Sayup nanar mata Raja mengerjap, saat cahaya mentari masuk dari celah jendela. Raja menolehkan wajahnya ke arah dinding. Melihat jam yang terpampang jelas di dinding kamarnya. Tangannya mengusap-usap mata. Melihat arah jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 10.00.
Raja bergegas turun tanpa mencuci wajahnya, bukan ingin bertemu dengan sang ibu yang pastilah sudah berangkat ke sekolah, mengingat waktu yang sudah bukan jamnya Maria ada di rumah.
"Astaga, gue begitu lupa." ucap Raja dengan terus berlari menuruni anak tangga.
"Syukur deh, ternyata masih ada." ucap Raja sambil mengambil sapu tangan yang lupa ia bawa semalam naik ke kamarnya.
Sapu tangan bukan sembarang sapu tangan bagi Raja, sapu tangan ini adalah peninggalan dari sahabatnya yang sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sapu tangan yang menjadi satu-satunya barang peninggalan Kevin yang menjadi kenangan untuk Raja.