Sudah beberapa hari berlalu, keadaan masih tetap sama. Nastya masih menginap di rumah Alika, dan Alika masih tidak pergi ke kafe karena Nastya melarangnya.
Yang berbeda saat ini adalah, Cello tidak lagi ikut menginap di rumah Alika. Ia meminta untuk segera diantar ke kafe dan tinggal di sana bersama Maria. Kebetulan sekolah libur selama dua minggu, jadi Cello tidak perlu pergi ke sekolah.
Hari sabtu, Narendra datang ke kafe dan bertemu dengan Cello di lantai dua. Ia meminta izin pada Maria untuk mengajak anak itu jalan-jalan.
"Cello, selama bersama Papa, kau jangan naka, ya! Jangan membuat Papa Narendra pusing," ucap Maria sambil membantunya memakai jaket.
Terlihat anak itu mengangguk. "Emh, aku mengerti, Nek!"
"Sudah selesai!" Maria menarik resletingnya ke atas. Lalu bangkit berdiri. "Sekarang kalian boleh pergi!"
"Baiklah! Bu, kami pergi dulu!" pamit Narendra sambil memegang tangan bocah itu. Mereka bersiap untuk pergi.
"Dadah ... Nenek!"
Mereka berdua segera pergi.