Dan sore pun berganti malam, Azizah membuka handphonenya dan mendapati spam chat dari Kenya yang intinya menyuruh Azizah untuk segera mengonfir Radit. Dengan bimbang Azizah mengonfir akun Radit, dan disaat itu pula Radit mngirimkan pesan "Terima kasih" namun pesan itu hanya dibaca oleh Azizah. Lalu Azizah pun mematikan handphonenya dan menyambung tidurnya. Malam pun berganti pagi, Azizah bangun seperti biasanya beberapa menit kemudian azan subuh pun berkumandang. Azizah pun bangkit dari tempat tidurnya membangunkan ibunya untuk sholat subuh, Lalu pergi ke-kamar mandi untuk berwudhu. Azizah pergi kemasjid untuk sholat berjama'ah, selesai sholat Azizah pun pulang.
Setibanya ia dirumah, Azizah repot membersihkan rumah karena hari ini hari minggu. Setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya, Azizah pun membuka handphone dan masuklah spam chat dari Radit. Radit ingin bertemu dengan Azizah, karena tidak tega dengan Radit akhirnya Azizah membalas pesan Radit. "Aku tidak bisa keluar rumah" Raditpun membalas "Tapi aku sangat ingin bertemu denganmu, aku mohon. Ataukah aku yang pergi ke rumahmu." Azizah pun menjawab "kamu tidak tahu letak rumahku, lagi pula besok juga sekolah kita akan bertemu juga kan." Namun Radit bersikeras terus "Aku inginnya sekarang juga bertemu denganmu, kamu beri sedikit penjelasan letak rumahmu kau tunggu didepan rumahmu." Akhirnya Azizah pun memberi sedikit penjelasan tentang rumahnya dan Raditpun berangkat kerumah Azizah.
Azizah segera mandi dan bersiap-siap dan menunggu Radit di depan rumah. Beberapa menit kemudian Raditpun datang membawa jeruk dan duduk disamping Azizah, Azizahpun meminta Radit untuk masuk kerunah dan duduk didalam. Raditpun masuk dan duduk disofa bersanding dengan Azizah, lalu ibu Azizah datang dan menyalami Radit dan juga menyuruh Azizah untuk membuatkan kopi untuk Radit. Hal itupun dilakukan Azizah, dan Raditpun berbincang-bincang dengan ibunya Azizah. Lalu Azizah datang membawa kopi Radit, dan kembali duduk disamping Radit kemudian ibu Azizah pamit untuk melanjutkan aktivitasnya.
Setelah ibunya pergi Azizah pun mempersilahkan Radit untuk meminum kopi tersebut. Raditpun meminumnya, Azizah pun memulai perbincangan "Sekarang ingin bicara apa lagi" Radit yang mendengar itu langsung merasa bersalah dan matanya mulai berkaca-kaca. "Aku ingin menjelaskan semua" balas Radit. Namun Azizah hanya berkata 'Mana handphonemu? Aku mau pinjam"Raditpun membalas "Ada tapi didalam jok sepeda." Lalu Azizah meminta Radit untuk mengambil handphone-nya.
Raditpun keluar untuk mengambil handphonenya didalam jok motornya, lalu Radit kembali duduk disamping Azizah. Azizah pun merebut handphone Radit dan membuka semua isi handphone Radit. Dan sangat mengejutkan, ketika Azizah membuka pesan dari Nela banyak pesan yang dikirim Radit untuk Nela dan menggunakan panggilan sayang. Itu membuat Azizah terkejut bukan main tak terasa jatuhlah air bening dari pelupuk mata Azizah, tak disangka bahwa dia telah mengusik hubungan Radit dan Nela. Dengan nada halus dan air mata berlinang Azizah bertanya "Apa maksudmu? Kau bilang kau nyaman bersamaku tapi kau juga membuat nyaman perempuan itu. Apa kau fikir dia tidak akan sakit hati tahu tentang kita".
Tak berhenti juga dari tangisnya, kini Raditpun ikut menangis. Raditpun tak berhenti juga untuk meminta maaf pada Azizah, kini Raditpun memeluk Azizah dengan erat dan terus mengucap maaf pada Azizah. Ketika Radit merasa Azizah sudah agak tenang, ia pun melepaskan pelukanya dan lagi-lagi ia masih mengucap maaf.
Azizah hanya bisa diam dan hanya menatap mata Radit yang masih dialiri derasnya air mata. Azizah tak kuasa melihat air mata Radit yang terus mengalir, Azizah mengusap air mata radit dan menorehkan sedikit senyumnya. Senyum Azizah sedikit membuat hati Radit tenang, dan kembali lagi Radit memeluk Azizah pelukan ini lebih erat dari yang tadi dan Aizah pun membalas pelukan itu dengan hangat.
Setelah semuanya tenang, Raditpun mohon pamit pada Azizah dan keluarganya. Sebelum Radit berdiri untuk mohon diri pamit pulang, Radit menggenggam tangan Azizah lalu mencium telapak tangan Azizah dan pamit. Setelah itu Azizah kebelakang untuk memanggil orang tuanya karena Radit ingin pamit pulang. Selayaknya seorang tamu biasa, Radit bersalaman pada kedua orang tua Azizah lalu menaiki motornya dan tak lupa ia mengucap salam dan tersenyum melihat Azizah. Radit pun pulang.
Dan keesokan harinya semua berjalan bak-baik saja, dalam kehidupan maupun hubungan mereka. Hingga akhirnya kini mereka sudah naik kelas XI, hubungan mereka tetap baik walau tanpa adanya status pacaran. Karena dari pihak Radit maupun Azizah, sama-sama tidak menginginkan status pertemanan baik mereka dihancurkan oleh hubungan berpacaran. Keduanya menilai bahwa pacaran adalah hubungan yang akan membuat kedekatan mereka hancur. Dan kepercayaan mereka pun sama, tanpa adanya hubungan pacaran diantara mereka, keduanya masih bisa tertawa bersama.
Radit sudah mengungkapkan perasaanya pada Azizah saat pertama kali Radit berkunjung ke rumah Azizah. Dan Azizah pun menerima perasaan Radit, karena keduanya tidak ingin berpacaran maka keduanya memiliki komitmen. Yaa...tak kalah dari teman-teman mereka yang berpacaran, mereka pun memiliki komitmen untuk saling menjaga hati, itu akan mereka lakukan sampai nanti waktunya dirasa tepat untuk mereka bersama. Saling menjaga perasaan, saling menjaga hati.
Dan ternyata bau dari kedekatan mereka sudah tercium oleh teman-teman sekelas mereka. Itu membuat mereka sedikit risih karena setiap mereka berbicara berdua, teman-temanya akan menyoraki mereka dengan kalimat "jangan pacaran dikelas". Kalimat itu membuat Azizah dan Radit malu dan juga risih, karna memang kenyataanya diantara mereka tidak ada huungan pacaran. Terkadang teman-teman Azizah pun bertanya pada Azizah apakah Azizah dan Radit berpacaran. Namun Azizah menjawab "Aku tidak berpacaran dengan siapapun, aku dan Radit hanya teman." Namun Azizah maupun Radit sudah terbiasa dengan sikap teman-temanya, dan sekarang hubungan Radit dan Azizah semakin dekat.
Keesokan harinya, Radit datang ke rumah Azizah untuk menjemput Azizah guna berangkat ke sekolah bersama. Tok..tokk..tookk.. Suara ketukan dari pintu rumah Azizah.. Ibu Azizah pun membukakan pintu, dan terlihatlah Radit yang sedang tersenyum.. Radit pun mencium tangan Ibu Azizah, dan mempersilahkan Radit untuk duduk sembari menunggu Azizah bersiap-siap.. "Ayo masuk nak, duduk dulu Azizahnya sedang bersiap-siap… Biar Ibu panggilkan Azizahnya.." ucap sang Ibu disertai senyuman.. "Terima kasih Bu, maaf merepotkan." Balas Radit.. Ibunya pun memanggilkan Azizah..
POV Azizah:
Dikamar Azizah pun terperanjak kaget karna ada yang masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu dahulu… "Azizah cepat bersiap-siapnya, Radit sudah menunggumu.." ucap sang Ibu.. "Iyha Ibuku sayank, jangan cerewet atth kalaupun Radit mau nunggu ya biarin..kan aku nggak ada nyuruh dia buat kesini" balas Azizah… "Iya sih..tapi kan kasihan nak Radit kalo nunggu kamu kelamaan" balas sang Ibu.. "Iyha Ibu bawel.. ini aku udah siap" balas Azizah lagi..
Azizah pun keluar dari kamarnya dan langsung menuju ke Radit.. "So..ngapain kamu pagi-pagi kesini..? ada urusan apa..?" tanya Azizah to the point. "Maaf kalo pagi-pagi aku udah kesini.. soalnya kangen hehee.." canda Radit.. "Ya aku kesini mau jemput kamu lah.. kita berangkat bareng ke sekolahnya.." lanjut Adit. "Eemmt.. iyha deh, bentar ya aku pamit sama Ibu dulu" jawab Azizah.. Azizah pun menuju dapur dimana Ibunya sekarang berada, Azizah pun berpamitan pada Ibunya.. "Bu..Azizah mau pamit berangkat ke sekolah bareng sama Radit ." pamit Azizah pada sang Ibu. "Yaudah Ibu antar sampek depan rumah ajh" Balas sang Ibu..