Awal kisah dari seorang gadis desa, bernama Azizah Khafidz Sakura. Pagi itu merupakan awal kali ia masuk sekolah kelas X di MA NEGRI yang terletak tak jauh dari rumahnya. Ia berangkat sekolah selalu diantar oleh ayahnya. Gadis yang satu ini memanglah terlihat pendiam, tidak banyak bicara, namun bisa dibilang ia itu tomboi. Lebih banyak berteman dengan anak laki laki, walau ia tahu bahwa ia adalah seorang perempuan.
Walau sering bergaul dengan laki laki, namun Azizah bukan tipe gadis yang mudah tertarik dengan laki laki. Sejauh ini dia belum pernah merasa tertarik pada seorang laki laki, hingga akhirnya ia mulai memasuki kelas X.
Hari pertama sekolah, yaa seperti biasa cukup melelahkan. Azizah dapat tempat duduk deretan ke-tiga dari depan, mulanya ia hanya duduk sendirian. Dan tak lama kemudian ada murid lain yang juga datang, dan menempati tempat duduk disebelahnya. Bel tanda masuk sudah berbunyi, semua murid pun masuk ke dalam kelas dan segera duduk. Guru pun masuk kelas juga, lalu memperkenalkan diri mereka masing-masing .
Hingga pada akhirnya, ada sebuah acara disekolah yang tak lain adalah "Bulan Bahasa". Ada banyak kegiatan terselenggara, disela-sela kegiatan itu Azizah lebih lebih suka didalam kelas dan berkumpul canda tawa bersama teman temannya. Disitu pula ia baru menyadari bahwa ia satu kelas dengan radit, cowok pendiam dan terkesan cueg, entah apa yang dirasakan Azizah, saat ia mulai berbicara dengan Radit. Ia melihat tatapan pria dingin itu, Azizah memiliki niat untuk merubah sifat dingin dan cueg dari pria itu.
Salah satu cara yang dilakukan Azizah adalah mencari beberapa informasi terkait radit. Dengan cara menjadi teman di medsosnya Radit, setelah menjadi teman di medsosnya Radit. Azizah pun memberanikan diri untuk mengirim chat di via fb. Dan ternyata dibalas dengan baik. Beberapa waktu berlalu, dengan adanya group kelas membuat Azizah lebih mudah mendapat nomor WA Radit.
Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan. Dengan komunikasi yang semakin hari semakin baik akhirnya mereka berdua pun semakin dekat. Itu membuat Azizah semakin mudah untuk sedikit demi sedikit merubah kebiasaan Radit yang pendiam dan cueg. Hari-hari berlalu hubungan mereka semakin dekat.
Namun diantara kedekatan mereka berdua muncullah suatu masalah, yang tak lain adalah hadirnya sosok perempuan lain dihidup Radit jauh sebelum Radit mengenal Azizah. Namun Radit tidak pernah bercerita ataupun menyinggung tentang perempuan tersebut. Perempuan tersebut merupakan kawan sekelasnya semasa MTS dulu, Nela namanya. Sebelum Azizah tahu akan hadirnya perempuan lain itu. Sikap Radit tiba-tiba berubah, ia mendiami Azizah tidak pula mengajak berbicara. Hal itu berlangsung 3 hari dan membuat Azizah bingung sekaligus heran, didalam benaknya terbesit sebuah pertanyaan melintas dalam dirinya "Apa aku melakukan sesuatu yang salah padanya? Mengapa sikapnya seperti itu padaku?" pertanyaan itu hanya bisa dipendam sendiri.Dengan memberanikan diri Azizah bertanya kepada Radit, apa yang membuatnya berubah sikap hingga seperti itu.
Walau hanya dalam chat ia bertanya, namun ternyata balasanya amat tidak baik. Terkesan kasar dan juga seperti menyuruh Azizah menjauh darinya. Lalu Radit mengirim pesan pada Azizah 'maaf aku tidak mau melihat dia menangis hanya karna aku terlalu dekat denganmu". Pesan itu membuat Azizah bingung, karena setau Azizah adalah Radit tidak pernah dekat dengan perempuan manapun. Azizah merasa bersalah karena telah hadir di antara mereka, Azizah mengirimkan pesan pada Radit. Sebuah ucapan maaf dan salam untuk Nela, setelah itu Azizah memblokir Fb Radit. Dan mereka pun sudah terbentang jauh, layaknya bumi dan langit.
Hidup seperti dulu hanya sebagai teman biasa. Tak cukup itu karna merasa bersalah Azizah menuliaskan surat pada Radit dan Nela. Dan ternyata surat itupun dibalas oleh radit. Ternyata Raditpun merasa bersalah pada Azizah karena telah menjauhinya secara tiba-tiba dan tanpa alasan. Ternyata setelah diblokir Azizah, Radit mencari informasi terkait Azizah pada beberapa teman-teman dekat Azizah seperti pada Rina dan Kenya. 2 teman Azizah tersebut pun memberi sedikit informasi terkait apa yang ditanyakan Radit.
Sudah beberapa kali mereka berdua membujuk Azizah agar mau membuka blokiran untuk Radit. Namun sia-sia, Azizah tidak menggubris apa yang dikatakan oleh kedua temannya itu. Azizah tetap pada pendirianya tidak ingin lagi mengganggu kehidupan Radit bersama Nela. Tapi benar juga, Allah SWT. Bisa membolak-balikan hati hamba-hambanya.
Azizah melepaskan Radit dengan ikhlas walau tahu hal itu sangat berat dilakukannya. Apalagi sudah beberapa bulan ini dilalui bersama, kedekatatan, canda tawa selalu mengiringi meraka berdua. Yang dilakukan Azizah hanyalah menyebut nama Radit disetiap habis sholat. Mendo'akanya agar hidup bahagia bersama Nela. Namun ternyata Radit kembali mendekati Azizah.
Kelas Azizah juga merupakan Aula sekolah, dihari ini Aula sedang digunakan untuk sosialisasi bagi kelas XII. Dan akhirnya kelas berpindah ke kelas XII. Kelas XII itu menjadi saksi bisu antara Azizah dan Radit. Seperti biasa, Azizah berangkat sekolah selalu lebih pagi dari pada teman-temanya. Pagi itu Azizah sudah duduk ditempatnya lalu beberapa waktu teman-temanya pun datang pula. Ketika pelajaran sudah selesai waktu istirahatpun tiba, Kenya mendekati Azizah dan membisikkan sesuatu ke telinganya "Radit ingin membicarakan sesuatu" saat itu pula Kenya menarik tangan Azizah dan membawanya menuju ke Radit.
Maka duduklah aku didepan Radit dan Kenya disebelahku, namun Radit bilang ingin bicara hanya berdua dengan Azizah. Lalu pergilah Kenya, dan Radit pun memulai perbincangan "Maaf, tak seharusnya aku menutupi ini semua darimu. Seharusnya aku berterus terang dengan semua keadaanku." Namun Azizah hanya terdiam sembari menatap mata Radit. Beberepa menit Azizah menatap mata penuh bersalah, mata itupun mulai berkaca-kaca. Melihat itupun Azizah berkata " Untuk apa sedih? Aku tidak apa-apa. Lagi pula akupun bukan siapa-siapamu, dan juga Nela pun lebih dulu mengenalmu dia pun menyayangimu. Kaupun sebaliknya". Mendengar kalimat Azizah, Radit hanya bisa terdiam.
"Aku ini bukan siapa-siapamu," tambah Azizah. Raditpun membalas "Aku tidak memilih dia, aku sudah terlanjur nyaman bersamamu (dengan mata berkaca-kaca). Namun Azizah hanya tersenyum tipis dan berkata "Ini hidupmu, ini pilihanmu dan pilihanmu adalah dia. Maka bahagiakanlah dia, dan anggap saja kedekatan kita kemarin adalah hadiah dari pertemanan kita."
Dan tiba-tiba Kenya datang dan berkata "Kalian sudah diawasi oleh anak kelas sebelah, bukannya aku mau ganggu tapi sebaiknya sudahi dulu perbincangan kalian kali ini." Azizah pun pergi bersama kenya menjauhi tempat Radit.
Waktu untuk pulang pun sudah tiba, namun malah hujan turun. Untuk hari ini Azizah pulang bersama Raina, sembari menunggu hujan reda Azizah dan teman-temanya asik bercerita dan bercanda tawa. Beberapa menit berlalu dan akhirnya hujan pun reda, Raina pun mengajak Azizah untuk pulang. Sesampainya Azizah dirumah ia langsung mandi lalu makan, kemudian masuk kamar dan bermain handphone. Karena tidak ada yang mengirim pesan Azizah pun bosan, karena iseng pula Azizah kembali membuka pesan-pesan dari radit walau tanpa membuka blokiranya. Dan tiba-tiba ada pesan masuk dari Kenya "Radit mengirimimu permintaan pertemanan dari akun barunya, dia ingin kau mengonfir-nya" setelah membaca pean dari Kenya, Azizah langsung mematikan handphonenya. Sembari berfikir Azizah malah ketiduran.