Chereads / Dia Imamku. / Chapter 8 - Memohon maaf

Chapter 8 - Memohon maaf

"Aduh Kan kita malah bicara banyak di sini dan tidak jadi masuk ke kelas nih jadinya," ucap Sinta.

"Ya sudah ayo kita masuk nah kan kamu tadi yang ngajak ngobrol tentang si Feri itu ya kan, eh tapi kayaknya aku kenal deh sama dia nama Bapaknya kan Heri terus kayaknya aku pernah dengar gitu deh kayaknya teman aku waktu SMA deh tapi ya aku juga lupa sih sin," ucap Dita kepada Sinta.

"Iya mungkin kamu kenal sih sama dia, tapi kalau aku sih belum kenal baru tahu kemarin waktu dia datang kerumah sama bapaknya itu," kata Sinta.

"Ayolah kita masuk" ucap Sinta kepada Dita, Sinta membantu Dita untuk berjalan masuk ke kelas.

Susah yah sin berjalan menggunakan tongkat seperti ini kayaknya kamu kesusahan dan kesakitan, kan aku udah bilang sama kamu Kalau belum sembuh jangan dulu ke kampus, tapi kamu malah ngeyel terus gini kan jadinya," ucap cinta kepada Dita.

"Bukannya ngeyel tapi aku juga butuh kuliah jadi aku masuk deh bawain aku minum yah kalau kamu ke kantin, nanti soalnya aku susah mau jalan kesana lagi," ucap Dita.

"Iya nanti gampang yang penting kita dulu di bangku kamu," ucap Sinta kepada Dita.

Tidak lama kemudian mereka menerima materi perkuliahan dan berlangsungnya perkuliahan selama beberapa jam.

kring kring kring

Bel istirahat pun berbunyi.

"kamu ke kantin enggak kalau ke kantin aku nitip mau minum susah mau jalan tahu," ucap Dita kepada Sinta.

"Iya bos sabar ya pasti aku beliin kok buat kamu apa sih yang enggak buat kamu, hahah asik," ucap Sinta kepada Dita.

Pada saat Sinta dan Dita berbicara tiba-tiba telepon genggam cinta berbunyi.

"Eh siapa sih yang nelpon aku kok nomornya nggak ada namanya ya tunggu-tunggu ya Dit," ucap Sinta.

"Halo Assalamualaikum ini dengan siapa ya karena di HP aku tidak ada namanya maaf ya sebelumnya," ucap Sinta dengan mengangkat teleponnya halo.

"Waalaikumsalam ini aku anak pak Heri yang ingin mengambil pesanan dari ibu kamu aku juga belum tahu ibu kamu suruh ambil sama kamu di kampus katanya," ucap Feri kepada Sinta.

"Oh kamu Feri Iya ini aku ada di kampus kamu di mana nanti aku yang ngantarin pesanannya Ibu ke kamu oke," ucap Sinta kepada Feri.

"Oh iya, ya sudah kalau begitu aku tunggu di gerbang utama ya, aku memakai baju putih dan menggunakan celana jeans," ucap Feri.

"Oke aku tunggu ya aku ke situ sekarang Assalamualaikum," ucap Sinta dengan mematikan teleponnya.

Akhirnya Sinta pergi menemui Feri untuk memberikan sesuatu yang telah di Packing Ibunya itu kepada Feri yang isinya yaitu tahu dan tempe untuk Bapak Heri yaitu Bapak dari Feri.

"Eh, Dit aku mau pamit dulu ya mau ngasihin ini sama anaknya Bapak Heri yang tadi aku cerita itu loh yang namanya Feri yang orangnya tinggi orangnya putih ya ganteng gitu deh Hehehe," ucap Sinta kepada Dita.

"Yaelah beliin aku minuman dulu lah kan deket juga kantinnya masa iya kamu tega ninggalin aku disini sendiri aku nggak bisa jalan lagi gimana sih kamu yang minta tolong please," ucap Dita memohon kepada Sinta untuk dibelikan minum karena dia tidak bisa berjalan.

"Iya-Iya temanku yang paling cantik yang paling manja Ulala oke sekarang aku beliin kamu minum dulu ya," ucap Sinta kepada Dita.

"Nah gitu dong jadi aku kan makin merasa dihargai sama teman hehehe," ucap Dita kepada Sinta.

Sinta pun bergegas untuk ke kantin dan membelikan minuman untuk Dita yang tidak bisa berjalan itu.

"Untung temanku ya kalau tidak teman aku nggak mau tuh disuruh belikan seperti ini tapi karena aku sayang sama Dita jadi yah aku belikan," gumam Sinta dari dalam hatinya.

Beberapa menit kemudian Sinta datang dan masuk ke kelas,

"Ini minuman yang kamu pesan ya, udah ya aku enggak bisa lama soalnya Dit soalnya dia juga sudah menunggu aku di sana untuk mengambil pesanan dari ibu," ucap Sinta kepada Dita.

"Oh iya terima kasih banyak ya sudah dibelikan kamu pelan-pelan dan hati-hati di jalan soalnya kalau jam segini kan banyak yang istirahat jadi banyak yang keluar masuk di gerbang utama," ucap Dita kepada Sinta.

"Iya siap-siap aku pergi dulu ya," ucap Sinta kepada Dita.

Sinta pun bergegas untuk pergi menemui Feri yang telah membuat janji kepada dia akan bertemu di gerbang utama untuk memberikan sesuatu dari ibunya untuk bapak Heri.

setelah beberapa menit Sinta menunggu tetapi Feri tidak ada ditempat ih juga.

"Ya ampun padahal tadi aku sudah bilang sama dia kalau aku bakalan cepat langsung ke sini, tapi kok malah dia tidak kelihatan sih batang hidungnya ya ampun Feri untung Aku nggak kenal sama kamu ya untung ini Ibu aku yang nyuruh jadi kesel deh," gumam Sinta Dari lubuk hati yang dalam.

Tidak lama kemudian Feri datang.

Tin tin tin

Suara klakson mobil yang dibawa oleh Feri.

"Nah ini kayaknya mobilnya si Feri itu kayaknya sih iya karena kemarin kan dia pakai ini sama bapaknya," gumam Sinta dengan pelan.

"Hei Sinta kan sorry ya agak lama sedikit karena tadi ada macet jadi tolong pengertiannya ya hehehe," ucap Feri kepada Sinta.

"Iya nggak papa kok ini titipan dari Ibu aku katanya untuk Bapak Heri ini ya aku nggak bisa lama soalnya aku juga ada urusan kampus," ujar Sinta kepada Feri.

"Eh masa cepet banget sih padahal aku juga ingin bicara-bicara sama kamu bentar aja deh kata Feri.

"Eh kamu mau bicara sama aku memangnya mau bicara apa?" ucap Sinta bertanya kepada Feri.

"Ya maksud aku pengen ngobrol sebentar saja dengan kamu sambil makan kek atau sambil minum gitu kan Ini juga waktunya istirahat ya kan," ucap Feri kepada Sinta.

"Ya Iya sih, tapi aku lagi banyak tugas banget dan temanku yang bernama Dita itu lagi habis kecelakaan jadi dia tidak bisa kesana kemari jadi dia membutuhkan aku makanya aku langsung ke kampus setelah aku memberikan titipannya Ibu ke kamu gitu maksudnya," ucap Sinta menjelaskan kepada Feri.

"Oh jadi seperti itu jadi kamu tidak bisa ya ngobrol sebentar sama aku?" tanya Feri kepada Sinta.

"Sebenarnya bukan tidak bisa cuman waktunya tidak pas dan memang aku sekarang lagi sibuk maaf ya kan kamu bisa juga datang ke rumah aku dn Bapak kamu berteman dengan Bapak aku jadi kapanpun kamu kan bisa bermain ke rumah aku," kata Sinta kepada Feri.

"Oh gitu ya, ya udah deh titip salam ya sama teman kamu semoga cepat sembuh Amin," ucap Feri kepada Sinta.

"Iya terima kasih banyak ya, ya sudah aku duluan ya daaah," ucap Sinta kepada Feri.

"Nanti aku hubungi lagi ya," ucap Feri.

Bersambung