"Tenang-tenang!" Zakia mengangkat tangan ke depan sambil tersenyum. Lalu berkata lagi, "Tuan Baron sebentar lagi datang. Dia masih di jalan, katanya jalanan sangat macet di jam makan siang seperti ini."
Nastya sudah mendengarnya. Namun ia enggan untuk menganggap pembicaraan Tuan Baron lagi. Nanti Zakia salah paham lagi.
"Sudahkah! Sebaiknya kita pesan makan sekarang saja! Perutku sudah lapar," ucap Nastya sambil mengelus perutnya yang rata.
Sebelum mendengar larangan dari Zakia, Nastya segera memanggilnya pelayanan untuk mencatat pesanannya.
"Hey, tunggu dulu! Kita tidak boleh memesan apapun sebelum Tuan Baron sampai!" cegah Zakia dengan segera.
Namun pelayan yang dipanggil Nastya sudah datang.
"Tidak apa-apa! Setelah Tuan Baron kemari, kita tinggal pesan lagi," jawab Nastya dengan enteng.
Lalu, ia menyebutkan satu jenis minuman dan makanan, masing-masing dua porsi—untuknya dan juga untuk Zakia.
Setelah mencatat pesanannya, pelayan itu segera pergi ke belakang.