Nastya segera keluar dari ruangan itu dengan cepat. Menghiraukan Narendra yang saat ini masih duduk di kursinya dengan tatapan tajam menatap ke arahnya.
Di luar ruangan itu, Nastya bergegas masuk ke dalam lift dan segera turun ke lantai dasar. Ia berjalan menuju pintu keluar dengan ekspresi yang aneh. Tidak secantik dan se-elegan tadi pada saat dia masuk ke gedung perusahaan ini.
Tatapan penuh cibiran, masih ia terima dari para karyawan di sana. Pandangan miring tentang dirinya yang melahirkan seorang anak untuk mantan anak tirinya, begitu melekat di diri Nastya. Namun, Nastya sendiri tidak tahu tentang hal itu.
Sampai di tempat parkir, Nastya segera menghampiri mobilnya dan segera masuk ke dalam. Setelah menyalakan mesin mobil, Nastya bergegas pergi dari sana dan meninggalkan gedung perkantoran itu.
***