Chereads / I Wake Up and Become A Mother! / Chapter 11 - Bab 9 : penyihir hitam

Chapter 11 - Bab 9 : penyihir hitam

Ini mirip Rapunzel yang disembunyikan untuk dimanfaatkan kekuatannya, Roseanna tidak seperti dongeng Rapunzel ini kan? Masa sih, di dunia ini juga ada hal seperti itu ..., kalaupun iya, apa manfaat Roseanna sampai dia disembunyikan sangat tertutup itu? Lia juga harus mencari tahu ini.

Roseanna misterius sekali,

Rasanya seperti kepingan-kepingan dari dirinya, bahkan belum Lia dapati satupun. Kalau di komik-komik atau manhwa yang Lia baca, seharusnya dia jadi final boss—penjahat terakhir yang akan melawan protagonis kan? Ah, tapi rasanya tidak mungkin deh. Lia tidak boleh membandingkan bacaan untuk bersantai dengan dunia nyata, ini nyata Lia!

Dunia nyata yang tak bisa disandingkan dengan dunia kertas! Lia bisa terkena hukuman yang terasa di fisik Lia di dunia ini, yang sama dengan dunia Lia yaitu 'bumi'. Tapi ini dunia lain ..., ada di galaksi mana ya? Bumi ada pada galaksi Bimasakti, kalau dunia ini sepertinya jelas bukan bumi. Karena pemerintahannya masih berdasarkan Kerajaan, lalu pemimpinnya juga masih melalui proses turun temurun. Bahkan gelar bangsawan pun sepertinya punya banyak pengaruh dan kuat sekali di dunia ini.

Yah sama saja dengan di tempat Lia tinggal dulu, harta dan status nomor satu. Tidak ada bedanya.

"Sudah Nyonya! Mau saya ambilkan buku lain?"

Lia mengetuk-ngetuk jari telunjuk tangan kanannya ke meja rias kayu yang berkilau ini, "boleh, sama bawakan buku lain ya? Seperti romansa ...."

"Baik Nyonya! Tolong tunggu!"

Lia lalu memberikan syarat oke memakai tangan kiri, saat Marry berjalan pergi keluar dari kamar Lia. Buku sejarah ..., sudah terlalu banyak yang Lia baca sampai-sampai rasanya muak. Bukan hanya tebal, kalimatnya pun benar-benar baku. Oh ya! Lisa sama sekali tidak sadar, padahal di dunia ini hurufnya aneh—bahasa Inggris juga sepertinya bukan—anehnya Lia bisa mengerti ..., tulisan di buku-buku yang Lia baca juga.

Aneh sekali,

Kalau Lia bisa membacanya dengan baik, menulis juga bisa bukan?

Baiklah, Lia akan minta dibawakan pena dan kertas pada Marry. Lia mau mengetesnya, sepertinya walaupun di diagnosa lupa ingatan, memori tentang tulis menulis masih familiar di tangannya. Lia mau menulis untuk catatan, barangkali bisa jadi hal yang penting untuk nanti.

****

Marry kembali, seperti biasa dia selalu melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia tidak pernah mengeluh walau harus kesana-kemari mencari barang yang Lia minta, kadang-kadang Lia berpikiran aneh—bukan aneh juga sih, Marry sama seperti Lia di tempat pekerjaannya. Pekerja keras sudah pasti karena itu kewajiban sebagai pekerja, kalau mau dapat uang ya caranya begitu.

Sebetulnya Lia kasihan,

Tapi Marry sulit diberitahu untuk duduk di samping Lia, alasannya selalu; "Status Nyonya sangatlah tinggi, kalau saya duduk bersama dengan anda, artinya saya tidak menghormati anda Nyonya."

Ada ya yang seperti ini? Ah, ada sih di dunia Lia juga. Perlakuannya biasanya untuk orang-orang yang berduit banyak, atau punya status di pemerintahan atau yah, status sosial yang memang sudah tinggi dari awal. Jadi tidak jaug berbeda. Tapi Lia bukanlah Roseanna, Lia tidak peduli aturan seperti itu. Duduk ya duduk saja, jangan biarkan pantatmu sakit.

Lia merasa Lia ini jahat bahkan membiarkan orang berdiri terus, Marry harus diancam barulah dia menurut duduk.

Selagi Marry menyiapkan teh, Lia mau mencoba rasa teh di sini—pastinya sih enak seperti cemilannya. Lia sedang mencoret-coret buku, menulis banyak hal, yang pertama menulis nama tubuh ini. Jari-jari Lia yang halus meluncur dengan apik, walau pulpen dunia ini masih berbentuk tinta encer bukan gel seperti di dunia Lia, jari Lia melakukannya dengan baik. Tintanya sama sekali tidak acak-acakan, seakan tangan ini sangat terbiasa menulis.

'Ini keanehan lain, yang harus aku oechakan atau bagaimana?' pikir Lia, sekali lagi sambil masih mencoret-coret.

Hanya coretan aneh, karena ada Marry di sini yang duduk di depan Lia. Jadi Lia tidak boleh menulis hal-hal aneh, apalagi tentang dirinya yang menempati tubuh majikan Marry. Akan aneh kan?

Orang dunia ini, mungkin bisa berpikir Lia adalah penyihir hitam yang meminjam tubuh Nyonya Duchess untuk melakukan hal-hal berbahaya pada keluarga Duke Ellington. Siapa tahu? Pemikiran kolot, dan aturan kolot pasti masih menjamur di sini. Penyihir hitam ....

"Marry, di sini ada tentang penyihir hitam?"

****

Penyihir hitam, keberadaannya di sini sama sekali tidak bisa diketahui oleh siapapun. Bahkan oleh archmage Kekaisaran, si penyihir hitam tak bisa terlacak. Sungguh-sungguh misteri gelar 'penyihir hitam' itu, tetapi semua orang anehnya ketakutan padanya, terlebih lagi anak-anak.

Diceritakan penyihir hitam akan menumbalkan anak-anak untuk sihir terlarangnya itu, karena itu anak-anak sangatlah takut pada penyihir hitam dan juga takut keluar pada tengah malam.

Orang tua mereka banyak mengisahkan dongeng penyihir hitam untuk menakut-nakuti mereka, Lia ngeri mendengar Marry bilang semacam itu seperti hal lumrah. Padahal dongeng ini tidak boleh didengar versinya untuk anak-anak, karena berisi hal-hal kekerasan. Rasanya dongeng versi seram ini, harus dibuat dulu seperti Disney barulah diceritakan.

Tapi Marry bilang penyihir hitam itu ada, dongengnya juga bukan sekadar dongeng. Karena karakter yang diceritakannya adalah asli, hanya saja saat ini sedang bersembunyi.

"Terserahlah Marry, intinya penyihir hitam itu ada kan? Kalau begitu ..., kenapa archmage tidak bisa mengetahui penyihir hitam Marry?" tanya Lia pada Marry, selepas menyeruput teh —rasanya enak, sedikit asam dan pahit. Entah teh jenis apa, Lia tidak tahu karena ini pertama kalinya Lia minum teh seperti ini.

Teh yang Lia sering minum itu teh pait, pakai es batu harganya dua ribu rupiah saja sudah bikin kembung perut. Jelas bukan teh untuk orang bangsawan, yang minum teh saja gelasnya bagus sekali.

"Saya dengar-dengar, karena kekuatan penyihir hitam terlalu kuat makanya archmage tidak bisa menemukannya karena perisai si penyihir hitam menggunakan teknik terlarang yang sudah hilang, Nyonya.

Oh iya Nyonya ...,"

"Ya Marry?"

"Kenapa Nyonya mencari tahu tentang penyihir hitam?"

Lia terdiam sebentar, "hanya iseng saja Marry, penasaran saja." apa di dunia ini juga ada hal yang seperti itu.

"Begitu ya Nyonya,"

"iya begitu."

Lagipula kalau ada penyihir hitam, Lia tak akan jadi si penyihir hitam karena menempati tubuh Roseanna—Lia tidak mau, seperti di cerita-cerita kuno tubuhnya dibakar hidup-hidup atau apalah, dapat hukuman yang mengerikan untuk Lia—penyihir hitam itu cukup satu, sisanya tinggal cari tahu namanya dan mengidentifikasi wajahnya, agar hanya ada satu penyihir hitam.

Dan itu bukanlah Lia,

Karena Lia bukan orang yang mau jadi kambing hitam untuk siapapun, apalagi nyawa Lia cuma satu. Mau nyawa Lia banyakpun, menyakitkan kalau kehidupan nyawa Lia yang lain dapat hukuman yang mengerikan.