Keesokan harinya...
Tok! tok! tok!
"Aland! Cepat bangun! Nanti kita telat masuk sekolah!" teriak Audy dengan keras.
Suara gedoran pintu kamar terdengar menggema, mengusik seorang pemuda yang tengah terlelap di atas ranjang. Merasa terganggu dengan teriakan sang adik, Aland meraih bantal guling disisinya. Lalu menutup telinganya menggunakan guling tersebut. Ia pun memilih melanjutkan tidurnya kembali.
Namun, Audy tidak ingin menyerah begitu saja. Ia terus mengetuk pintu kamar dengan kasar. Tanpa memperdulikan kepalan tangannya telah menjadi kemerahan. Paras cantiknya cemberut saat tidak mendapat respon sedikitpun dari dalam. Kemudian ia memutuskan melangkah pergi meninggalkan kamar Aland.
Gadis itu bergegas menuruni anak tangga sambil menenteng sepatu sekolahnya. Tas sekolah tersampir pada salah satu pundak. Lalu ia berjalan menuju ruang makan. Audy meletakkan perlengkapan sekolahnya di salah satu kursi.