WILIA POV
Aku menyenderkan tubuhku ke dinding. Di ruangan yang hanya boleh di masuki seluruh staf kafe ini aku berdiri menghadap wastafel. Diluar, tamu sudah mendapat kan pesanan masing-masing. Kami, para kru pun bisa bersantai sejenak untuk sekedar meluangkan waktu untuk saling mengobrol dan bercanda.
Aku memegang punggung tanganku yang beberapa jam yang lalu sempat di pegang oleh Lim. Hangat sentuhan nya masih terasa, apalagi kalimat nya yang mungkin tidak akan bisa aku lupakan begitu saja. "Don't leave me." Aku mengulang kata-kata itu berulang kali di kepalaku. Rasanya aneh, bercampur marah. Sikap Lim kepadaku seolah memberiku harapan lagi. Lalu kenapa ia mengambil keputusan diluar kemampuan nya sendiri saat itu?
Sylvia berjalan ke arah ku sembari membetulkan letak apron nya yang sedikit melonggar. Rekan kerja ku itu tampak cengengesan saat aku memperhatikan langkah kaki nya yang perlahan semakin dekat kepadaku.