Nio sampai di kediaman orangtuanya, dia perasaan hancur dan langkah yang lemas dia memasuki rumah. Tak tahu lagi ke mana dia harus pergi, dia benar-benar merasa hancur kali ini.
"Nio?" ucap seseorang begitu Nio sampai di ruang tamu.
Nio pun menoleh dan melihat Bram ternyata sedang duduk di ruang keluarga. Bram terlihat menghampiri Nio dan Nio pun tersenyum melihat Bram. Dia berharap Bram takan menyadari bahwa saat ini dia sedang dalam keputus-asaan.
"Kenapa kamu di sini? Kenapa tak ke Kantor? Apa kamu baik-baik saja?" tanya Bram.
Nio mengangguk dan lagi-lagi tersenyum.
"Aku hanya ingin datang ke sini, di mana Mami?" tanya Nio.
"Mungkin Mami ada di kamar," ucap Nio.
"Baiklah, kalau begitu aku akan ke kamarku dulu," ucap Nio kemudian berbalik. Dia melangkahkan kakinya menuju anak tangga.
Bram yang sebetulnya melihat raut wajah Nio tampak aneh saat di depannya tadi, mencoba memperhatikan langkah Nio. Namun, dia tak berani mengatakan apapun. Dia hanya diam.