Hari sudah malam. Nastya pun sudah mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur yang dibawa oleh Narendra. Ingin segera berbaring dan tidur, namun saat ini di ruangan itu masih ada Narendra. Tidak enak jika dirinya tidur, namun Narendra dibiarkan tanda ditemani. Mungkin pria itu akan bosan.
Nastya kembali duduk di sofa samping Narendra, menyandarkan kepalanya di dada pria itu untuk menyingkirkan rasa lelahnya. Bukan hanya lelah badan yang ia rasakan, tapi juga lelah hati dan pikiran.
Ia begitu tidak berdaya melihat ibunya berbaring lemah di atas tempat tidur pasien. Juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada wanita tua itu. Takutnya, ada sesuatu hal yang serius yang membuat Maria sakit seperti ini.
Nastya mulai melamun, mulai terhanyut dalam pikirannya sendiri sambil memeluk pria itu. Perlahan, matanya terpejam, pikirannya kosong, dan Nastya mulai tertidur. Ia tertidur di dada pria itu dengan tangan yang melingkar di perut Narendra.