Di sebuah pasar malam yang sangat ramai, Cello dan kedua orang tuanya berjalan-jalan sambil melihat-lihat para pedagang dan juga beberapa wahana bermain.
Anak itu sangat antusias melihat segala sesuatu yang ada di sana, termasuk ingin naik salah satu wahana.
"Mama, boleh tidak, kita naik itu?" Tangan kecilnya menunjuk bianglala yang ada di samping kiri. Berharap ibunya berkata "Iya" untuk naik wahana tersebut.
"Kau mau naik bianglala?" tanya Narendra sambil melihat arah yang ditunjuk oleh anak itu.
"Emmh!" Cello segera mengangguk dengan yakin. "Aku mau naik itu!"
Walau bukan bianglala yang sangat besar, namun itu cukup mengasyikan bagi anak itu.
"Baiklah! Papa temani, ya! Mamamu takut ketinggian, jadi dia tidak ikut!" Narendra bantu menjelaskan pada anak itu. Karena Nastya memang takut ketinggian.