Chereads / I Wake Up and Become A Mother! / Chapter 9 - Bab 7 : Bicara dengan Marry

Chapter 9 - Bab 7 : Bicara dengan Marry

Alih-alih membalas si pelayan yang terus berbicara meyakinkan Lia bahwa Lia, adalah seorang bangsawan dan dia adalah orang biasa, Lia berkata padanya; "namamu Marry bukan?" sebetulnya ini termasuk Lia melontarkan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya Lia ketahui.

"Benar Nyonya,"

Lia menjawab dengan ber'oh', apa yang si Duke itu bilang itu rupanya benar juga. Marry ya .... Marry pelayan pribadi Lia di dunia ini,

"Baik Marry, duduklah di sini. Di depanku ..., aku akan marah kalau kau tidak menuruti permintaanku." Lia berbicara dengan penuh penekanan, dan Marry segera saja menurutinya. Sepertinya cara si pemilik tubuh asli berbicara itu seperti ini—jadi Lia tak akan pakai aku-kamu, karena si Duke itu malah mempermainkannya. Cukup waktu itu saja, "siapa namaku Marry?"

Marry kelihatan bingung, saat Lia menanyakan nama. Yah orang aneh mana yang nama sendiri tak tahu? Ya itu Lia, karena dia memang sama sekali tidak tahu siapa nama asli tubuh ini! "jawab Marry,"

"Nama Nyonya Duchess adalah Roseanna Vien ah maaf—saya salah, nama Nyonya Duchess sekarang adalah Roseanna Ellington Nyonya!"

Roseanna Vien mungkin nama dari keluarga lamanya, setelah menikah pasti marga keluarganya diganti jadi marga suaminya. Merujuk ke arah ini, wajarlah menjadi Roseanna Ellington. Nama yang cantik juga, untuk tubuh ini. "dulunya aku dari keluarga mana Marry?"

Akhirnya Lia banyak mengobrol bersama Marry—sebetulnya Lia yang banyak bertanya padanya, dan Marry berkewajiban menjawab. Dari sini akhirnya Lia banyak mengetahui informasi tentang tubuh ini, namanya Rosemary Ellington, Nyonya Duchess Ellington. Putri bungsu yang berasal dari keluarga Marquis Vien—keluarga tersohor yang punya banyak kekayaan bahkan melebihi Kekaisaran.

Keluarga Vien adalah pengendali ekonomi Kekaisaran,

Mereka punya relasi pedagang dimana-mana, sehingga usaha mereka pun sama luasnya seperti relasi mereka. Keluarga Vien pantaslah mendapat julukan bangsawan kaya, tapi sayangnya keluarga Marquis Vien hanya punya dua anak, dimana semuanya perempuan—Lia memutar mata dengan tingkat patriarki, dimana perempuan dilabeli 'sayangnya ya,' karena kebanyakan maunya anak laki-laki—karena itu Marquis Vien bingung siapa yang akan mewarisi gelarnya nanti,

Pada akhirnya ditentukanlah bahwa nanti yang akan mewarisi gelarnya adalah suami si bungsu, karena sang kakak menolak menikah—sebetulnya lebih ke arah, tidak mau menikahi laki-laki yang lebih rendah darinya. Tapi ..., suami si bungsu rupanya Duke Ellington! Tidak ada yang menyangka ini akan terjadi, karena itu ..., Marquis tidak tahu harus bagaimana. Tidak mungkin bagi Marquis Vien membuat Duke Ellington menjadi orang yang mewarisi gelarnya, karena gelar Duke itu satu tingkat lebih tinggi dari gelar Marquis Vien!

Tidak ada dalam sejarahnya bahwasannya Duke turun gelar karena keluarga istrinya,

Karena itu gelarnya akan jatuh otomatis pada orang yang tersisa dalam keluarga Marquis Vien, yaitu kakak Roseanna. Nama kakak Roseanna adalah Evelyn Agnessil Vien. Evelin Agnessil Vien punya penampilan yang sangat berbeda dari Roseanna, dia tampil mewah dengan aksesori mahal dan gaun buatan orang terkenal yang sama mahalnya—dari atas sampai bawah, Evelyn mencerminkan kemewahan dan kepribadian seorang Nona kelas atas.

Roseanna mencerminkan kesederhanaan tapi dia lebih condong ke jenis rakyat biasa, sosoknya tak pernah tampil di pesta manapun—baik pesta para Lady ataupun pesta resmi yang diadakan oleh Kaisar. Roseanna sangat tertutup, tak banyak orang yang dapat melihat Roseanna hanya orang-orang tertentu saja, pelayan rumah Marquis Vien bahkan hanya pelayan utama yang berperingkat tinggi saja yang bisa melihat Roseanna.

'sampai segitunya ..., anak emas atau apa itu?' pikir Lia saat mendengar penjelasan Marry yang super lengkap,

Tapi ini versi Marry 'si pelayan' Lia mau yang versi lain, agar bisa dibandingkan mana yang benar. Kebanyakan bangsawan biasanya menutupi aib mereka dengan sangat erat, para pelayan mungkin mendengar dari rumor yang simpang siur dan tak bisa percaya.

"Baiklah, terima kasih Marry. Aku sangat terbantu, karena penyakit ini aku tidak ingat apapun. Aku minta maaf merepotkanmu ya, Marry ...."

"Tidak masalah Nyonya! Ini kewajiban saya! Anda tak pantas minta maaf, ini saya tak berhak menerimanya!"

Lia tersenyum, dia meminum susu dari cangkir sedikit demi sedikit. "tidak ..., kau berhak kok. Karena sudah banyak membantuku, Marry apa kau ada masalah sesuatu yang kau sembunyikan dariku?"

"S-saya tidak nyonya!" Marry kelihatannya gugup, Lia melihatnya dengan baik. Kali ini sambil memakan cemilan cokelat yang disuguhkan oleh koki utama rumah ini, rasanya enak sekali—semua makanan di rumah ini enak sekali. Baik main course, dessert apalagi appetizer.

"Serius?" Lia tetap menanyainya dengan pelan, barangkali Marry punya sesuatu Lia jadi bisa mengikatnya ke sisi Lia. "kau bisa menceritakan apapun, atau ..., kalau kau butuh apapun seperti uang untuk salah satu anggota keluargamu—"

"Ma-maaf Nyonya! Keluarga saya, adik saya meski sakit saya membiayainya dengan uang bekerja saya sendiri. Saya tidak pernah melakukan hal-hal aneh atau buruk Nyonya ...."

Marry memotong omongan Lia, Marry berdiri dan hampir bersujud di bagian sebelah yang kosong itu—tak ada kursi, hanya lantai yang dingin saja karena kursi satunyalah yang tadi di tempati Marry, yang ada di depan Lia—untung Lia mencegahnya. Lia bukan orang yang berhak menerima sujud seperti itu, Lia bukan orang gila juga yang meminta disujudi orang juga.

"Baiklah duduk Marry! Ngapain kau? Jangan sujud dan melakukan hal-hal aneh! Aku marah! Cepat duduk di situ, dan tak usah gugup. Kau kan gak melakukan hal buruk apapun,"

Marry segera duduk, matanya berkaca-kaca saat Lia menatapnya. Lia pikir si Marry ini takut karena suara Lia jadi naik satu oktaf lebih kencang dari biasanya?

"A-anda benar-benar baik, anda yang baik kali ini sudah kembali ya Nyonya?"

Lia terdiam, bingung Marry bicara apa. 'Nyonya sudah kembali?' Mungkin maksudnya, pemilik tubuh asli ini awalnya orang baik yang tiba-tiba karena suatu alasan jadi jahat ..., sesuatu semacam ini? Jadi Lia bukan orang jahat kan ..., kalau begitu Lia tidak usah pusing kalau-kalau takdir Lia seperti orang-orang di cerita yang suka Lia baca!

"Sepertinya begitu Marry, " Lia menjedanya, berpikir sambil melihat ke arah taman lagi. Sudah cukup ke sana membuat Lia pingsan, Lia jadi tak ada pikiran mau pergi ke sana lagi, "kalau begitu ..., mau kubantu membiayai adikmu yang sedang sakit?"

Seorang bangsawan, Nona bungsu dari keluarga Marquis dan lalu jadi Nyonya Duke tak mungkin tak punya uang kan ya? Kalau tidak punya uang tunai pun ..., pemilik tubuh ini pasti punya perhiasan yang bisa Lia jual agar jadi uang nantinya. Lagipula, menarik Marry yang punya pengetahuan dunia ini tidak buruk. Lia bisa menjadikannya sebagai pemberi informasi, tentu saja kalau ditanya untuk apa pakai saja tameng penyakit ini.