Ara sedang bingung dengan Bos pemilik cafe tempatnya bekerja ini. Pria itu siang tadi menanyakan Dena, sahabatnya tetapi tidak mau menemui Dena secara langsung saat Dena ada di cafe dan sekarang Jiang Ann menawarkan untuk makan malam dengannya dan juga Dena, bukankah seharusnya Jiang Ann makan malam berdua saja dengan Dena dan tanpa dirinya?
"Kapan Bos mau mengajak kami makan malam?" Tanya Ara basa-basi.
"Terserah kamu saja. Kapan kamu ada waktu, kita akan pergi bersama nanti. Ada restoran baru yang sangat ramai sekali, aku ingin mengajak kamu ke sana." Jawab Jiang Ann senang karena mendengar pertanyaan Ara.
Ara semakin bingung saat Jiang Ann mengatakan akan mengajak dia ke restoran baru itu dan bukan Dena. Dari pembicaraan itu Ara mulai memiliki pikiran yang mengganjal di dalam hatinya.
"Kalau aku tidak bisa memastikannya, Bos. Kita tanya kepada Dena saja dulu, aku takut nanti Bos tidak jadi makan malam gara-gara aku. Bos dan Dena bisa pergi berdua saja."