senja sudah berubah jadi malam,kos'an terdengar ramai tidak seperti biasanya,tetangga kos pada keluar saling ngobrol dan ada juga yang memainkan gitar,sebagian yang ngekos anak muda,hanya satu dua yang sudah berumah tangga.
"pantes yah Ra sekarang kan malam minggu?"ucap Afni memecah keheningan kamar kos.
"Iyah ni?kamu ga jalan ni?"tanya Zahra
"Ga Ra dia sibuk,lembur katanya besok pagi jadi ga bisa kesini kan jauh Ra,lumayan bisa 1 jam lebih belum macetnya?"jawab Afni sambil menatap langit langit kamar kos yang dari tadi mereka rebahan di kasur sambil main ponsel.
"Ra...ni?aku mau keluar bentar yah?"kata Dea sambil senyum senyum.
"mau kemana de?"tanya Afni penasaran.
"hmmm.....si Dodi mau jemput aku,mau nongkrong di taman CC katanya sama temen temennya?"kata Dea sambil ketak ketik ponselnya.
"Iyah ge Sono?tapi pulangnya jangan malam malam ya de?aku ga enak Ama Indah?kalau ketahuan nanti laporan sama ortu di kampung?"jawab Zahra mengingatkan Dea,soalnya si Dea ini kalau sudah main ga inget waktu.
"Iyah iya....nanti pulang aku bawain martabak deh?"ucap Dea sambil cengengesan.
tidak lama ponsel Zahra berdering,ga lain Zulfi yang telfon,Zahra berpandangan dengan afni.afni mengerutkan dahinya dan memainkan ponselnya,Zahra mengangkat dan menjauh ke ruang tengah.
"Halo sayang"Zahra mulai meng kode Zulfi
"halo juga sayang?tumben agak halus?"Zulfi mulai ngledek Zahra.
"ga apa?lagi seneng aja?"Zahra tersenyum tipis
"seneng kanapa sayang,kamu dapat undian apa gimana nih?"Zulfi masih iseng.
"Iyah tadi aku ke pabrik xx,eh....ternyata banyak yang manis manis yang?"Zahra mulai ikut iseng.
"maksudnya apa ni yang manis?"Zulfi mulai terpancing.
"cowo cowonya yang?"ucap Zahra sambil cekikikan.
"oh....jadi gitu?nyari kerja juga nyari yang manis,ok lah....aku juga mau kaya gitu?"Zulfi memanas.
"ga sayang bohong kog?orang cewe semua ga ada cowo lokernya?"Zahra meluruskan percakapan.
"hmmm...bodo amat,terserah kamu lah?"jawab zulfi ketus,
Zahra sudah tidak aneh dengan Zulfi yang cemburuan.
"ih.....sayang cemburu nie ye?gemes deh pngen narik indungnya?"Zahra mulai merayu Zulfi biar ga bt.
"ga mau idung yang?"ucap Zulfi cengengesan
"terus maunya apa yang ditarik yang?telinga gitu?"Zahra pura pura tidak tahu maunya Zulfi.
"sayang kita kan belum pernah kis bibir?"ucap Zulfi,ingat perjanjian mereka kis bibir dilakukan sesudah lulus sekolah,dan bekerja,dari jaman sekolah mereka hanya jadi Bulian teman sekolah kalau belum pernah kis bibir,tapi mereka sepakat ga mau ngelanggar perjanjian itu.
"ih.....ga mau yang?sakit katanya?"Zahra menepi permintaan Zulfi.
"kan belum di coba yang?kita sama sama belum pernah kan,lagian aku bukan drakula sayang ga ke gigit kog?"ucap Zulfi berharap.
"hmm.m....nanti saja kalau sudah nikah yah?"Zahra membayangkan sambil menutup matanya dengan satu tangan.
"nikah mah lain lagi yang,ga cuma kis bibir?"Zulfi sudah mulai terpancing.
"udah ih.....jangan dibahas dulu?besok hari apa yang?"Zahra pura pura tidak tahu kalau besok weekand.
"hari Sabtu yang?emang ada apa?"Zulfi dengan polosnya menjawab.
"dih.....ga peka !"Zahra menjawab dengan ketus.
"lah...kog ga peka yang?kan bener besok Sabtu?"masih belum paham Zulfi.
"Iyah besok kamu libur apa ga?"Zahra menerangkan
"oh.....Iyah?besok emang hari libur yang tapi aku lembur?"sambil menepuk jidatnya Zulfi mengingat ingat akan pertemuannya dengan Zahra.
"oh....lembur?Iyah udah jadi di pending donk ketemu akunya yah?"ada rasa kecewa dihati Zahra.
"besok malam kalau aku ga footsal,aku main deh ke kos'an yang?"jawab zulfi santai.
"oh....jadi mentingin footsal dari pada ketemu aku?ok sayang aku mau tidur by....."Zahra langsung mematikan ponselnya.
Dan Zulfi masih melamun dengan kata kata Zahra yang langsung mematikan ponselnya,dihubungi kembali sudah tidak aktif.didalam benaknya LDR sudah 6 tahun tapi kenapa yang kali ini ada yang mengganjal di hati Zulfi,kalau Zahra ingin benar di utamakan.tapi Zulfi menepis pemikirannya.di sisi lain ibu Zulfi belum pernah bertemu Zahra,hanya kakak dan Ade Zulfi saja yang sudah mengenal Zahra,disaat itu laptop Zulfi dipinjam adenya di sana banyak tersimpan foto Zahra,adenya agak sedikit ember jadi kakaknya tahu siapa sosok Zahra Dimata Zulfi,mereka mensport Zulfi dengan Zahra walau belum pernah bertatap muka dengan zahra.tapi Zulfi masih takut untuk memperkenalkan Zahra ke ibunya,sedangkan kakaknya belum menikah juga.