pagi yang cerah disambut dengan secangkir susu hangat,Zahra dan temannya menyambut dengan penuh semangat mencari pekerjaan,tujuan yang dituju ke yayasan penyalur kerja, browsing di gogling,dan chat ke temen yang sudah bekerja di kota A ini,dominan di kota A anak perantauan dari kampung halaman Zahra.
sudah ke 3 yayasan dan nitip lamaran,tinggal menunggu panggilan tes,dengan penuh keyakinan akan di panggil dengan cepat,entah siapa dulu yang bekerja harus saling dukung dan mendoakan itu komitmen mereka.
Hari sudah menunjukan pukul 11.30,mereka bergegas pulang ke kos karna matahari semakin menyengat dan perut sudah keroncongan minta makan,mereka pun berhenti di sebuah warteg dan memesan nasi bungkus.
"pake apa neng?baru yah kos Disni?"tanya mba warteg ke Zahra dan temennya.
"nasi telor am orek sambel mba?Iyah kita baru Disni mba?"jawab Dea
"Oh...pantes baru ngliat?"mba warteg sambil melayani dan melihat satu persatu wajah kami.belum sempat bertanya lagi Zahra dan Afni sudah memesan makanan yang sama.
sampai kos langsung tancap gas makan,karna dari pagi mereka hanya minum susu dan roti saja.agak sedikit ngirit.belum dapat kerja dan mereka ga mau menyusahkan saudara atau teman dekat di kota A.
"pegel juga jalan jalan nyari kerja yah?"Ucap Dea sambil memijit kakinya.
"semangat de...mungkin kerja pabrik lebih pegel dari jalan?"jawab Afni
"Iyah bener tu Afni berakit rakit dulu de?"kata Zahra sambil tersenyum tipis melihat Dea masih memijat kaki.
"eh....Ra?bukannya si Zulfi juga kerja di sini yah?"tanya Dea
"Iya de,tapi ga tahu tinggal di daerah mana?dia masih ga percaya kalau aku ad disni?"ucap Zahra agak ketus
"suruh aja ke kos'an Ra?"Afni memberi saran
"hmmm....nanti saja kalau uang ku sudah tipis?Zahra tertawa sambil menutup mulutnya.
"ih...dasar matre?"ledek Dea
"hahahaha....bukan matre tapi kebutuhan de?"Zahra Masih saja tertawa.
"sudah....kita kan sama sama wanita,memang ada benarnya ucapan Zahra?"Afni mencoba memahaminya.karna tujuan Afni ke kota A juga bukan hanya kerja tapi biar dekat dengan tunangannya,mereka sudah bertunangan sejak kelas 2 SMK,karena perjodohan.
"Terus itu si Dodi gimana De....dia kan juga di kota ini?"Zahra tanya balik ke Dea tentang kekasih atau sudah mantan entah lah.
"Ga tahu....dia selalu menggantung?males jadinya?"ucap Dea agak memonyongkan bibirnya.
"fokus aja dulu nyari kerja?"Afni coba menenangkan suasana
padahal dihati Dea masih berharap hubungannya dengan Dodi masih berlanjut,walau hanya bertemu singkat tapi berkesan.
tanpa disengaja mereka makin mendekat dengan pasangan Meraka,tapi untuk kerja nomer satu,karna tujuan utama mereka bekerja di pabrik Yang bonavit dan mendapatkan gaji besar.