Sebuah kunci mobil terlempar kearah salah satu bawahannya. Pemuda itu terus berjalan tanpa menoleh ke belakang. Ia tidak merasa khawatir kunci mobilnya akan hilang. Sebab kenyataannya kunci itu berhasil mendarat sempurna di tangan bawahannya.
Kaki jenjang pemuda itu melangkah memasuki lobby bandara. Saat ini ia mengenakan pakaian casual dengan kacamata hitam dibiarkan bertengger pada hidungnya yang mancung. Beberapa anak buah mengelilingi dirinya demi menjaga keselamatannya. Ia menuju lounge khusus yang dipersiapkan bandara karena akan menggunakan pesawat jet pribadi.
Banyak kaum hawa yang berpapasan dengan Rey tidak ragu mengalihkan pandangan mereka untuk kesekian kalinya. Akan tetapi, Rey tidak memperdulikan hal tersebut. Ia sibuk mempelajari laporan terbaru perusahaannya yang baru saja ia terima. Salah satu orang kepercayaan akan menjawab pertanyaan yang ia lontarkan.
"Jam berapa pesawat akan take off?" tanya Rey tanpa ekspresi.
