Bening merasa kesal akan semua yang dilakukan oleh Bara, tetapi di samping itu juga pikiran telah cukup kelayapan.
"Haduh, macam mana jika aku nanti menjadi korban dari Bara. Sedangkan aku tahu jika murkanya bisa melebihi api yang membara."
Kepanikan yang terjadi itu pun berlangsung cukup lama dan bahkan juga diantaranya ketika minum hingga tertumpah.
Berada dalam pengaruh kecemasan yang berlipat karena sebuah rekaman video beredan membuat Bening juga tidak nyaman di kamar.
Dengan berbagai usaha agar tidak teringat-ingat akan lelaki yang sudah membuat dia mengandung malah seketika datang.
'Brak!
Pintu kamar telah terdobrak begitu keras, Bening yang sedang duduk di ranjang pun dibuat kaget akan hal ini.
"Mau apa kamu?"
"Ha ha ha, Bening sayang. Aku ke sini itu tentunya membutuhkan belaian kamu adanya."
"Enggak usah macam-macam kamu, kalau kamu berani melangkah maju aku akan teriak."
"Yakin mau teriak? Teriak saja kalau berani."