Tya memperhatikan gelagat Antonio yang tampak frustasi. Sejak tadi wajahnya di tekuk sambil menonton tv.
Dirinya menyelesaikan pekerjaan dapur lalu ikut bergabung di samping Antonio sembari bersandar dengan nyaman di bahu suaminya.
"Kamu kenapa?" tanya Tya.
"Kesal," jawab Antonio singkat.
Tya makin merapatkan tubuhnya pada Antonio. Ia menyentuh pipi Antonio dan mengecupnya pelan.
"Cerita. Kamu kesal kenapa?"
Antonio menghela nafas beberapa saat sebelum bicara.
"Mommy meminta bertemu di luar," kata Antonio.
"Lalu? Temui saja Antonio. Tidak ada salahnya. Dia ibu kamu."
"Iya. Tapi salahnya dia akan mengatakan hal-hal yang menyebalkan dan akan membuat aku semakin membencinya."
Antonio yakin wanita berstatus mamanya itu tidak semudah itu mengurungkan niat tentang pemikirannya tempo lalu. Ia sangat menghindari menemui Mommynya meski itu dengan iming-iming apapun.