Chereads / Perjaka yang Disembunyikan / Chapter 14 - Terbuai

Chapter 14 - Terbuai

Rasa linu di pergelangan tangan Sarah, membuat gadis itu membuka matanya dengan cepat. Ia berdesah bersamaan dengan rasa perih pada bagian tubuhnya tertentu terlalu nyeri, ia mendesis saat dirasa ingin bangun namun kesulitan juga.

"Aduh! Pusing banget sih …," keluhnya.

Lintasan ingatan demi ingatan berputar samar-samar. Dadanya bergemuruh hebat saat mengingat soal pembicaraannya tentang Rega dan Rega di mobil bersama Nandra. Lalu?

Saat ia meneriakkan satu nama saat .…

"Bodoh kau!" pekiknya.

Jam sudah menunjukkan pukul 6, itu artinya ia harus bersiap menuju kantor. Tak heran bila Nandra menjemputnya semalam. Namun, rasa-rasanya Nandra bermain sangat kasar semalam sampai bagian intinya terasa perih tak nyaman saat berjalan.

Nandra tak dijumpainya di ruangan mana pun, hanya ada satu memo yang ditempel di kulkas dengan tulisan rapi saja, mengatakan kalau Nandra sudah pergi bekerja.

"Baguslah … aku juga belum siap untuk menghadapinya," bisiknya lirih.

Sarah sudah bersiap menuju kantor, kali ini akan ada rapat projek yang ditangani olehnya langsng tak bisa diwakilkan, toleransi ketidakhadirannya akan dipertanyakan hari ini kalau sampai ia berani membolos pada atasannya.

Sarapannya pun diabaikan, yang ia rasakan apartemen mereka terasa pengap tak tertahankan ditambah dengan rasa tak nyaman dari dirinya sendiri pun sudah tak karuan, lebih baik ia segera menuju kantor saja.

Efek hangover masih terasa di kepalanya, ia segera menelan pil pereda nyeri di kepala yang ia stock untuk diminum saat urgent.

Sepatu boot heelsnya sudah menapaki lantai perusahaan dengan tegas, ia sudah bersiap presentasi pagi ini dan jangan lupakan soal Hyun Gi yang akan mengganggunya lagi di saat rapat klien.

"Jadi, bisa kita lanjutkan untuk pemaparannya?" Sarah sudah maju dengan elegan dan wibawanya.

Kalau dirinya sudah maju itu artinya segala percakapan yang tak penting harus segera dihindari dan dimusnahkan. Wanita itu teramat profesional dalam pekerjaan namun, Hyun Gi tak bisa berkonsentrasi saat dilihatnya pergelangan tangan Sarah begitu membiru, mungkin yang lainnya tak menyadari saat Sarah mengangkat tangannya walau sekejap.

Gejolak amarah begitu melanda Hyun Gi, dadanya bergemuruh hebat memikirkan Nandra yang memperlakukan Sarah dengan sebegitu kasarnya. Bibirnya merapat, menarik garis lurus dengan kilatan emosi di matanya yang memercik hebat.

Membayangkan Sarah mendapatkan paksaan membuat hatinya ikut meradang bukan main. Sekarang bukan lagi soal kondisi keberlangsungan acara yang mereka sponsori namun, ia merasa harus melindungi Sarah saat itu juga. Katakana saja dirinya pemuda urakan tak tahu diri, namun ia memiliki rasa yang tak seharusnya untuk perempuan itu.

"Memasarkan acara promosi kami mengambil masa di antara tanggal peluncuran dan persiapan terakhir event promosi. Kita akan memastikan sebanyak mungkin target audiens yang tepat akan hadir dalam event yang diselenggarakan. Hal ini kami lakukan dengan pemasaran digital maupun konvensional. Kalau tiket seminar kami buatkan dalam 3 kategori, pertama kategori free entrance, dia hanya mendapatkan kursi saja, lalu kedua dengan biaya sekitar 250.000 rupiah, mendapatkan sertifikat dan bundle kit modul lalu ketiga 500.000 rupiah mendapatkan kit skincare, bundle modul dan sertifikat, ini untuk kategori tanpa BA Im Yoona, untuk fanmeeting Yoona sendiri tiket sudah di manage oleh bagian event organizer dengan level reguler, vip dan premium, harga sudah pasti dengan pajak yang sudah termasuk di dalamnya, regular 1.100.000 rupiah mendapatkan seat paling belakang akan bisa mendapatkan bundle kit skincare, sign dari BA dan juga konsul khusus dari pelayanan kita, vip 1750.000 tentu hanya perbedaan tempat duduknya saja dan terakhir premium harga 2.500.000 rupiah, perbedaan premium adalah dapat berfoto bersama, ini yang akan jadi perebutan bagi para fans, pada tahap ini brand bisa diberikan diskon-diskon khusus untuk memotivasi para target audiens secepatnya membuat keputusan untuk hadir di acara tersebut, dan akan ada katalog produk yang akan kita berikan untuk peserta fanmeeting, voucher diskon dan juga facial instan Cuma-Cuma, di sini yang perlu ditekankan adalah bagaimana skincare akan diterapkan step by stepnya."

Pemaparan apik dari Sarah membuat semuanya berkeyakinan tinggi soal profit dan benefit yang didapatkannya.

"Kami paham menuju ke sana, lalu berapa target peserta yang hadir di acara fanmeeting dan seminar? Benefitnya berapa persen dari penjualan tiket?" Agus, selaku manajer perwakilan klien mulai mengajukan pertanyaannya.

"benefitnya sudah mencapai 45%, target peserta seminar 3 sesi, 1500 peserta untuk fanmeeting sendiri untuk 10.000 peserta."

"Impossible!" kilah salah seorang dari mereka yang hadir dan mendengarkan.

"Jumlah penggemar Im Yoona di negara Indonesia lebih dari 4 juta orang, tidak ada yang tidak mungkin bagi girlband yang satu ini." Tandas Sarah memberikan pemakzulannya.

Semua masih terdiam masih merasa konyol dengan jawaban Sarah. Tanpa terkecuali Hyun Gi yang begitu kagum dengan langkah strategi bisnis Sarah yang gahar, ia tak menyangka perempuan itu memang patut untuk dilihat olehnya. Kali ini, Hyun Gi tak mencari gara-gara mengingat luka yang ada di perempuan itu.

Sarah membuka database yang didapatkannya soal fans k-pop di Indonesia.

"Data-data ini memperlihatkan jumlahnya dengan baik, kalian bisa dilihat dari grafik tersebut, saya tak menjamin soal fans lebih sedikit dari ini, faktanya industry k-pop merajalela, soal anak muda, tak bisa dikalahkan oleh kaum tua," tegas Sarah. "Jadi, akan saya pastikan ini membludak melebihi yang saya targetkan." Sarah tersenyum menantang melihat semuanya masih menganga tak percaya.

Sarah izin menuju ke toilet saat rapat sudah diambil alih, ia mencuci tangannya.

"Akh!" ia mendesis, merasakan perih saat luka pergelangan tangannya terkena air.

Ia tak paham kenapa selecet itu dan seperih itu rasanya?

Duk! Iris Sarah membulat melihat pintu yang tertutup dengan Hyun Gi yang sudah berada di dalam toilet perempuan.

"Mau apa kau?!" sergah Sarah, pandangannya waspada terhadap Hyun Gi.

Pria itu mampu melakukan hal yang tak diduga olehnya.

Ia melihat waspada pergerakan Hyun Gi yang santai menuju ke arahnya. Hyun Gi berjalan memandang Sarah dengan lucu, bagaimana perempuan itu begitu was-was karenanya.

Grep! "Auwww!" pekik Sarah merasa sakit saat lukanya terkena gesekan kulit Hyun Gi.

"Diamlah." Suara bass dari Hyun Gi menghiasi ruang telinga miliknya.

"Gue gak akan nyerang lo di sini, mencoreng perusahaan gue nantinya," papar Hyun Gi sambil membuka plastic kecil yang dibawanya.

Sarah mengernyit bingung ketika Hyun Gi mengeluarkan plester luka, betadine, salep dan juga kapas.

Hyun Gi diam saja, tak mengeluarkan suaranya sedikitpun. Dioleskannya salep dengan cotton bud pada luka Sarah, ia meniup-niupkan udara agar Sarah tidak merasa kesakitan.

Sejenak Sarah lupa, kalau pria itu seharusnya dihindari olehnya. Sejenak, hatinya menghangat dengan perlakuan lembut pemuda itu.