"Emh, syukurlah kalau begitu," balas Nastya. Ia pun mengikuti Narendra berjalan menuju ruang rawat Paman Ringga.
Ketika sedang berjalan, tiba-tiba Narendra menjelaskan, "Paman Ringga kehabisan banyak darah karena kecelakaan tersebut. Tadi aku sudah mendonorkan darahku untuknya. Semoga saja segera sadar."
"Untungnya kami adalah saudara, jadi, darahku sangat cocok dengan darah Paman," tambah Narendra dengan perasaan lega.
Tadi, di rumah sakit ini hanya ada dirinya dan istri baru Paman Ringga. Tidak ada orang lain lagi yang bisa mendonorkan darahnya untuk Paman Ringga. Jadi, terpaksa Narendra melakukannya.
Namun, mendengar ucapan seperti itu dari Narendra, Nastya malah bingung.
'Dari mana darah Narendra cocok dengan darah Paman Ringga? Bukankah Narendra bukan keponakannya? Atau mungkin ... Narendra diadopsi dari anggota keluarga Paman Ringga sendiri? Tapi anak siapa?' tanya Nastya dalam hati. Merasa aneh dan juga sedikit janggal.