Chereads / kandas / Chapter 18 - episode 17

Chapter 18 - episode 17

Malam pun tiba Dea tak kunjung datang dari kos Anna,

Zahra sudah tidak sabar ingin menceritakan pertemuannya dengan Zulfi siang tadi.

Diketulah pintu dari luar,terdengar suara Afni dan seorang pria

Zahra membukakan pintu,sudah ada yang berdiri Afni dan tunangannya.afni bermaksud untuk pindah kos,karena besok sudah mulai traning di PT KK, dengan alasan jauh dari tempat kerja nantinya,dan jemputan PT tidak sampai eigang kos.

Zahra terdiam dan tak banyak bicara,hanya jika Afni bertanya menjawab seperlunya.Ada rasa kecewa dihati zahra.padahal mereka berjanji saling bantu tentang kebutuhan sementara sampai mereka bertiga mendapat pekerjaan.dalam benak zahra benar yang dikatakan Dea,jika afni tidak setia kawan setelah mendapatkan pekerjaan duluan.

"Ra aku pamit yah,nanti kalau libur aku boleh main kan?"ucap Afni sambil membawa ransel yang penuh dengan bajunya.

"oh...Iyah main saja."jawab Zahra dengan ekspresi datar menahan rasa kecewa,hanya saja zahra tak seberani Dea yang langsung ngomong unek- uneknya di depan Afni.

"Dea kemana Ra?dari tadi ga ada?"tanya Afni

"lagi main ke kos Anna..."jawab Zahra,dalam hati Zahra "Dea cepat pulang biar kamu tahu Afni mau pindah kos.

Afni pun pergi meninggalkan kos bersama tunangannya,tanpa meninggalkan pakaian satu pun.Tak lama Dea pulang dan langsung masuk kos,berteriak memanggil Zahra.

"Ra itu tadi afni bukan yang bonceng motor xx?"tanya Dea penasaran.

"Iyah Afni,tadi pamitan mau pindah kos katanya...kamu lama sih pulangnya?"jawab zahra

"Tuh kan apa yang aku duga benar,dia itu ga setia kawan sama kita Ra,dulu aja ngemis ngemis pengen ikut kerja waktu di kota B,giliran sekarang udah dapat duluan malah kabur,temen macam apa itu?takut kali yah kita repotin?"ucap Dea memonyongkan bibirnya.

"katanya sih jemputan PT KK ga nyampe gang kita de,jadi nyari yang deket,menurut aku mah mau kos bareng kali sama tunangannya,biar bebas."kata Zahra menduga ada gelat aneh melihat tingkah Afni tadi.

"Terus kamu ngomong apa Ra ke Afni waktu mau pamitan pindah?"tanya Dea kemabali.

"Aku ga bilang apa-apa,aku ga enak sama tunangannya kalau mau ngomong sama afni,"jawab Zahra santai.

"huuuuu....Giman sih kamu Ra,kalau aku udah ngoceh kali,ga bisa nahan.

"udah biarin aja de,aku mau nasgor?kamu mau ga sekalian aku beliin?kamu mandi Sono de?"Zahra mencoba memalingkan pembicaraan tentang Afni,karena perut sudah mulai demo.

"Iyah udah Ra aku nitip aja yah?"jawab Dea.

Zahra bergegas ke tukang nasgor yang tidak jauh dari kosnya.di sana ada indah yang sedang mengantri juga,Zahra canggung dengan indah tentang siang tadi bertemu dengan Zulfi di kos,takut ada yang bilang ke indah.dengan ekspresi harap harap cemas Zahra menyapa indah.justru indah menarik tangan Zahra menjauh dari tukang nasgor karena banyak yang berkerumun.

"Ra tadi kamu ke kontrakan aku yah?"tanya indah.

"iya ndah,ada suami kamu,katanya kamu lembur",jawab Zahra sedikit deg"an.

"Sebenernya aku habis berantem sama dia,jadi aku bohong aja kalau aku lembur,padahal aku main ke kos teman."jawab indah agak ngelamun.

"Terus sekarang gimana?udah baikan."tanya Zahra pelan.

"udah Ra,aku dijemput sama dia di kos teman dia udah curiga kalau aku ga lembur tadi,kalau aku kabur ke kos kamu percuma terlalu dekat."ucap Indah tersenyum tipis.

"Setidaknya kan kabur juga kalau ke kos aku ndah."kata Zahra sambil melihat antrian nasgor yang mulai sedikit.

"Iyah nanti aku kaburnya ke kos kamu deh Lain kali."jawab Indah menarik Zahra ke tukang nasgor,pesanannya sudah jadi dan indah bergegas pulang meninggalkan Zahra yang masih ngantri.

Nasgor Zahra sudah jadi,ada rasa lega di hati Zahra kalau pertemuannya masih aman dengan zulfi.dea sudah menunggu Zahra yang lumayan lama membeli nasgor,

"lama amat Ra belinya ?"tanya Dea

"tadi ada indah,jadi kita ngobrol dulu ditambah yang beli nasgor banyak,jadi ngantri deh?"jawab Zahra.

mereka langsung makan nasgor dengan lahapnya,Dea bercerita tentang pekerjaan Anna dan info loker menjadi SPG untuk Zahra dan Dea,tapi Zahra tidak PD dengan kriteria yang tadi di sebutkan Dea sebagai syarat melamar.zahra lebih memilih tidak ikut mencobanya.semoga ada loker lain yang sesuai dengan kriteria Zahra.