"Cello, dengarkan Mama! Kafe itu dijual, bukan karena Mama bangkrut. Tapi ... karena ada sesuatu hal yang mengharuskan Mama menjual kafe itu!"
"Oh, seperti itu!" Anak itu mengangguk, mencoba memahami apa yang ibunya katakan. "Di TV, aku sering melihat, orang dewasa bangkrut dan menjual semua aset berharga mereka. Aku kira, Mama pun demikian!"
"Sudahkah, jangan memikirkan hal itu lagi." Nastya membukakan sabuk pengaman anak itu. "Sekarang kita ke rumah dulu."
Nastya membuka pintu mobil dan keluar dari sana, lalu membukakan pintu untuk putranya.
"Ayo!"
Cello pun segera turun. Lalu ia berjalan mengikuti ibunya menuju lift.
"Apa kau lapar?" tanyanya pada Cello. "Di rumah, ada makanan yang tadi dibuat oleh Nenek. Kau pasti menyukainya."
DING!
Pintu lift terbuka. Nastya dan Cello keluar dari sana dan berjalan menuju pintu rumah milik Nastya.
"Apa nenek ada di sini juga?" tanya Cello tanpa menjawab pertanyaan dari ibunya.