PETUALANGAN ANTONIO : MISTERI TOKO BARANG ANTIK
Tanpa terasa sudah 6 bulan aku kuliah di kampus yang besar dan termasuk universitas bergengsi di Amerika. Aku mengambil jurusan yang tidak populer disini, karena aku hanya ingin merasakan bagaimana kuliah itu sebenarnya. Ternyata menyenangkan sekali. Sesekali Michael mengajakku ke pesta yang di adakan beberapa kelompok. Sama seperti dulu di sini pun mempunyai beberapa kelompok yang bisa dikatakan 'elit' hanya orang tertentu saja yang bisa masuk.
Tapi kami belum bisa memastikan apakah melakukan ritual yang sama. Tapi Michael enggan mengetahui lebih dalam, dia masih trauma dengan masa lalu. Aku pun juga tidak tertarik lagi, waktu lalu hanya tugas saja bukan keinginan dariku membongkar kelompok itu.
"Antonio, kamu tidak berdangsa ?" tanya Michael dan duduk di sebelahku di sebuah klub malam tak jauh dari kampus, kami kesini karena ingin suasana baru dan disini lebih tenang tidak berisik. Aku menggeleng kepala, karena memang tidak bisa berdangsa.
"Bagaimana dengan kamu ?" tanyaku ada yang tidak biasa darinya. Setiap ke pesta atau klub pasti mendekati perempuan.
"Males !" jawabnya pendek.
"Kenapa? tumben ?" tanyaku heran.
Aku tahu, dalam menjalin hubungan Michael tidaklah selalu beruntung. Sedangkan aku belum tertarik, walau banyak yang suka. Sejak bersama Michael kehidupanku sedikit berubah. Pakaian pendetaku aku simpan dan kini bergaya seperti anak muda pada umumnya, walau setiap saat aku selalu membawa tas ransel milikku.
"Tidak ada yang menarik !" katanya dan dia meminum gelas minuman kedua, sedangkan aku cukup satu gelas saja.
"Aku ditawari masuk kelompok Omega !" katanya tiba-tiba.
"Oh yang itu !" kataku, Michael tertegun.
"Kamu tahu ?" tanyanya kepadaku. Aku mengangguk.
"Kelompok Alpha tidak mungkin seperti itu dalam merekrut anggotanya !" jawabku.
"Kok lo tahu banyak sih ?" tanya Michael heran.
"Insting saja! aku pernah melihat mereka tanpa sengaja! mereka mempunyai badge khusus di dadanya, seperti pin !" jelasku. Michael tertegun.
"Lo aneh! entah kenapa gue sejak pertama bertemu dengan lo selalu mendapat pengalaman yang tidak biasa !" katanya sambil menghela nafas. Aku hanya tersenyum.
"Oh iya, lo katanya kerja sambilan? di mana ?" tanya Michael, ya aku memang memutuskan untuk kerja sambilan, untuk nambah-nambah saja, walau tidak enak juga sih berpangku tangan, karena keluarga Michael sudah banyak membantu, oh iya tadinya aku mau kuliah di kampus sekitar tapi ternyata ada jurusan disana yang masih membuka pendaftaran, saat ini aku masih menggunakan ijasah SMU ketika masih bertugas.
Tapi disini berbeda sistem pendidikannya ada ujian khusus yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa, untuk mendapatkan nilai tertentu untuk masuk ke universitas manapun termasuk Havard, walau jurusan tidak populer tapi tetap standarnya tinggi dan aku bisa mendapatkan itu di saat terakhir penutupan pendaftaran. Jadilah aku bisa masuk ke sini.
"Cafe? restoran ?" tanya Michael, aku menggeleng.
"Toko barang antik! aku menjadi penjaga di disana !" Michael kembali terkejut,
"Serius? kenapa ke sana ?" tanyanya heran.
"Tadinya mau kesana! tapi tidak jadi! aku lebih tertarik dengan menjadi karyawan di sana! gajinya sama saja kok !" jawabku.
"Di mana ?" aku menyebutkan nama tokonya Mr Thomson, toko ini menjual dan juga membeli barang antik apapun itu. Tokonya tidak begitu mencolok tapi bangunannya terletak dipusat pertokoan yang ramai, banyak toko yang berjejer di sebuah jalanan tertua di sini. Rata-rata toko ini sudah puluhan tahun. Ada toko roti, daging dan sebagainya.
Aku tak sengaja melihat toko ini ketika berjalan-jalan dan tertarik setelah melihat sebuah selembar kertas yang menempel di kaca. Pemiliknya bernama Mr Thomson tapi sudah 3 generasi pemiliknya. Usianya 70 tahun, berkumis dan berjenggot yang sudah memutih tapi masih gagah.
"Kamu yakin mau bekerja disini ?" tanyanya tidak yakin kepadaku karena masih muda. Aku mengangguk.
"Kamu tahu, aku akan mengawasimu! kenapa? karena karyawan ku yang dulu melakukan kesalahan besar! ada yang mencuri, tidak betah dan lain sebagainya! dan kenapa kamu ingin bekerja di sini ?" ujarnya.
"Aku suka sejarah, sekarang aku kuliah di jurusan sejarah !" jawabku. Pada akhirnya dia menerima ku menjadi pegawainya.
----------------
Sebenarnya bukan itu, kenapa aku tertarik bekerja di toko ini di banding dengan Cafe atau restoran. Karena ada sesuatu kekuatan aneh di toko itu yang membuatku penasaran, entah karena semua barang antik atau tua? mungkin saja yang jelas semua benda yang di pajang mempunyai sesuatu di dalamnya baik itu positif atau negatif. Aku selalu tahu apa pun itu, aneh memang. Apa karena di dalam darah ku mempunyai dua kekuatan? sehingga membuatku mengerti dunia ghaib atau tak kasat mata? mungkin saja.
Aku sudah bekerja selama 3 bulan ini di toko ini, mr Thomson jarang berbicara atau mengobrol, tugasku hanya membersihkan benda-benda antik berbagai negara dan bentuk, ada guci cina dari abad kerajaan, Afrika, Mesir, dan Eropa termasuk asia. Dari jam dinding, porselen, boneka dan sebagainya. Tokonya tidak besar. Tapi sesekali ada beberapa orang datang menanyakan atau ingin menjual sesuatu. Ada satu larangan bagiku oleh mr Thomson, yaitu tidak boleh keruang bawah tanah, hanya itu.
Aku datang bekerja di hari dan waktu tertentu saja, yaitu senin, kamis dan sabtu. Sisanya toko tutup. Suatu hari mr Thomson hendak pergi, dia berpesan bila pembeli ingin sesuatu datang saja lain waktu bila ada dirinya. Sedang bila ada barang datang terima simpan dan jangan di buka. Aku mengangguk mengerti.
Sepeninggal dia, aku beristirahat setelah bekerja membersihkan semua benda di dalam toko. Aku membaca buku di belakang meja kasir, di atasnya ada mesin kasir tua yang masih berfungsi, jam menunjukan pukul 10 pagi hari sabtu, aku sedang libur kuliah.
Seketika suasana di dalam toko hening, aku tertegun. Suara detak jam di dinding pun berhenti. Aku diam saja, dan sudah menduga ada sesuatu di toko ini.
"DING ... DONG ...DING ...DONG !"
Suara jam besar tua berdentang padahal sudah tidak jalan, mungkin orang biasa akan ketakutan mendengarnya tapi tidak denganku.
"Hi ... hi ... !" aku mulai berubah, tanduk kecilku mulai muncul.
"Silahkan saja kalian menakutiku! tapi aku tidak takut kepada kalian !" kataku mataku berubah merah, jari dan kukuku memanjang menjadi devil.
"Ssssiiiiaaappaaa ... kkkaaauuu ..." bisik seseorang yang membuat siapa pun akan merinding.
"Aku Antonio, pegawai toko baru disini !" jawabku santai.
"Kamu bukan manusia ...!" ucap mahluk tak berwujud itu.
"Aku manusia, hanya darahku berbeda dengan yang lain! darah iblis dan Angel !" kataku.
"Ha ... ha ...ha ... ! tidak mungkin Iblis dan Angel bersatu! tapi iblis dan manusia masih bisa aku terima !" suara itu mengejekku.
"Mau, aku buktikan ?" tanyaku, dengan senyum seringaiku, perlahan di punggungku tubuh sesuatu dan kemudian muncul sayap keemasan dan bercahaya terang muncul.
"AAAAARRRRGGGHHH ...Hentikan ... cahaya itu ...aku percaya sekarang !" teriak suara itu
"Hi ... hi ... ! tak semudah itu ferguso ...!" ujarku mengejek dan mendekati sebuah guci antik dari cina. Tidak besar tapi bisa ku raih dengan tangan.
"Hmmmm ... kau hanya keturunan iblis kecil, umurmu baru ratusan tahun! kamu kaisar yang bersekutu dengan iblis !" kataku, aku bisa melihat masa lalu benda itu di mataku, aku meletakannya kembali. Kini menuju sebuah lukisan perempuan, dan tersenyum. Satu persatu kini terlihat olehku ada berbagai macam mahluk di dalamnya.
"Oke, aku tak akan mengganggu kalian! tapi bila kalian menyerangku! tak akan aku ampuni semuanya !" aku tersenyum dengan seringai ku. Seketika semua hening. Aku kembali ke dalam wujudku yang asli.
Sore harinya Mr Thomson pulang, dia sempat menatapku dari ujung rambut sampai kaki, dan kemudian bertanya macam-macam dan ku jawab apa adanya kecuali tidak menyinggung tentang apa yang ku alami, aku pamitan pulang karena toko akan tutup, dan dia masih memperhatikanku dengan aneh ..
Bersambung .....