Ara pergi meninggalkan Chen Jie Rui dengan kesal karena pria itu masih saja tetap memanggil namanya padahal mereka sudah memiliki kesepakatan untuk tidak saling mengenal di kampus.
"Aku heran dengan kamu. Bukannya kamu sendiri yang mengatakan tadi kalau kamu adalah tunangan Chen Jie Rui? Kenapa sekarang kamu tidak mau mendengar dia memanggil nama kamu?" tanya Dena heran.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju cafe Jiang An, tempat kerja paruh waktu yang saat ini Ara lalukan.
"Seharusnya kamu tahu kalau aku tadi melakukan semua itu karena marah melihat mereka berduaan saja. Apalagi tempat itu tadi sepi, kamu tahu bukan kalau dua orang laki-laki dan perempuan berduaan di tempat sepi, apa yang akan terjadi?"
Dena hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sahabatnya ini tidak akan pernah mau mengalah. Apapun ceritanya, Ara dan pendapatnya adalah yang nomor satu.