AGESTI POV
"Pah, Billy..." Aku menubruk tubuh ayah saat melihat nya baru sampai di depan ruangan Billy.
Ucapan ku terhenti karena aku tidak kuat menahan air mata yang langsung keluar membasahi pipi ku.
Ayah mengusap kepala belakang ku dan mengintip Billy di balik pintu.
"Tenang ya sayang, Billy pasti sehat lagi." Ucap ayah menyemangati ku.
Aku melepas pelukan ku dan ayah segera menghapus air mata ku saat itu.
"Boleh Papah masuk?" Tanya ayah dengan kepala sedikit menunduk untuk menatap wajahku.
Aku mengangguk dan mempersilahkan ayah masuk menemui Tante Emil.
Wilia dan Oliv yang sejak tadi hanya diam di belakang punggung ayah, sekarang memelukku.
Aku merasakan pelukan itu begitu hangat dan berarti seperti penguat dalam diri ku yang sedang rapuh.
"Sabar ya, kita yakin Billy pasti cepat pulih." Ucap Wilia sambil mengelus punggung ku.
Lagi-lagi aku hanya bisa mengangguk dan mengaminkan do'a nya.
Aku membawa kedua sahabatku masuk untuk melihat kondisi Billy lebih dekat.