Chereads / jodoh dari kampung / Chapter 24 - kerja bangunan

Chapter 24 - kerja bangunan

puas keliling ruangan pameran capek dan gearah sambil menunggu Roby kerja aku pamit keluar sendiri Ngopi kekafe yang terletak sebrang jalan.setelah aku duduk dan main hp sebentar aku didatangi pelayan kafe.

"mau pesan apa bang minuman atau makanan ,ini menu yang ada di kafe kami kata pelayan kafe sambil memberikan daftar menu. aku lihat menunya tak jauh dari cafe kafe lain.

ada macam macam coffe spaghetti roti bakar dan menu standar lain nya.

"saya pesan jus alpukat sama spaghetti deh mbak "kata ku

tunggu sebentar ya bang "kata pelayan kafe berlalu.tak lama datang pesanan ku.

"silakan selamat menikmati "kata pelayan kafe.

setelah melahap pesanan ku sambil main hp melihat media sosial sembari menghabiskan sisa minuman ku .

dari sebrang seperti nya yoga pemilik butik pakaian adat tempat Roby berkerja sebagai model buat baju adat cowok mau kesini berjalan kearah ku.

"da jon disini rupanya aku cari cari di ruang pameran tak bertemu" kata yoga.

"memang nya buat apa mencari saya"kata ku

"temani aku kerumah mengambil sesuatu' kata yoga .

"aku bilang dulu sama Roby ,nanti dinyari nyari aku , kenapa tak pergi mengambil sendiri saja" kataku.

"berat aku tak mampu mengangkat nya sendiri "kata yoga .

"ya sudah aku bayar dulu" kata ku sambil mengambil dompet.

"tak usah ini aku bayar" kata yoga memanggil pelayan

"berapa mbak" kataku

"tujuh puluh lima ribu "kata pelayan kafe.

kemudian yoga memberikan duit seratus ribuan.

"kembali nya buat kamu saja "kata yoga.

aku heran kenapa yoga baik sakali mau membayar jajananku ,padahal kami baru kenal sepuluh menit yang lalu.

"ayo da jon naik" kata Robi setelah angkot yang dia setop berhenti.aku mengikuti ajakan yoga.

didalam angkot

"rumah ku dekat kok masih dalam kota "kata yoga.

tak berselang lama.

"kiri pir "kata yoga angkot berhenti di sebuah rumah lumayan besar halaman cukup luas.

tapi tak ada tetangga adapun jarak nya bejuhan.

setelah membuka pagar

"ayo masuk "ajak yoga setelah pintu rumah nya terbuka

"kamu tinggal sendiri "kata ku.

ini rumah ku yang khusus buat kerja, sayang duit nya kalau ngontrak terus.aku betah disini karena tinggal di kota tak banyak gosip.kalau keluarga ku tinggal dikampng jauh dari kota" kata yoga.

"kenapa tak diajak kesini" kataku .

"dulu pernah dibawa ke sini karena aku tinggal kerja terus dirumah istri ku sendiri mana lagi hamil tua pas aku pulang istri ku sudah pendarahan nyawa nya tak tertolong ketika lahiran anak ku yang pertama menyesal juga membawa istri ku kesini "ucap yoga.

"tak usah disesali mungkin sudah nasib dia begitu, sorry ya pertanyaan ku membuat kamu teringat mendiang istrimu" kata ku.

"tak ada niat mau cari pengganti tak baik jadi duda lama paling lambat enam bulan" kata ku.

survei dari mana itu jadi duda tak boleh lama lama.pengen nikah lagi aku takut istri ku yang baru tak sayang sama anak ku tau sendiri tentang ibu tiri sayang ketika ada ayah saja" kata yoga.

"itu kan cuma contekannya lagu kataku.

"orang bikin lagu sesuai yang dialaminya kata yoga.

"tak semuanya begitu" kata ku.

sudah ah berdebat nya aku mau mandi dulu gerah ,kamu nonton tv apa main hp saja dulu" ucap yoga.

menunggu yoga mandi aku main game yang ada di hpku padahal aku tak terlalu suka permainan.

ada setengah jam lamanya yoga keluar dari kamar mandi cuma pakai handuk tanpa pakai celana lagi.

"silau sekali cahaya matahari nya" kata yoga sambil menutup pintu rumah nya dan gorden ruang tamu tempat aku duduk cuma disinari cahaya lampu sepintas orang tak tahu didalam ada orang.

kemudian yoga duduk di sampingku .

"bagaimana aku sudah wangi kan "kata yoga mendekat kan tubuhnya padaku.tak cuma itu yoga Merani mencium bibirku tapi berhasil aku tepis semua itu.

"apa apa an ini" kataku.

"ayok aku sudah siap kata yoga sambil mendorong badan ku hingga jatuh telentang secepat kilat yoga berhasil menindih badanku.yoga yang semula kemayu berubah jadi ganas tenaga nya setara tenaga tiga orang dewasa sehingga aku kewalahan menghadapi nya.

"ini yang berat nafsu ku tak bisa aku tanggung sendiri ucap yoga tak memberi aku bergerak sedikit pun.

aku tidak mempedulikan ocehan yoga, sekuat tenaga aku mendorong tubuhnya hingga dia jatuh terjerembab kebawah sofa .

aku bangkit dan meraih baju yang sudah berhasil dibuka sama yoga.

aku lari meninggalkan yoga bagai orang kesetanan.akhirnya aku berhasil keluar dan menjauh dari rumah yoga .

aku tidak menggubris ajakan yoga untuk kembali sekencang apa yoga memanggil sekencang itu pula aku berjalan menjauh.

aku lihat angkot Belum ada yang lewat aku berjalan menyusuri jalan raya.

sebuah motor berhenti di depan ku.

seorang cowok pakai jeket hitam pakai helm berhenti.

"ayo naik "kata pemotor itu.

tanpa pikir panjang aku langsung berboncengan sama pemotor yang tak aku kenal itu yang penting aku jauh dulu dari yoga

silakan turun disini kata pemotor itu sambil membuka helmnya.

"kamu Dodi aku kira kamu siapa, kok tau aku mau turun disini "kata ku.

"tadi aku lihat kamu naik angkot disini sama seseorang tapi bukan roby

terus ketika pulang aku lihat lagi jalan kaki lagi makanya langsung disuruh naik "kata dodi.

"nah kamu kenapa mau mau saja dibonceng orang yang tak dikenal "tanya dodi.

tadi aku mau naik angkot tapi tak ada yang lewat "kata ku.

trus teman kamu yang tadi mana" tanya dodi.

"panjang cerita nya nanti aku ceritakan kata ku.

"kamu mau kemana lagi tanya Dodi.

terserah kamu kemana kamu pergi aku ikut yang penting menjauh dari sini" kata ku.

"terus Roby" tanya Dodi.

" sudah biarkan lah dia pulang sendiri orang sudah besar ini dia bisa menentukan sikap nya kata ku .

"paling aku balik pulang" kata dodi .

motor yang kami kendarai menuju perumahan pasir putih yang view nya langsung menghadap kelaut.Dodi tak langsung masuk perumahan tapi malah melewati jalan setapak dibelakang perumahan.

"kenapa tidak lewat depan" kataku.

lagi malas tangung , kalau aku kesitu pasti disuruh kerja lagi ucap Dodi.

kami melewati sumur umum yang berada di belakang kontrakan RT Samin ,jam segini tak ada aktivitas disumur favorit itu.

kemudian motor berhenti di depan sebuah rumah bertingkat berlantai kayu walaupun kecil tapi terlihat kokoh.

rumah nya berada ditengah di antara kontrakan yang lain.

sebanyak itu kontrakan RT Samin cuma kontrakan Dodi yang berada di lantai atas.

setelah memarkir kendaraan . kami menaiki tangga kayu terasnya cukup luas bisa buat menjemur baju.

"ayo masuk , aku pengen santai dulu capek dari tadi aku belum istirahat sama sekali" ajak Dodi.

aku lihat diruang tamu ada tv magic com radio tape dan ada busur panah hiasan dinding nya.

"kalau kamu ganti baju cari saja celana boxer didalam dan kaos" kata dodi.

memasuki kamar ada spring bed yang cukup empuk dan lemari pakaian.

"kamu kalau tidur terserah dikamar atau disini" kata dodi.

"lengkap juga perabot rumah kamu Dodi" kataku.

"belum lama istriku disini trus pulang dia biasa tinggal di daerah gunung tak cocok tinggal didaerah pantai "kata dodi.

"kalau makan"tanya ku

"tinggal beli di warung nasi didepan" jawab Dodi.

kenapa tak masak saja selain irit juga sesuai selera, padahal semua peralatan masak ada , kompor gas ada paling tinggal membeli bahan baku buat masak saja yang mau dibeli" kata ku.

siapa yang mau masak kamu ?kalau tukang tukang itu tak bakal mau.aku mau beli nasi Padang dulu yang ada dekat simpang tiga itu" ucap Dodi.

"yang serba sepuluh ada ga "tanya ku pada Dodi.

"ada juga nasi monyet cuma pakai nasi dan sayur saja harganya cuma lima

ribu kata dodi.

"ya sudah itu saja "kata ku.

tak lama Dodi sudah bawa dua bungkus nasi tak menunggu lama kami menyantap nya.

setelah makan nasi Padang hpku berbunyi.

"da jon dimana tanya Roby.

"ada di tempat Dodi kamu kesini saja kata ku.

"jauh lagi pula besok aku disuruh lagi jadi model sama yoga, gajinya lumayan besar nanti malam aku diajak tidur dirumah yoga, Kata Roby.

"ya sudah ya hati hati nginep di rumah yoga.

kemudian aku menutup telfonnya .

telinga ku terasa sakit mendengar Roby menyebut nama yoga semejak kejadian tadi siang.