Suara gemericik hujan di pagi hari membangunkanku tapi udara yang dingin membuatku enggan beranjak dari kasur. Kunikmati sisa liburan dengan bersantai hal yang sulit di dapat saat aku kembali ke rumah paman jadi liburan kali ini aku ingin memanjakan diri dengan bermalas malasan. Tapi tentunya aku tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga tapi tidak perlu buru-buru seperti di rumah paman disini aku lebih leluasa kapanpun bisa aku kerjakan. Terdengar suara Ibu sedang memasak di dapur harum pisang goreng sampai tercium ke kamar membuatku beranjak dari tempat tidur dan pergi ke dapur
"Asik ada pisang goreng " Rubby girang karena Ibu memasak makanan kesukaannya begitu juga aku yang langsung membuat teh manis hangat untuk menemani makan pisang goreng. Terlihat bapak di teras depan sedang meminum kopi dan terlihat pula asap rokok yang mengepul di letakan di asbak
"Untung padi nya udah di jemur sekalian pas di panen jadi nggak usah di jemur lagi kalo kemaren nggak langsung di jemur bakal susah kering kalo liat cuaca kayak gini" Bapak bergumam memperhatikan hujan yang tampaknya tak akan segera reda
"Iya untung aja kemarin langsung di jemur kalo kemarin nggak di jemur udah aja bakal susah kering tuh padi " tiba-tiba Ibu membetulkan perkataan Bapak sambil membawa pisang goreng dan duduk di bangku yang terbuat dari bambu bersebelahan dengan Bapak,kemudian mereka berbincang. Aku tidak ingin terlibat dengan perbicangan mereka jadi aku memilih menyalakan Tv dan menontonnya bersama adikku di ruangan tengah dekat dapur lalu menikmati pisang goreng di temani teh manis hangat,akhirnya mimpi ku jadi kenyataan mimpi yang sederhana tapi sulit ku dapatkan.
"Trriiinnnggg" suara ponselku yang terdengar begitu nyaring membuatku merangkak ke kamar. Ku lihat pesan grup yang ramai oleh teman-teman yang saling bertukar kabar mereka tampak menikmati liburannya Rizal mengirimkan beberapa poto camping bersama Bayu,Eric,dan Azis terlihat juga beberapa orang yang tidak ku kenal bersama mereka seolah tidak ingin kalah oleh poto kiriman Rizal,Gea dan Tiara pun meramaikan grup dengan mengirimkan poto liburan sekolah mereka Gea pergi ke Pantai dan Tiara pergi ke banyak tempat wisata.
"Aahh pada nggak mau kalah kalian kaum hawa "Eric membalas chat grup yang di balas lagi oleh Gea
"Aku nginep di hotel bukan di hutan" Rizal yang tak mau kalah membalas
"Ini namanya menikmati alam,kamu yang di hotel nggak tahu kan gimana rasanya pengen poop tapi bingung karena lagi naik gunung itu sensasinya luar biasa tapi mau bilang ke temen-temen malu"
"Hahaha bener bingung banget mau berhenti tanggung takut ke maleman di paksain udah di ujung "Azis membalas chat Rizal Tiara yang merasa chat mulai ngawur memarahi para pembuat onar tapi yang di marahi malah makin menjadi membuat grup makin ramai,aku sebagai silent reader hanya tertawa membaca isi pesan grup chat. Melihat mereka ramai di grup chat membuat aku rindu pada mereka rasanya sudah sangat lama aku tidak melihat mereka membuatku penasaran bagaimana mereka setelah liburan. Waktu liburan tinggal 3 hari lagi aku putuskan untuk mulai berkemas dan membereskan buku baru yang sudah aku beri sampul waktu libur 2 minggu benar-benar terasa sebentar bila waktu diisi oleh suka cita berbeda bila diisi dengan rasa kesal 1 haripun terasa sangat lama. Aku akan pulang ke rumah paman tapi aku berpikir untuk pulang ketika sudah masuk sekolah saja jadi nanti berangkat sekolah dari rumah orangtuaku dan pulangnya aku kerumah paman.
Akhirnya hari pertama sekolah di semester 2 di mulai seperti rencanaku sebelumnya aku berangkat ke sekolah dari rumah orangtuaku dan pulang ke rumah paman. Pagi hari saat akan berangkat sekolah aku langsung mandi dan memakan sarapan yang di buatkan Ibu,aku tidak melakukan pekerjaan apapun Ibu bilang tidak perlu membantu karena aku akan berangkat sekolah nanti takut kesiangan begitu katanya Rubby tamapak sedih saat aku bilang akan pulang kembali ke rumah paman tapi walau sedih dia merelakan aku pergi tanpa uring-uringan. Akupun berangkat sekolah dengan menggunakan ojek dan Bapak mengantar Rubby ke sekolahnya kami sekolah di jalur yang berlawanan jadi Bapak tidak mengantarku. Lagi pula aku pikir tidak perlu Bapak mengantar aku ke sekolah karena masih ada uang untuk ongkos kesana. Aku harus berjalan ke depan gang dulu karena di sana lah pangkalan ojeknya,saat aku sampai di pangkalan tinggal tersisa 1 ojek lagi mamang ojeknya langsung menawariku tumpangan
"Ojek neng ?" Tanya si mang tukang ojek padaku seraya tersenyum ramah
"Iya mang ke sekolah SMA yang deket pertigaan deket kok pak" jawabku membalas senyumnya
"Ou Iya saya tahu anak saya juga sekolah di situ neng " jawabnya lagi sembari menyalakan motor. Singakat cerita kami pun berangkat ke sekolah sambil berbincang karena jaraknya dekat kamipun tiba di sekolah,tak lupa aku membayar ongkos ke mang tukang ojek yang baru saja aku tumpangi. Sesampainya di kelas semua orang ramai karena sudah lama tidak bertemu terdengar suara yang tak asing memanggilku
"Putri ...." Nesya melambaikan tangan nya akupun menghamirinya disana sudah ada Tiara dan juga Gea duduk di kursi tersenyum lebar saat aku mendekat ke arah mereka
"Ihh kangen banget..." ucap Tiara dengan suaranya yang nyaring sambil memelukku
"Iya ih kangen" Gea memegangi tanganku,mereka pun bercerita tentang liburannya bersama kelarga aku senang melihat mereka bercerita dengan penuh semangat mereka juga bertanya bagaimana tentang liburanku,aku bilang kalau liburanku juga menyenangkan.
"Kamu pasti seneng banget iya pulang ke rumah kelihatan banget pas kamu masuk ke kelas tadi biasanya walau kamu tersenyum muka kamu kelihatan cape" ucap Tiara sambil tersenyum aku pun tidak banyak berbicara karena memang saat di rumah aku menikmati waktu. Tiba-tiba dari depan kelas Rizal berteriak
"Putri kenapa sih kamu kalo ngebales pesan grup singkat-singkat aja padahal aku udah nyari topik yang aku kira kamu bakal ngerespon cepet" Rizal terus nyerocos ngomong sambil mengguncang-guncang badanku dan di susul oleh Eric dan Azis yang sama hebohnya mereka kesal karena aku tidak ikut bersama mereka.
"Nih iya aku itu sangat menikmati liburan aku bersama keluarga di rumah jadi percuma aja kalian manas-manasin naik gunung sambil camping apalah itu aku nggak merasa iri" jawabku santai
" ahh kamu nggak tahu sih ada yang seru tapi nggak kita sebar di grup" Azis membuat kami para cewek penasaran
" apaan paling itu si Rizal poop tengah malem di semak-semak terus minta di anterkan karena dia takut" jawab Gea sambil tertawa terpingkal-pingkal di ikuti oleh yang lain
"Ehh kurang asem dari mana kamu? Wah apaan nih pasti si Eric nih soalnya dia yang nganter aku " jawab Rizal sambil memukul tangan Eric sementara Eric yang merasa tidak menyebarkan aib temannya itu membantah tapi teman-teman yang lain sudah terlanjur tahu aibnya Rizal. Tak berapa lama terlihat Bayu datang berbarengan dengan siswi kelas sebelah dia siswi kelas 10-4.
"Nahh ini yang aku maksud bukan si Rizal " Azis langsung menunjuk ke arah Bayu dan siswi itu yang berada di luar kelas
"Iya bener tuh cewek terus aja ngintilin Bayu pas kemarin naik gunung,pake pengen di bantuin bikin tenda segala lagi jadi itu si Bayu malah bantuin tuh cewek bukan nya bantuin kita" tukas Eric yang terlihat kesal
"Iya bener si Ajeng ngeselin banget banyak drama banget manja pokoknya" Rizal pun ikut mengomentari Ajeng
"Oh paling dia cari perhatian sama Bayu" jawab Tiara
"Tapi tuh cewek cantik sih"jawabku
"Iya terus tinggi langsing putih juga katanya dia juga pinter,kemarin dia juara pertama di kelasnya" Nesya ikut memberi pendapat tentang Ajeng
" wah bener nih cewek udah pada nggak normal,lagian harusnya kita yang muji-muji bentukan cewek ini malah kalian ? " Tanya Rizal yang merasa heran kepada teman-teman ceweknya
"Iya kita bilang gitu karena emang dia cakep terus tahu pasti awalnya kalian ngecengin tuh cewek tapi yang dapet si Bayu" jawab Tiara dengan rasa curiga kepada tema-temannya
"Tahu aja nih cewek-cewek" guman Eric. Bayu yang di bicarakan sedari tadi akhirnya masuk ke kelas dan menyapa teman-temannya yang sudah lama tidak dia temui.
"Eh Bay gimana sehat "Gea berbasa-basi setelah melihat Bayu mendekat pura-pura tidak terjadi apa-apa padahal dari tadi mereka ngomongin Bayu.
Karena sudah lama tidak bertemu Bayu pun berbincang dengan teman-temanya sampai tak terasa bel sudah berbunyi tanda kelas akan di mulai para siswa yang berisik mulai tenang dan duduk di kursi mereka masing-masing guru pun datang mengawali pelajaran di semester 2.
Jam pulang tiba para siswa berhamburan keluar kelas dan bergegas pulang begitupun aku yang langsung membereskan buku-buku yang berserakan di meja. Seperti kebiasaan Rizal langsung menggandengku pulang karena sudah terbiasa aku mengikutinya saja,suara para siswi yang bergumam tentangku aku sudah tidak perduli yang aku perdulikan kini aku mempunyai banyak teman yang peduli padaku dan mereka yang tak suka padaku tak perlu di pikirkan. Sesampainya di rumah aku merasa sedikit heran karena rumah sangat rapi dan juga bersih dari kamar Hanny keluar menyambutku lalu memeluku.
"Teteh kangen ..." ucapnya sambil memeluku aku hanya tersenyum dan mengiyakan saja
"Teteh maaf iya aku baru tahu kalo beres-beres rumah itu cape banget 2 minggu nggak ada teteh aku beres-beres rumah sampe pegel nih semua badan" Hanny menjelaskan padaku sambil memegangi tanganku
"Ahh iya kalo udah biasa nggak akan terlalu cape sih " aku berbohong untuk menenangkannnya,kamipun banyak berbincang karena lama sudah tidak bertemu hari sudah sore aku pergi mandi dan berganti pakian. Tak berapa lama paman pulang membawa makanan untuk makan malam pantas nenek melarang memasak. Paman membawa banyak makanan dan ada beberapa bungkusan yang cukup besar tapi tidak di buka aku tidak merasa penasaran dengan sisa bungkusan itu paling barang untuk Hanny pikirku. Makan malam yang enak sudah selesai aku membereskan piring-piring kotor Hanny membantuku merapikan meja makan membuatku merasa asing dengan sikapnya dia juga membantuku mencuci piring,karena di bantu semua pekerjaan menjadi cepat selesai kami pun berjalan menuju kamar tapi di ruang tengah paman memanggilku dan Hanny menyuruh kami membuka bungkusan yang tadi di bawanya aku mulai merasa asing dengan situasi ini tidak biasanya paman juga meberikanku barang. Kubuka bungkus bingkisan berbentuk persegi panjang itu saat ku lihat kardusnya aku merasa kaget karena itu kardus laptop dan saat ku buka kardusnya ternyata memang sebuah laptop baru aku pikir ini mungkin milik Hanny yang tertukar denganku tapi saat ku lihat bungkusan Hanny juga sama sebuah laptop. Karena ini situasi yang asing aku bertanya pada paman apa benar ini untukku dia membenarkan kalo laptop itu memang untuku. Saat mendengar bahwa laptop ini untukku rasanya tidak nyata apa aku sedang bermimpi itu pikirku paman bilang kalau aku sudah SMA pasti banyak tugas jadi paman membelikanku untuk membantu mengerjakan tugas-tugas sekolah walau pikiranku hilang entah kemana karena saking senangnya tidak lupa aku berterima kasih padanya dengan wajah yang ceria. Hanny tak kalah senangnya dia terlihat sangat gembira sampai melompat-lompat karena Bapaknya memberikannya sebuah laptop . Aku dan Hanny yang senang langsung memakai laptop tersebut sampai tengah malam. Meski rasanya asing tapi aku senang dengan perilaku paman dan Hanny kepadaku sekarang,aku merasa di perlakukan seperti keluarganya. Paman hampir tidak pernah membelikanku barang tapi tiba-tiba dia membelikanku sebuah laptop dan Hanny yang malasnya bukan main dia juga mendadak rajin,rasanya senang sekali saat orang-orang di sekitar menjadi lebih perhatian padaku.
"Triinnggg" suara ponselku berbunyi seperti biasa Bayu selalu mengirim pesan sebelum aku tidur aku berpikir apa dia mengintip bagaimna dia bisa selalu mengirim pesan saat aku akan tidur.
"Kenapa kamu tuh suka ngechat pas aku mau tidur sih terus kenapa kamu bisa tahu kalo aku mau tidur ?" Aku bertanya karena kesal padanya
"Ohh soalnya aku ini punya mata batin,aku bisa tahu apa yang lagi kamu lakuin sekarang" jawabnya
"Oh setelah sering naik gunung kamu jadi punya mata batin,emang aku anak SD bisa kamu boongin" aku malah jadi kesal saat membalas pesan chatnya
"Aku tahu kamu lagi tiduran sambil pegang ponsel " Bayu membalas dengan pesan suara,tidak sadar akan volume ponsel yang keras pesan suara Bayu sampai membangunkan Hanny yang tertidur pulas
"Apaan teh? Teteh manggil aku ?"tanya Hanny setengah tidur
"Enggak,enggak apa-apa ini HP nya aja yang terus bunyi maaf iya"jawabku gagap sambil tertawa garing,malu-maluin banget sih ini si Bayu gumamku liat aja besok aku menyalahkan Bayu yang mengirim pesan suara dan tak ku balas lagi pesan nya karena kesal ku matikan lampu kamar lalu tidur .
Yah si Putri nggak bales lampu kamarnya udah di matiin berarti udah tidur tuh anak gumam Bayu yang berada di atas balkon rumahnya.
"Kamu nggak dingin diem di luar malem-malem gini" suara Mamah Bayu mengagetkannya
"Ya ampun mamah bikin jantungan aja " Bayu yang terkejut hampir terjatuh dari kursi karena mendengar Ibunya datang tiba-tiba
"Yaelah masa mamah dateng kamu nggak sadar sih,kamu kalo suka Putri iya bilang bukan ngintipin dia"Mamahnya Bayu yang tahu kelakuan anak gantengnya yang lagi kasmaran malah megusili Bayu yang nggak ada kemajuan
"Mamah sih gampang bilang gitu,si Putri itu nggak peka orangnya kalo Bayu bilang suka juga paling dia pikir cuman bercanda doang"jawab Bayu lemas
"Lagian Mah aku nggak ngintip orang yang aku liatkan cuman lampu kamarnya doang"belum juga mamahnya bicara Bayu langsung menimpalinya takut mamahnya bakal mikir yang aneh-aneh tentangnya
"Iya mamah tahu kamu cuman liat lampu kamarnya,tapi kalo liat pake teropong kayaknya bukan cuman lampu kamar yang keliatan Putri juga pasti keliatan" mamahnya Bayu malah memberikan ide yang nakal pada anaknya
"Ide mamah bagus banget sampe-sampe Bayu nggak mau pake,Mamah mau Bayu bintitan lagian itu melanggar hukum tahu,gimana kalo sampe ketahuan Bayu bisa di hajar sama Putri bukannya jadian yang ada malah babak belur"Bayu terlihat kesal mendengar mamahnya memberikan ide yang buruk tapi yang membuatnya kesal malah tertawa terpingkal-pingkal menertawakan anaknya yang ternyata takut pada Putri
"Kamu itu bener-bener anak Papahmu sifatnya mirip banget takut bener sama ceweknya" jawab mamahnya sambil berlalu meninggalkan anaknya di luar.Bayu yang melihat tingkah mamahnya hanya bisa terheran-heran bagaimana Papah bisa suka walau memang wajah Mamah sangat cantik tapi sifatnya yang nggak bisa di tebak dan kadang absurd bukannya suka malah ngeselin pikir Bayu.
"rrrrddddd" ponsel Bayu bergetar terlihat itu pesan dari Ajeng mengucapkan selamat malam persis seperti pesan yang sering di kirimkannya pada Putri. Bayu langsung tahu maksud Ajeng.
*******