariku, apakah dirimu merasa berdosa karena sadar telah melanggar perjanjian yang telah kita sepakati sebelumnya?" ucap Catherine.