mentari pagi disambut dengan suara burung berkicau,meski itu burung peliharaan tetangga kos,Dering alarm 3 ponsel bergetar nyaring Zahra terperanjat dari kasurnya mencari ponsel entah sudah dimana ponselnya,layar ponsel menunjukan pukul 04.50,
zarhra membangunkan Dea dan afni.karna jam 6 harus sudah di pabrik xx,untuk mengikuti seleksi karyawan.
"de,ni.....bangun nanti kita kesiangan?"Zahra sambil menggoyang goyangkan lengan Dea dan Afni.
"hmmmm.....iya Ra,udah kamu dulu yang mandi?nanti aku yang bikin susu....?"ucap Afni yang masih merem.
Zahra langsung menuju kamar mandi,sedangkan Dea masih dengan bantal gulingnya nyenyak.afni pun sudah membuat sarapan roti tawar dan susu hangat.
"Dea!bangun cepetan nanti kita telat?Zahra udah selesai tu mandinya?"Afni dengan keras berteriak ditelinga Dea.
"ihsss...brisik tahu,udah denger?ga perlu triak"Dea sewot langsung bangun dan ke kamar mandi.
"Dea....Dea...kebo?kalau dibangunin gitu?"Zahra sudah tidak aneh ,hal seperti itu sudah sering mereka lakukan semenjak kerja di kota B,walau hanya 3 bulan saja tapi ko kita tahu karakter masing masing anak.
Dengan langkah seribu mereka sampai di parik xx,ga jauh dari kos'an jadi sambil maraton,ternyata sudah puluhan orang diluar dan di dalam pabrik ngantri ngambil kupon seleksi,seleksi ada 3 tahap,yang pertama seleksi data,seleksi tes tertulis,seleksi kecepatan tangan.zahra dan temannya merasa canggung tidak ada satu pun diantara mereka yang dikenalnya,tapi biasa mereka selalu SKSD (so kenal so Deket) jurus menghilangkan grogi dan mencari informasi.
"mba orang mana?"tanya Zahra ke wanita disampingnya karena sudah berbaris kaya paskibra per 20 orang.
"saya orang sini?kamu baru lulus yah?"ucap mba menor,karna dadanannya kaya biduan dangdut.
"Iyah mba,baru lulus?"kata Zahra polos
"pantesan masih bocah?"mba menor memandang Zahra dengan sinis.
"lah memamngnya kebanyakan yang kerja Disini bukan bocah mba?"tanya Zahra lagi agak ganjel.
"kebanyakan yang nglamar lgi itu ex dari pabrik ini?kalau yang baru kaya kamu kemungkinan 30% di terimanya,lagian ga bakal betah kerja di pabrik ini,orangnya sadis sadis"kata mba menor dengan mata melotot dan senyum sadis ke Zahra.
"masa mba?jadi takut"ucap Zahra pelan,dihati Zahra ada. rasa tidak yakin dan pengen mundur saja.
"Iyah jadi jangan terlalu berharap yah?aku aja udah 2 kali masuk pabrik ini?"dengan sombongnya mba menor memamerkan pengalamannya.
Dea dan Afni sudah diseleksi,tapi Dea gagal data KK dan ijazahnya ga sama namanya,sedangkan Afni gagal di kecepatan,
Zahra malah milih ga ikut tes sama sekali kupon yang di tangannya di beri kan ke belakang barisan Zahra.
"mba mau kupon ini?"tanya Zahra ke mba kurus di belakangnya.
"mau lah mba?aku kan udah ga kebagian kuponnya?"jawab mba kurus dengan senyum berharap.
"ni ambil aja mba buat mba?"Zahra sambil menyodorkan kuponnya.
"ih....serius mba?makasih yah mba moga mba di beri pekerjaan yang lebih dari pabrik ini,,amin...?"mba kurus menjabat tangan Zahra.
"amin.....Iyah selamat berjuang yah?"Zahra menyemangati mba kurus tadi.
Zahra bergegas lari ke luar pabrik mencari Dea dan Afni yang dari tadi masih menunggu zahra.tak jauh dari pandangan kedua temannya ada di sebrang jalan pabrik dibawah pohon.
"Giman Ra?"kata Dea penasaran dengan hasil tes Zahra
"ga gimana gimana?yuk pulang?"ucap Zahra santai.
"ih...kamu gagal yah Ra?"tanya Afni menebak jawaban Zahra.
"udah nanti aja ceritanya di kos"jawab Zahra sambil menarik tangan kedua temannya.
sampai di kos Zahra menceritakan semua dari pertemuanya dengan mba menor dan mba kurus.