Tya akan pergi ke rumah Qiara. Dirinya berdiri di depan lobi apartemen dan berjalan keluar menuju jalan raya. Menunggu taksi yang datang.
Tapi sepertinya hari ini para supir taksi begitu sibuk sampai tidak ada taksi yang kosong melintas. Tya merasa kepanasan menunggu. Apalagi sekarang matahari jadi lebih terik dari biasanya.
Pukul 8 pagi saja sudah seterik ini. Berkali-kali Tya melambaikan tangan tiap ada taksi yang melintas. Tapi selalu ada saja penumpang di dalamnya.
"Butuh tumpangan?"
"Jeremy?"
"Aku antar. Kamu mau kemana?"
Tya mengirim kode waspada pada otaknya. Tentu Tya tidak mau lagi ada kejadian seperti kala itu. ikut dalam mobil Jeremy akan membuat hubungan yang mulai indah ini menjadi kacau lagi.
Meski sudah lelah berdiri di sana Tya tetap menolak dengan halus.
"Aku sedang menunggu seseorang," kata Tya.
"Oh ya? Siapa?"
"Teman," jawab Tya singkat berharap Jeremy lekas pergi.
