Narendra sungguh bingung, harus dengan cara apa dirinya membujuk Nastya. Terlalu sering bertengkar, membuatnya kebingungan memikirkan cara meluluhkan hati wanita. Dengan melibatkan adik kecilnya, itu terlalu bisa.
"Sudahlah! Terserah nanti saja! Yang terpenting saat ini, aku menemuinya dulu."
Narendra menutup kaca mobilnya yang tadi sempat dibukanya. Ia segera menginjak pedal gasnya, mengendarai mobilnya dengan kencang menuju apartemen Nastya.
Tiba di tempat parkir apartemen, Narendra segera menghentikan mobilnya. Ia turun dari dalam mobil, lalu bergegas mencari lift agar bisa segera naik ke lantai empat—unit yang disewa oleh Nastya.
Setelah sampai di lantai empat, Narendra menekan bel pintu nomor 401. Tidak lama, pintu terbuka. Ketika Narendra berpikir orang yang membuka pintu itu adalah Nastya, dan ingin segera memeluknya, tiba-tiba terdengar suara yang amat merdu, mengapanya.
"Narendra!"
