Nio pun terdiam sejenak mendengar pertanyaan Wilona. Setelah itu dia menandatangani berkas terakhir dan meletakan bolpoint di tempatnya kembali. Dia pun kembali melihat Wilona.
"Sudah Saya tandatangani, kamu bisa membawanya kembali," ucap Nio.
Wilona merasa semakin bingung, tetapi dia bergegas mengambil tumpukan berkas itu dan pamit keluar dari ruang kerja Nio.
Melihat Wilona tak ada lagi di ruangan itu, Nio pun memikirkan pertanyaannya sebelumnya pada Wilona. Entah apa yang dia pikirkan sehingga tiba-tiba bertanya seperti itu. Nio sendiri tak memahaminya, apakah itu karena dia sudah terlalu muak dengan kesendiriannya?
Ya, setidaknya begitu. Teman-teman seusianya setidaknya sudah memiliki satu anak sekarang. Sepertinya memang takan pernah ada kehidupan yang sempurna di dunia ini. Dia mungkin beruntung dalam segi materi, tetapi dalam rumah tanggannya, Allena bahkan tak ingin bekerjasama dengannya.