setelah Berjam jam menunggu giliran tes,Zahra dipanggil namanya oleh seorang pegawai yayasan CC.
"Zahra Kusuma Wardani...."mba cantik,itu tepat panggilannya Karena wajahnya yang cantik,body juga ramping berisi.
"Iyah saya Bu..."jawab Zahra grogi.
"langsung ke lantai atas ruang interview yah?"jawab mba cantik.
"yah Bu....."jawab Zahra semangat.
semua yang ada didekat Zahra pada melongo,mereka heran kenapa langsung interview kan tes tertulis saja belum,padahal Dea dan Afni masih menunggu hasil tes tertulis.
Di ruang Interview
"Zahra Kusuma Wardani,....."tanya pria yang sudah duduk di ruang itu,agak sedikit jutek mukanya.
"Iyah saya pak"jawab Zahra gugup
"silahkan duduk.,...mari kita interview",pria itu sambil melambaikan tangan menyodorkan kursi yang ada di depannya.
Zahra dengan perasaan tidak menentu dan baru pertama interview mencoba menenangkan dirinya.
"kenapa kamu saya langsung saya panggil,saya tertarik dengan nilai MTK dan berbagai sertifikat yang kamu punya,apa yang kamu kerjakan setelah pulang sekolah?"tanya pria itu sambil mengangkat satu alisnya.
"saya membantu orangtua pak?"jawab Zahra
"bantu apa?"bentak pria itu.
"bantu nyari uang pak?"dengan polos Zahra menjawannya.
"dengan cara apa?"pria itu mulai penasaran.
"di kampung saya ada pabrik kerajinan pak,dari situ saya dan orang tua membuat bahan dari kerajinan itu,setiap selesai kita setorkan ke pabrik tersebut?"jawab Zahra agak memamerkan kampung halamannya.
"oh....pantas saja,coba perlihatkan telapak tanganmu?"ucap pria itu.
Zahra memperlihatkan telapak tangannya dan pria tersebut memberi perintah dengan gerakan cepat dan lambat menggegam dan membuka tangan,seingat Zahra gerakan tersebut merupakan gerakan kecepatan dan ketepatan antara otak dan gerak,pernah diajarkan indah.
sedikit ada rasa lega dihari zahra setelah keluar dari ruang tersebut,entah itu akan menjadi awal atau hanya pengalaman tes saja,pria tersebut memberi harapan di panggil atau tidaknya nanti dihubungi ke ponsel masing masing.zahra hanya bisa pasrah dan berharap akan dipanggil kerja.
Di luar yayasan Dea dan Afni masih menunggu hasil tes,melihat Zahra yang baru saja keluar pintu yayasan Dea dan Afni berlari menghampiri Zahra,ada rasa penasaran dari raut wajah Zahra yang tak menentu.
"Ra....gimana?kamu tes apa tadi kog sendirian ga kaya yang lain?apa kamu udah diterima?"tanya Dea yang penasaran.
"hmmm.....cuman ditanya saja,kaya ngobrol biasa gitu,tapi yang terakhir langsung tes kecepatan gitu pake telapak tangan,aku juga ga tahu itu tes apa gimana?"jawab Zahra masih bingung.
"Iyah itu namanya tes interview Zahra.....!"Afni agak greget dengan Zahra yang polos.
"oh....jadi kalau inteeview ditanya tanya doank?"Dea membayangkannya.
"terus kalian gimana?udah lolos belum?"tanya Zahra.
"ga tahu masih nunggu aja gini?"jawab Afni.
Ada suara microfone dari mba cantik itu,bahwa yang sudah tes tertulis dan interview akan di hubungi melalui ponsel masing masing jika lolos,dan akan melanjutkan tes berikutnya,dan sekarang boleh pulang.
suara gemuruh berteriak dari sekian banyak orang yang ada diluar yayasan."Kenapa ga dari tadi di umuminnya?mana panas....hu...hu..hu....",sedikitnya menggerutu begitu.
Zahara,Dea dan Afni pulang ke kos,di angkot mereka melihat gedung tinggi dan mall yang terlihat megah disebrang jalan sana,dibenak mereka seandainya sudah kerja nanti bakal main ke mall itu.