Jika apa yang dipikirkan Yoshimura itu benar?
Lalu, dia mencoba menoleh ke arah yang berlawanan di mana lehernya tadi terasa dingin dan merinding, ternyata!
"...."
Dia seketika memasang muka malasnya, dalam hatinya berkata, 'Ah~ ternyata Iori!' tentu saja Iori mencoba menggoda Yoshimura dengan berbalik ke arah belakang punggungnya dan meniup bagian belakang leher milik Yoshimura.
Sensasi dingin itu adalah tiupan angin dari mulut Iori.
Kini dia menjadi yakin kalau yang tadi gemerisik di ruangannya adalah Iori.
****
"Ah~ maaf, aku cuma ingin menggodamu. Ternyata kamu penakut juga, ya, ehehehe." Ucap Iori dengan memasang tawa kecilnya untuk menurunkan suasana ketegangan hati Yoshimura.
"Ugh! Tidak lucu!" seru Yoshimura yang masih memandang dengan tatapan malas pada Iori, sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya.
"Ah~ ahahaha." Iori meneruskan tawanya tapi, "Kenapa kamu masih seperti itu? Aku kan sudah minta maaf, tolong hentikan tatapanmu itu."
"Tidak, karena pasti kamu yang tadi ada di ruangan ini."
Seketika mendengar perkataan yang dilontarkan Yoshimura ini, Iori menghapus senyum yang mengembang di wajahnya.
"Eh!?" dia berceletuk heran menatap Yoshimura yang bisa dianggap menuduhnya ini.
"Kalau yang itu, aku jujur bukan aku!" seru Iori dengan ekspresi datarnya sambil membuat tangan dengan simbol peace pada Yoshimura.
Yoshimura pun percaya dan tidak mungkin orang baik yang sudah menjenguknya ini berbohong padanya terutama langsung memasang wajah datarnya dan mengucapkan perkataannya dengan nada serius.
"...."
Yoshimura sesaat bergeming, menundukkan kepalanya sambil memegang dagunya dengan salah satu tangannya.
"Jadi, siapa yang tadi itu? Aku menjadi curiga kalau tempat ini-"
Begitu Yoshimura hendak melanjutkan perkataannya yang penuh dugaan itu ....
"Ah~ mungkin dokter atau perawat yang mau mengecekmu, saat kamu tidak berada dalam tempat tidurmu maka mereka keluar lagi, atau jangan-jangan kau sendiri yang berbohong tentang ini?" Iori mengatakannya untuk mendapat kepastian dari Yoshimura.
"Tidak ya, aku tidak sedang mengada-ngada, terlebih lagi berbohong bukan tipeku." Yoshimura langsung menyangkalnya.
"Oh~ gentle-man sekali." Ucap Iori meresponsnya dengan penuh kekaguman pada Yoshimura.
"Ah ya, mungkin benar perkataanmu itu pasti perawat yang sedang mengecek ruangan ini." Yoshimura perlahan menurunkan sikap kecurigaannya karena dia ingat kalau di rumah sakit ini kan banyak sekali orang.
Akhirnya mereka ngobrol santai sejenak di sini.
"Oh, ya, bagaimana kau bisa tahu kalau aku sudah sembuh?" tanya Yoshimura memastikannya pada Iori yang tampakny sudah tahu lebih dulu dibanding teman-teman di kelasnya.
"Oh, itu dari ayahnya Fukube." Iori menjawabnya dengan basa-basi.
"Fukube?" Yoshimura meresponsnya dengan nada heran karena dia perasaan belum tahu sama sekali keluarga Fukube. Dia kembali berpikir, 'Hmm apakah ayahnya Fukube adalah orang yang masih ada hubungannya dengan rumah sakit ini?'
"Ya," jawab Iori dengan singkat.
"Bagaimana keadaan Fukube apa dia sudah sembuh?" tanya Yoshimura dengan khawatir. Seingat Yoshimura ini adalah satu harinya dia ada di sini. Jadi, kemarin Fukube sakit dan pasti hari ini belum baik mengingat dia begitu lemah.
Iori seketika menundukkan sedikit wajahnya dengan ekspresi gelisah, "Sayangnya ... dia belum sehat. Tapi, tidak masalah ... Fukube memang memiliki fisik yang lemah sejak dulu." Jelas Hiyori.
"Oh begitu ya."
"Iya."
"Lalu, ayahnya Fukube itu siapa? Kenapa bisa tahu aku sudah sembuh?" tanya Yoshimura dengan heran.
"Eh, kamu tidak tahu kah? Soalnya sepulang sekolah tadi aku sempat menjenguk Fukube sebentar dan ayahnya bilang, 'teman kalian yang ada di rumah sakit itu sudah sadar.' Tentu saja yang dimaksud itu adalah anak pindahan itu, ya dirimu."
Penjelasan Iori membuat Yoshimura keheranan, 'Apa ada orang yang ada sangkut pautnya denganku?' pikirnya.
Dari penampilan orany yang Yoshimura temui sebelumnya yang mirip dengan Fukube, rambutnya putih dan matanya berwarna biru gelap, kemungkinan orang itu ayahnya!? Namun, Fukube memiliki warna mata merah dengan sedikit pudar.
Jangan-jangan ....
"Apa orang yang kamu maksud itu pak Takizoe?" karena Yoshimura tidak lain hanya berpikiran orang itu yang penampilannya sama dengan Fukube. Namun, Fukube yang menjadi ketua kelas itu adalah anak yang sedikit dingin sikapnya pada orang lain.
"Ya, benar! Ah~ aku lupa namanya saat hendak menyebutkannya, hehehe." Ucap Iori merespons perkataan Yoshimura, sambil memasang tawa kecil untuk suasana santai.
"Kamu kenapa bisa tahu pak Takizoe?" tanya Iori memastikan, karena dia merasa tidak mungkin Yoshimura kebetulan mengenalnya karena ayahnya Fukube itu masih termasuk orang terhormat di kampung ini. Yah~ sebut saja koleganya sebagai anak pemegang perusahaan besar di kota ini.
"Ah~ itu saat aku tiba di Osaka pertama kalinya, aku tersesat ke distrik sebelah. Lalu, begitu tiba di sini, aku mencari penginapan yang sesuai dengan website yang aku temukan, dan kebetulan ada pak Takizoe waktu itu, dia mengenakan pakaian santai dan dia menolongku menunjukkan arahnya. Dia juga memberiku kartu nama perusahaannya secara tidak langsung, aku pikir orang biasa rupanya orang yang memiliki jabatan tinggi, ah~ jadi minder tapi, baik hati." Jelas Yoshimura saat menceritakannya pada Iori.
"Sepertinya kau orang yang beruntung, karena menemukan orang yang baik, yah~ ayahnya Fukube itu loyal, kok. Asal kamu sudah mengenalnya ...." Jelas Iori dengan sungguh-sungguh.
"Hmm ... begitu, ya." Bahkan Yoshimura merasa masih banyak hutang budi yang harus dibayarkan pada mereka berdua.
"Yah~ namun, ayahnya jauh lebih ceria daripada Fukube. Walaupun Fukube orangnya terlihat cuek tapi, dia sebenarnya orang yang peduli, loh. Dulu dia pernah menolak jabatan sebagai ketua kelas tapi karena teman-temannya sudah memantapkan diri untuk menerimanya akhirnya dia terpaksa menerimanya. Dia orang yang tidak tegaan." Jelas Iori lagi, tampaknya Iori jauh lebih dekat dengan Fukube.
"Ah~ begitu ya. Berarti Fukube itu orang yang hebat, ya."
"Ya." Jawab Iori dengan singkat.
****
"Oh, ya ada satu hal lagi yang ingin aku katakan ...."
"Apa?" tanya Yoshimura memastikan karena begitu Iori hendak mengatakan sesuatu dengan muka gelisahnya.
________
Kira-kira apa yang akan dikatakan Iori pada Yoshimura?
To be Continued.