Yoshimura sedang memikirkan bagaimana membalas kebaikan orang-orang ini?
Dia merasa sungkan karena dia tidak pernah seperti ini.
Begitu istri sang pemilik kontrakan itu beranjak berdiri dari tempat duduknya ....
Yoshimura memiliki ide yang cemerlang!
'Bagaimana kalau aku membantu mereka bekerja di kedainya?'
'Apa itu bisa diterima sebagai balasan dari kebaikan mereka padaku?'
________
"Ah, Tunggu!" seru Yoshimura pada istri pemilik kontrakan itu yang hendak meninggalkannya dari rumah sakit.
"Eh, iya, apa?" tanya wanita itu dengan memasang ekspresi heran, dan kenapa di saat hendak pergi ... Yoshimura akan mengatakan sesuatu yang penting?
"A-ano, demi membalas kebaikan kalian ... jika aku sudah sembuh dan sudah keluar dari rumah sakit ini, izinkan aku untuk bekerja di kedai kalian." Ucap Yoshimura dengan tegas.
"Eh!?" tentu saja wanita itu heran dengan permintaan Yoshimura yang terlihat sungguh-sungguh ini, "Tapi kan-"
Belum sempat dia berkomentar, Yoshimura segera memotong perkataannya, "Ya, setidaknya bekerja untuk paruh waktu saja. Tidak dibayar pun tidak masalah karena aku ingin membalas kebaikan kalian. Maaf jika aku terlalu merepotkan kalian, setidaknya aku ingin membantu menyuguhkan sesuatu di kedai kalian." Jelas Yoshimura yang berkata dengan serius sambil menundukkan kepalanya, "Aku mohon!"
Dia benar-benar bersungguh-sungguh ingin melakukan hal itu.
"...." Sementara istri sang pemilik kontrakan ini tidak kunjung menjawab, dia hanya bergeming tanpa bisa mengungkapkan jawaban pasti. Walaupun dia mengerti maksud Yoshimura untuk membalas kebaikan dirinya tapi, wanita ini yang justru agak tidak enak hati saat kebaikannya dibalas oleh orang lain dengan cara seperti ini.
"Anda ... pasti sudah menghabiskan banyak uang untuk membayar biaya rumah sakit ini, setidaknya aku bisa membayarnya dengan uangku. Dan aku ingin membayar kebaikan yang telah Anda lakukan dengan tindakanku, setidaknya aku bisa melunasi hutang budiku." Yoshimura mengatakannya dengan tegas dan serius.
Namun, begitu istri sang pemilik kontrakan ini hendak menjawabnya, tiba-tiba pintu pun terbuka.
"...." Sontak membuat mereka berdua kaget, dan mereka hanya bisa bergeming. Karena bisa saja orang yang membuka pintu itu mendengar pembicaraan ini. Pipi Yoshimura pun sedikit memerah karena malu setelah mengatakan hal itu, kemudian dia yang masih menundukkan kepalanya itu segera memalingkan pandangannya.
"Permisi, saya ingin memberikan suplai infus dan makanan untuk pasien." Rupanya yang datang adalah sang perawat dengan wajah polosnya.
'Sial, pembicaraan ini benar-benar berakhir.' Dalam hati Yoshimura menyesalinya.
....
"Baiklah Yoshimura, aku pergi dulu! Jya~" ucap istri sang pemilik kontrakan itu dengan memasang senyum lembut dan melambaikan tangannya pada Yoshimura, dia juga mempertahankan senyum lembut itu untuk tersenyum pada sang perawat yang sudah bersedia merawat anak lelaki yang asing ini.
Beberapa menit kemudian, setelah mengganti infus dengan yang baru dan juga memberikan makanan ke Yoshimura, sang perawat itu kembali pergi.
Yoshimura sendirian di ruangan ini.
Dia menyangka, pasti besok istri sang pemilik kontrakan itu kembali lagi ke sini, jadi dia akan melanjutkan pembicaraan itu esok hari.
Untuk sekarang setelah makan malamnya di rumah sakit, dia tidur sejenak.
Semakin banyak pikiran, semakin membuatnya pusing karena stress, dan mengapa harus cedera bagian kepala, sih? Terlebih lagi sebelum tidur, dia menggerutu bosan dan mengapa makanan rumah sakit itu hambar!?
Dia yang bosan dan lelah mencoba untuk tidur ....
Namun, suara berisik seperti tadi siang itu ... mulai menghantui tidurnya Yoshimura.
"...!?" dia yang tadinya hampir tertidur pulas menjadi terganggu dengan suara barusan.
Dalam hati Yoshimura sebelum mencoba membuka matanya berkata, "Itu ...?"
'Itu adalah suara yang sama dengan yang tadi siang, apa ada hantu di ruangan ini?'
'Ini adalah kamar VIP yang awalnya kosong dan aura di sini tidak terlihat gelap, aku masih merasakan kehangatan sinar lampu, tidak mungkin ada hantu di sini!?' Yoshimura meyakini kata hatinya.
'Apakah karena aku ini orang asing? Ataukah karena aku adalah ....'
Sebelum suara itu hilang, akhirnya Yoshimura mencoba untuk membuka matanya, dia ingin memastikan sendiri, siapa yang tengah berisik di ruangan ini? Karena suara itu sangat mengganggu Yoshimura.
Apakah ada tikus yang berkeliaran?
Ataukah ular atau binatang melata lainnya?
Jika tidak membuka matanya, dia tidak akan tahu.
Begitu, dia mencoba membuka matanya dari tidurnya ....
Dan berbalik ke arah ruangan yang tampak kosong ini dengan suara gemerisik ini, alhasil yang dia temukan adalah ....
Seorang gadis manis nan imut dengan rambut berwarna cokelat tua dan mata merah hati berada di ruangan ini.
Tentu saja Yoshimura tidak akan lupa dengan sosok itu!
"Itu kan!?" gumamnya dalam hati.
Dan begitu dia hendak terbangun sambil mengulurkan tangannya untuk meraihnya, gadis itu menoleh dengan sikap malunya.
"Ano-!!" ... dia tidak bisa diraih!
"Akh!" dia berbalik mendesah dengan nada malu dan kedua tangannya menutupi wajahnya yang kian memerah itu, dia malah mundur dari jarak pandang Yoshimura kemudian membungkuk membentuk sudut siku-siku.
Yoshimura bertanya-tanya heran dari dalam hatinya hingga dia memiringkan kepalanya untuk memikirkannya, 'Apa yang dia lakukan di sini? Jangan-jangan dia ada di sini sejak tadi siang itu? Namun, aku tak menyadari keberadaannya. Kenapa aku tidak sepeka ini?'
Yoshimura menurunkan uluran tangannya, dia terpaku pada pandangan gadis yang selama ini dia cari, dia membuka sedikit mulutnya dan hendak berkata macam-macam.
Rupanya dia bolos sekolah selama ini, dia bersembunyi di ruangan ini.
Dengan begitu gugupnya dia membungkuk itu, dia mengucapkan sesuatu dengan nada imutnya, suaranya sama seperti suara yang berteriak 'Tolong' dari kejauhan waktu itu, benar-benar dirinya! Kisaki.
"A-ano!! Terima kasih sudah menyelamatkanku." Dia mengatakannya dengan sungguh-sungguh meski canggung, dia begitu dia menegapkan tubuhnya dari membungkuk itu, wajahnya sedikit berkaca-kaca. Namun, dia tidak ingin memperlihatkan wajahnya yang buruk pada Yoshimura.
Yoshimura pun tak berkutik, meski dia tidak ingin membiarkan gadis ini pergi begitu saja namun dia ingin menjaga perasaannya untuk tidak bertanya macam-macam.
Dia buru-buru melangkah menjauhi Yoshimura, dan dia mengatakan satu hal lagi, "Aku hanya ingin berterima kasih!" serunya dengan rasa terpendam di hatinya, dengan begitu kuatnya dia membuka pintu ruangan, dia tidak memberikan kesempatan pada anak laki-laki itu untuk menanyakan dirinya sedikit pun, "Aku pergi, bye!" dengan nada pelannya dia mengucapkan perpisahan singkat.
'Mungkinkah dia menyelinap ke ruangan ini?
'Gadis itu namanya Kisaki, andaikan aku bisa memanggil namanya ....'
'Dia hanya datang untuk mengucapkan terima kasih, kenapa dia senekat itu?'
________
'Kisaki ....'
'Nama gadis itu ....'
Dan, keberadaannya adalah sesuatu yang tidak disadari Yoshimura.
Akankah ada kelanjutan dari pertemuan ini?
*To be Continued!