Di depan pintu ruang rawat Maria, Nastya yang sedang memegang paper bag di tangan kirinya, segera mendorong pintu kamar dengan tangan kanannya. Lalu ia masuk ke dalam ruangan itu dengan hati-hati—takut membangunkan ibunya yang sedang tertidur lelap.
Narendra yang berjalan di belakang, mengikuti langkah Nastya hingga masuk ke dalam ruangan. Lalu mereka duduk di sofa.
Di kamar yang redup itu, selain ada Maria yang sedang berbaring lemah di atas tempat tidur, terlihat juga suster yang Nastya bayar untuk menjaga ibunya sedang tidur di tempat tidur penunggu. Lampu utama di matikan, hanya tinggal menyisakan lampu tidur berwarna kuning yang ada di pojok ruangan.
"Bagaimana dengan kondisi ibumu sekarang?" tanya Narendra dengan suara pelan. Saat ini, mereka duduk di sofa dengan berdampingan.
"Kondisinya mungkin cukup buruk. Namun dari luar terlihat baik-baik saja," balas Nastya dengan suara yang semakin pelan. Merasa sedih ketika membahas tentang ibunya.