Chereads / jodoh dari kampung / Chapter 22 - kekota

Chapter 22 - kekota

berlahan tapi pasti mobil haji Kirani bergerak meninggalkan pabrik bata merah.

aku dan Roby berdiri di bak belakang .

"hati hati kepala "kata Roby ketika dahan kayu yang dilewati mobil hampir mengenai kami.

seketika kami merunduk kedalam bak mobil biar tak kena ranting dan daun pohon.

"pelan pelan pir "teriak Roby.

"siap siap ambil rambutnya da jon printah Roby.

sesuai permintaan kami berdua ketika melewati batang pohon rambutan mobil berhenti sejenak.

dengan sigapnya buah rambutan sudah berpindah kedalam bak mobil.

"bagi dong "kata kernet.

Roby pun memberikan beberapa tangkai buah rambutan lewat samping jendela.

memasuki jalan dalam kota suasana makin meriah lari mobil cukup stabil karena bukan dikota besar jadi jalan tak terlalu macet.

"disini aku sekolah SMP dulu da jon kata Roby sambil menujuk bekas tempat dia bersekolah dulu.

"itu bukan sekolah yang ada kuburan cina nya" kataku.

"iya aku dulu sering main kesitu waktu jam istirahat, ngomong ngomong kok da Jon tau ada kuburan China nya kata Roby heran.

"dikasih tau Maharaja istana bunian,aku disuruh mencari orang tua angkat disekitar sini "kataku .

"apa mungkin da wan tempat aku jajan di kala jam istirahat" kenang Roby.

"tak usah dipikirkan aku sudah dapat orang tua angkat kok kata ku.

dilampu merah mobil berhenti sejenak

"om numpang kekota" kata salah seorang anak pank.

"boleh tapi jangan resek ya" jawab pak sopir.

kemudian naik beberapa anak pank .

tiga laki satu perempuan. keempat nya menganggukkan kepala tanda permisi pada aku dan Roby.

aku dan Roby membalas anggukkan mereka.

aku perhatikan pakaian mereka serba hitam, baju kaos dan jin ketat tak lupa pakai aksesoris besi dan rambut nya ada yang gimbal ada yang seperti sapu ijuk .

semenjak kehadiran mereka aku dan Roby tak banyak berkata kata kami memilih menikmati perjalanan yang ada.

hampir sejam lebih akhirnya mobil memasuki pinggiran kota depan sebuah mall

"kiri pir "kata salah seorang anak pank

ketika mobil sudah berhenti.

"kami turun duluan ya bang kata anak pank perempuan.

"ya hati hati turunnya" jawab roby .

kemudian keempat nya turun.

"terimakasih tumpangan nya pak sopir kata anak anak pank yang naik tadi.

sopir cuma membalas dengan kedipan lampu. mobil melanjutkan perjalanan ke pinggiran kota.kemudian mobil memasuki kawasan perumahan yang baru dibangun yang letaknya langsung menghadapi pantai pasir putih.

benar saja sampai di tempat tujuan tak satu pun terlihat tukang bangunan . mereka sudah terlelap dengan mimpi nya .

kemudian sopir membangun kan dua orang tukang bangunan

"ini Dodi pul bantuin nurunin bata merah' kata pak sopir.

keduanya dibawah dan aku dan Roby bagian atas.cukup lama juga kami menurunkan bata merah sebanyak itu samping jam enam pagi

setelah selesai menurunkan semua batu bata merah dari atas mobil.

"ayo mas bersih bersih dulu" ajak Dodi.

"mandi juga boleh "ujar Ipul tampak nya dia yang paling muda diantara tukang bangunan yang lain.

"mau mandi di dalam, dirumah yang sudah jadi itu sudah bisa dipakai kamar mandinya " kata Ipul sambil menunjuk sebuah rumah tak jauh dari situ.

rumah itu sudah jadi sembilan puluh persen sambung Ipul lagi.

"kalau mau mandi di tempat terbuka ada dipinggir perumahan ini harus berjalan sedikit" kata dodi menjelaskan.

"bagaimana mana Roby mandi dulu kita tanyakuku pada Roby.

"ayo lah mandi di luar saja lebih seru seperti nya" ujar Roby.

"lebih seru apa maksud Roby itu pikirku.

setelah mengambil perlengkapan mandi kami melangkah kesumur umum yang dimaksud.

melewati jalan setapak di daerah rawa bekas kolam kolam yang sudah tidak terawat.yang dipenuhi sampah.

"ini sumur siapa Dodi "tanya ku.

"kata orang sini , ini sumur bekas peternakan ikan lele dulunya.

karena bankrut akhirnya nya di tinggalkan tak terurus di jadikan tempat pembuangan sampah kolam kolam nya kata dodi.

"sayang sekali tanah seluas ini terbenkalai" kataku.

"kenapa tak dibeli sama perumahan kamu saja" tanya Robi.

"kemarin bos ku sudah menelpon yang punya tanah kepemilikan gak jelas, pak haji nya yang punya tanah ini sudah meninggal. sedangkan anak nya dua orang cewek dua duanya .

kata adeknya tanah ini sudah di beli sama Kakaknya.

kata kakaknya tak pernah merasa menjual tanah ini sama adeknya. jadi bosku tak tertarik lagi sama tanah ini karena bersengketa begitu."

kata Roby.

sesampai disumur aku lihat sumur nya sumur gali pakai beberapa cincin airnya bisa diceduk pakai gayung walaupun agak menungging sedikit.

"mandi ditempat terbuka begini" tanyaku pada Dodi

"gak tau tu kawan kawan lebih suka mandi ditempat terbuka begini mereka tak mau repot-repot . padahal sudah dibikin tempat mandi tapi harus mengisi bak mandi dulu kelamaan antri nya

biar praktis mereka mandi langsung "Kata

Dodi.

"padahal sumur ini di lewati jalan setapak sering orang lewat disini kata ku.

"mereka kalau lagi mandi ada yang lewat. mereka cuek saja malah orang yang kesini yang ngalah , kadang pura pura tak melihat kalau tidak putar arah kata Dodi.

Roby dan Ipul sudah hampir selesai mandi

"Wow mandi ngobrol saja "kata Roby sambil melemparkan air satu gayung pada kami untung tak kena.

"ayo pul kita balik da Jon tak bakal mandi kalau masih banyak orang" kata Roby sambil merangkul pundak Ipul.

tinggal aku dan Dodi kemudian aku menimba dan mengisi bak mandi setelah air penuh aku masuk kedalam kamar mandi kemudian Dody ikut ikutan masuk.

"mau kemana kawan kataku pada Dodi.

"mandi berdua saja biar cepat" katata Dodi.

"gantian saja" kataku.

"sama sama laki ini "ujar Roby kalau sudah bilang begitu aku tak bisa komentar lagi.

dengan santai nya Dody membuka baju didekatku aku pun melakukan hal yang sama.

badan ku jadi panas dingin menahan hasratku. aku sengaja gak memandang Dody, untuk mengalihkan hasrat aku menganggap mandi sendiri . sengaja tak memperdulikan Dody yang ada disampingnya ku.

seluruh badan ku sudah aku sabuni semua termasuk burung ku agak lama aku memainkan burung ku yang sudah bangun dari tadi.karena ada tempat duduk nya aku mandi meluruskan kedua kakiku.

"didalam ada orang "kata seorang perempuan ibu ibu seperti nya tinggal dekat sini.

"ada "kata ku sambil menahan nafsu dan cemas.

ibu itu pun pergi meninggalkan sumur itu. seperti nya ibu ibu itu mau mencuci karena dilihat orang sudah kosong.

buru buru aku mandi dan meninggalkan Dodi sendiri yang pura-pura mencuci baju nya.

da jon sini "panggil Roby padaku.

setelah aku sampai diwarkop itu.

"teman mu mana "tanya dodi

"lagi nyuci "Jawa ku .

semua orang sarapan disitu termasuk sopir dan kernet.

"mau sarapan apa "kata sopir pada ku.

"teh sama lontong" kata ku. tak lama sarapan sudah terhidang.

setelah selesai sarapan.

"kalian gimana mau ikut kami nyari pasir soalnya kebutuhan batu bata nya sudah cukup atau pulang sendiri tanpa diantar "tanya pak sopir.

"kami pulang saja pak soal dikampung kami juga banyak kegiatan" kata Roby.

kemudian pak sopir memberikan ongkos naik turunin barang plus ongkos buat pulang seperti perjanjian semula.

"da jon ganti baju dulu "kata Roby.

'aku tak punya baju ganti" jawab ku.

"pakai baju ku saja seperti nya badan kita seukuran , sengaja aku bawa dua stel saya lihat dajon tak punya baju sudah tiga hari saya lihat da Jon bajunya itu itu saja kata roby.sambil menyerahkan tas yang berisi baju .

kali ini aku tak memakai celana dalam karena sudah gatal.setelah selesai ganti baju.

"wew ganteng juga kalau dandan "kata Roby.

"sayangnya kamu tak meminjamkan celana dalamnya" kataku.

"tubless dong "kata Ipul.

teman temannya yang mendengar memandang ku salah arti.aku salah tingkah jadi nya.

"ayo kami berangkat dulu" kata supir.

"tunggu pir kami ikut hingga kejalan raya" teriak Roby.dan mobil pun menunggu kami.

kamipun berlarimenuju mobil.