'Dia benar-benar tak menghargai waktu, apa dia pikir dia begitu penting sehingga berani membuat semua orang menunggunya?' batin Nio kesal.
Tepat satu menit lagi menuju lima menit waktu yang Bram berikan, orang itu akhirnya muncul di ruang pertemuan.
"Mohon maaf telah membuat kalian menunggu," ucap orang itu kemudian duduk di sisi Nio.
Nio hanya menghela napas panjang. Dia merasa sangat risi melihat orang itu ada di dekatnya.
Ya, itu Allena. Bagaimana mungkin Bram bisa memulai meeting tersebut sedangkan meeting ini diperuntukan bagi Allena.
Tak hanya Nio, semua orang juga tampak tak menyukai keterlambatan Allena. Apakah karena Allena menantu pemilik perusahaan Sasongko sehingga dia bisa bebas membuat orang lain menunggu? Jelas sekali terlihat dari raut wajah mereka yang terlihat tak nyaman. Allena yang menyadari hal itupun menjadi tak nyaman.
"Baiklah, karena menantu Saya sudah hadir, maka kita akan memulai meeting-nya," ucap Bram.