Chereads / Just show me Your Love / Chapter 3 - Dinginnya mimpiku

Chapter 3 - Dinginnya mimpiku

Dingin nya cuaca hujan di pagi hari terasa menusuk hingga tulang,rasanya malas mengerjakan apapun bahkan malas untuk pergi ke sekolah. Aku membayangkan nikmatnya minum teh manis hangat di temani dengan camilan lalu menonton tv dan tiduran berselimut tebal dan kasur yang empuk,wahh sungguh kemewahan yang sulit di dapat melihat kenyataan yang sedang aku jalani berbanding terbalik dengan khayalanku karena di pagi yang dingin ini aku mengepel dan mencuci piring lalu menyiapkan mantel hujan untuk paman dan adik sepupuku sungguh mimpi yang jauh.

" kenapa harus hujan pas mau berangkat sekolah coba , kan jadi males perginya " Hanny yang menggerutu karena malas berangkat sekolah

" cepetan pake sepatu , bapak nanti kesiangan kalo kamu lelet" seru ayahnya

" iya ini juga udah di sepatu kok,marah-marah mulu" Hanny yang yang tak terima di bilang lelet oleh ayahnya membalas ucapannya

" habisnya sarapan tinggal makan ,mantel hujan udah di siapin tinggal pake masih aja lama siap-siapnya,bikin kesel yang mau nganter sekolah,kan bapak juga mau berangkat kerja makannya kamu harus cepet " seru pamanku yang tampak kesal karena Hanny malah tak terima dengan kritikan yang nyata untuk dirinya

" iya" jawab Hanny kesal. Setelah Hanny dan paman berangkat aku pun bersiap siap untuk ke sekolah dan berpamitan pada nenek,sekarang tinggal gerimis tapi aku tetap memakai jaket dan membawa payung hembusan angin yang menerpa tubuh membuat ku menggigil jalanan yang becek di tambah rintik hujan yang berjatuhan menemani langakah kaki ku menuju sekolah. Dari kejauhan terdengar langkah kaki yang berjalan cepat membelah rintik hujan dan jalanan yang becek lalu manghampiriku

"Putt nebeng payung dong " Bayu merangkul bahuku dan ikut berteduh di atas payung yang ku pegang

" jaketku jadi basah lagian ngapain kamu lari - lari udah tahu hujan jalanankan licin dan becek gimana kalo jatoh " aku menggerutu padanya tapi malah di balas dengan senyumnya yang menyebalkan

" kamu khawatir aku jatuh iya ? " jawab ny masih tersenyum

" ihh apaan,kenapa nggak bawa payung ?" aku memberi dia pertanyaan dengan nada yang sinis

" iya maaf aku kira gerimis nggak bakalan kebasahan ternyata baru jalan bentar jaket udah basah,tapi mau ngambil payung males balik lagi terus aku liat kamu,jadinya mending nebeng payung aja sama kamu " jawabnya panjang lebar

" iya udah jangan pake peluk - peluk segala basah nih jaket aku " aku mendorong Bayu menjauh dariku tapi dia malah makin erat merangkul bahuku

" ini kan payung nya kecil aku juga nggak mau kebasahan " jawabnya sambil cengengesan

" lagian bukannya bawa payung , terus mana lagi geng kamu pasti masih tidur tuh apalagi hujan gini" tanyaku padanya

" ohh mereka udah duluan,lagi rajin aja kayaknya " jawab Bayu

" ohh" jawabku singkat walupun sebenarnya aku merasa heran tumben banget mereka berangkat pagi- pagi banget mana lagi hujan biasanya kan mereka paling males kalau lagi cuaca kayak gini . Sesampainya di sekolah terlihat Rizal sudah jajan dari kantin di kelaspun sudah ada Eric dan Azis yang lagi makan gorengan panas

" oyy sini mau nggak " Eric yang melambaikan tangan ke arah kami memberi isyarat untuk makan gorengan bersama,Bayu langsung lari menghampirinya

"ou pantesan pada berangkat awal mau makan gorengan Maka Ipah " Bayu langsung menyambar gorengan yang ada di depannya

" Iya kalo siang suka udah abis itu si Rizal aja udah 2x pesen ke kantin beli gorengan lagian ujan- ujan gini enak nya makan gorengan anget" jawab Eric yang mulutnya masih penuh dengan makanan dan aku hanya berjalan ke arah kursiku karena Tiara sudah ada di sana dan tersenyum padaku

" pagi gini udah ujan iya Putt " Tiara membuka pecakapan

" iya " jawabku sambil tersenyum

" kamu berangkat sekolah hampir tiap hari sama Bayu iya , kamu beneran nggak ada hubungan sama dia ? " tanya Tiara yang penasaran

" aku tuh berangkat bareng sama Bayu karena kebetulan aja,lagian rumah kitakan deketan jalan kesekolahkan searah jadi pasti sering bareng " jawabku menjawab rasa penasaran Tiara

" tapi dia itu selalu perhatian sama kamu kalo sama yang lain biasa aja seperlunya gitu,kemarin aja waktu tugas naskah dia anterin kamu kerumahkan ? berarti dia tuh perhatian sama kamu pasti ada apa- apanya " Tiara malah semakin penasaran

"dia cuma ramah aja,dia baik sama aku iya mungkin karena kita kenal udah lama " jawabku meyakinkannya

" terus gimana nasib cewek-cewek yang dia tolak" tanya Tiara

"iya mungkin nggak cocok aja sama dia makannya di tolak,lagian iya Bayu itu sering jalan sama cewek - cewek cantik jadi nggak mungkin sama aku yang biasa gini " jawabku

" iya awalnya aku pikir juga gitu tapi semua cewek itu nggak ada yang jadi sama dia lagian kamu tuh cantik Putt cuman kamu aja yang nggak nyadar " balas Tiara

" iya berarti dia nggak serius sama mereka dan nggak mungkin dia suka sama aku juga" jawabku singkat sambil membungkam mulut Tiara yang sepertinya masih tidak mau kalah

" iya deh percaya" Tiara akhirnya menyerah sambil melepaskan tanganku dari bibirnya. Perkataan Tiara membuatku sedikit kepikiran,jujur saja awalnya aku pikir Bayu hanya bersikap baik saja padaku tapi setelah lama mengenalnya dia bersikap terlalu baik padaku,mungkin karena dia tahu keadaanku jadi dia merasa kasihan mungkin seperti itu anggap saja seperti itu. Suara bel berbunyi tanda pelajaran pertama akan segera dimulai para muridpun bersiap dan duduk di bangku mereka masing- masing. Pelajaran pertama matematika adalah pelajaran paling dicintai oleh para siswa cerdas,rumus yang membuat pusing dengan mendengarkan penjelasannya saja membuat kepala rasanya berputar tapi tidak dengan mereka yang sangat bersemangat memecahkan soal yang di berikan guru bahkan saat jam pelajaran berakhir pun mereka masih saja mengerjakan soal dan menulis jawabannya seperti Tiara dan Bayu yang terlihat seperti sedang melakukan kompetisi siapa yang paling cepat menyelesaikan soal itu.

" ini bu jawabannya coba periksa" Tiara dan Bayu berbarengan memberikan hasil jawaban mereka

" biar ibu liat di kantor iya nanti ambil bukunya di kantor iya " jawab bu guru sambil tersenyum melihat muridnya yang terlihat bersaing ketat

" iya bu " jawab Bayu dan Tiara serentak

" kalo gitu sampai minggu depan iya jangan lupa pr nya di kerjain di rumah bukan di sekolah iya " seru bu guru pada para siswa

" wah apaan tuh lo lagi perang sama Tiara " Rizal bertanya pada pada Bayu temannya yang terlihat sangat bersemangat dengan kompetisi yang dia buat dengan Tiara

" kita bukan perang tapi kita sedang mengukur seberapa cepat kita menyelesaikan soal itu" jawab Bayu santai sambil melirik kearah Tiara

" iya kita cuman ngukur kemampuan" balas Tiara sambil tersenyum dan menatap tajam kearahnya

" jelas banget ini perang perebutan tahta juara pertama di kelas" Eric yang awalnya tidak ikutan akhirnya buka suara

" wah ternyata Tiara itu nyeremin iya " Gea berbisik pada Nesya

" iya tiap jam pelajaran di mulai rasanya tegang banget kalo Tiara dan Bayu udah mulai debat beda pendapat terus kalo pelajaran ngitung atau ngerumus udah kayak kesurupan aja jangan ada yang ganggu mereka pokoknya " balas Nesya.

Jam ke 2 pelajaran bahasa kami menampilkan hasil naskah yang kami buat sebelumnya,dan tugas akhirnya naskah harus di tampilkan di depan kelas. Kamipun menyelesaikan nya dengan baik dan pelajaranpun tak terasa berakhir melihat pertunjukan di depan kelas memang membuat waktu cepat berlalu istirahatpun tiba .

" ekkhhemmp " tenggorokanku terasa gatal setelah penampilan di depan kelas tadi

" kayaknya kamu mau batuk deh Putt dari tadi kayak yang sakit tenggorokan gitu" Tiara terlihat mengkhawatikan ku

" iya kayaknya mau batuk , nanti aku minum obat deh"jawabku padahal belum tentu juga akau mau minum obat

" iya jangan sampe sakit , bentar lagi kan mau ujian tengah semester" ujar Gea , aku langsung mengangguk dan tersenyum ,seperti biasa mereka pun pergi ke kantin untuk makan siang. Akupun membuka bekal bawaanku dan seperti biasa Bayu,Azis, Eric dan Rizal menggeser kursi mereka

" kamu batuk Putt ?" tanya Eric

" nggak , tapi tenggorokan emang udah gatel" jawabku , tanpa di minta Bayu memberiku minuman herbal yang dia bawa dari rumahnya

" nih campuran air lemon madu panas , bagus buat daya tahan tubuh kamu kan gampang sakit kalo udah mulai musim hujan gini" Bayu yang menyodorkan minuman hangat padaku terlihat dari termos kecil yang dia bawa mengepulkan asap dan harum lemon yang menyeruak

" iya nih makan yang banyak " Rizal memberiku paha ayam yang dia bawa

" iya makan yang banyak biar nggak sakit " Eric yang tampak mengkhawatirkanku juga

" iya makasih " jawabku sambil tersenyum. Terkadang aku merasa bersyukur mempunyai teman seperti mereka yang suka merawatku padahal aku dari dulu selalu bersikap acuh tak acuh pada mereka tapi entah karena kasihan padaku atau mereka memang peduli terhadapku mereka selalu ada saat jam istirahat untuk ku. Dulu siswi perempuan jarang ada yang mau bicara padaku jadi hanya Bayu, Rizal, Eric dan Azis yang mau makan siang denganku berbeda dengan sekarang aku tidak tersisihkan lagi. Kehidupan SMA ku menyenangkan punya banyak teman perempuan bahkan terkadang mereka mengajak aku pergi main bersama walau selalu ku tolak mereka tetap mengajakku. Aku merasa senang dengan itu setidaknya di sekolah aku bisa beristirahat.

Rintik hujan terdengar di pertengahan pelajaran terakhir membuat para siswa menoleh kearah kaca

" wahh hujannya cukup deras" pekikku

" iya nihh tadi juga udah keujanan" jawab Tiara mengeluhkan keadaan

" tapikan kamu pake jas hujan terus bawa motorkan jadi lebih cepet nyampe nya " jawabku

" kamu nggak tahu sih kalo bawa motor pas ujan tuh muka rasanya di tamparin air ujan itu mukulin muka aku " jawabnya sambil nunjuk ke arah wajahnya,aku hanya tertawa mendengar keluhannya dan kembali memperhatikan pelajaran. Dan benar bahakan sampai pelajaran selesaipun hujan belum reda banyak siswa yang menunggu reda berdiam diri di kelas dan banyak juga yang memaksa pulang seperti halnya aku yang harus segera pulang untuk membereskan rumah dan juga bersih- bersih.

" mau hujan-hujannan?" tanya Bayu

" iya " jawabku

" ih nanti nunggu agak reda dong Putt, kamu kan udah mulai nggak enak tenggorokan bahaya nanti sakit " ujar Tiara mengkhawatirkan keadaanku

" nggak kok ini udah mendingan" jawabku

" susah sih kalo ngobrol sama batu" Rizal yang tiba-tiba ikut menyambung pembicaraan

" nggak kok emang aku udah nggak kenapa-kenapa" jawabku lalu aku meninggalkan kelas dan melambaikan tangan pada teman-temanku.

" aku kasihan padanya dia benar- benar tak pernah pergi bermain setelah pulang sekolah" Gea memperhatikan Putri yang berjalan cepat membelah hujan dengan payungnya

" iya bahkan hari minggu pun dia sibuk" jawab Nesya

"kapan dia punya waktu senggang iya? " Tiara yang juga merasa kasihan pada Putri yang tampak tak nenikmati masa mudanya

" dia merasa bertanggung jawab terhadap banyak hal jadi dia tidak bisa menikmati masa mudanya " jawab Bayu yang mengetahui keadaan Putri

" kamu tahu bener kayaknya keadaan Putri " tanya Tiara diikuti wajah penasaran dari Gea dan Nesya teman Putri

" kalian itu temen cewek pertama Putri yang tulus sama dia ,dulu kalo ada cewek deketin atau temenan sama dia pasti ada maunya kalo nggak jadiin dia kacung iya kadang pengen akrab sama kita " jawab Bayu

"maksudnya 'kita' itu kamu Rizal, Eric dan Azis gitu ?" tanya Nesya mempertegas

"hemmp" jawab Bayu singkat sambil menenteng tasnya dan mengeluarkan payung dari tasnya

"balik duluan iya ada kerjaan di rumah nih "Bayu pergi berlari pulang

" wahh dia sibuk juga iya emang ?" tanya Gea pada teman Rizal yang kebetulan terlihat akan pulang juga karena gerimis sudah makin mereda

" iya kadang dia sibuk kan dia punya bisnisan keluarga " jawab Rizal

" haa bisnis apaan jadi si Bayu orang kaya gitu ?" Nesya nyambung mendengar kalo keluarga Bayu memiliki bisnis keluarga

" iya bisa di bilang gitu,keluarganya punya restoran sunda gitu terus di lembang punya resort apa gitu namanya " jawab Rizal

" wahh pantesan dia perang nilai sama Tiara apalagi kalo soal ngitung,habisnya anak orang kaya kalo nilainya jelek bisa kena marah tuh bisa nggak dapet warisan " Gea melirik ke arah Tiara sambil tertawa yang terlihat mendengarkan pembicaraan itu

" ou pantesan dia ambisius banget , pasti dia ikut bimbel tuh makannya dia susah di kalahin" pekik Tiara sambil terlihat berpikir

" dia itu nggak ikut bimble, paling dia belajar dari aplikasi belajar online doang dia itu lebih sering diem di restoran keluarganya ikut ngebantuin soalnya kalo hari libur atau malam minggu pasti restorannya sibuk" jawab Eric

" ou gitu cape juga jadi dia" jawab Tiara terlihat mensyukuri keadaannya yang bisa belajar dengan nyaman di rumah

" nggak juga sih padahal dia bisa aja main atau apalah kan udah ada kakak nya yang bantuin di restoran kadang dia cuman merhatiin orang kerja aja , kadang aku juga suka ikut ke restorannya " Azis ikut menyambung pembicaraan

" terus dia ngapain ke restoran?" tanya Gea

" iya mungkin karena kita temen nya pada sibuk dengan urusan masing-masing pas pulang sekolah " jawab Azis

" heemmmmp , iya juga sih kan kita beda- beda ekskul Bayu dan Rizal futsal , Azis dan aku taekwondo" jawab Eric

"belum lagi aku ikut osis " jawab Azis

" ou pantes belum nenteng tas pasti ada rapat nih " Nesya yang memperhatikan hanya Azis yang belum menenteng tas di antara teman-temannya

" heheehe ... iya nih ada rapat osis " jawab Azis

" iya udah kita balik duluan iya " Tiara,Nesya dan Gea yang berjalan ke luar kelas sambil melambaikan tangan pada teman- temanya

" aku juga mau balik deh , duluan iya " Rizal juga yang ikut meninggalkan kelas

" tungguin Jal aku juga mau pulang, duluan iya Zis " Eric berlari mengejar Rizal dan merangkul bahunya

" wahh tinggal aku sendirian nih , pergi ke ruang osis aja lah udah pada kumpul mungkin" Azis pun meninggalkan kelas . Di parkiran Tiara tampak memikirkan sesuatu

" kamu ada yang ketinggalan Rra " tanya Gea yang memperhatikan Tiara yang tampak memikirkan sesuatu

" nggak ada yang ketinggalan , cuman tadi Putri pulang bawa payung kan ?" tanya Tiara

" iya bawa payung tadi liat sendiri dia pulang bawa payung,ohh tadikan pada nyimpen payung dan jas hujan di pojokan kelas si Andre sama si Rian kan duduk deket pojokan mereka kesel tuh soalnya mereka jadi harus ngepel,air dari jas hujan pada netes ke deket bangku nya jadi mereka kesel banget sampe pengen pindah bangku katanya. Padahal dulu nggak mau mereka pindah dari pojokan " Nesya menjawab dan tertawa membayangkan Andre dan Rian yang kesel

" terus kalian liatkan pas pagi-pagi si Bayu nebeng payung yang Putri bawakan ?" tanya Tiara lagi yang tak menanggapi Nesya

"ohh iya tapi tadi si Bayu pulang ngeluarin payung dari tasnya" jawab Nesya yang awalnya kesel karena nggak di tanggapi mulai kepikiran juga tapi Nesya memikirkan hal yang berbeda dari teman-temannya

" mungkin dia lupa kalo dia bawa payung" jawab Gea

" bisa gitu sih , tapi gimana kalo punya maksud lain?" tanya Tiara lagi memberi rasa curiga kepada teman- temannya

" dia bawain teh lemon terus juga pas tugas naskah dia nganterin Putri pulang" jawab Gea yang terlihat mulai curiga juga

"tapi Rizal,Eric dan Azis juga berbagi makanan dengan Putri mereka bilang jangan sampe sakit " Nesya yang membuat kebingungan buyar

" iya juga sih " jawab Tiara yang agak kecewa dengan asumsinya

" wahh aku rasanya memikirkan hal yang sama denganmu awalnya tapi ketika Nesya bilang gitu aku jadi bingung " Gea terlihat bingung

" aku juga bingung" jawab Tiara yang awalnya yakin dengan pemikirannya kalau Bayu menyukai Putri

" emang kalian mikirin apaan ? " tanya Nesya sambil memakai helm karena Nesya mikirnya Bayu mau ngejailin Putri doang

" nggak ada nanti aja kalo udah pasti di kasih tahu" jawab Gea yang juga ikut memakai helm sambil memanaskan motornya tahu kalo Nesya pasti pemikirannya beda dengannya dan Tiara

" duluan iya " Tiara yang ternyata sudah memakai helm lalu meninggalkan parkiran dengan motornya diikuti Gea dan Nesya yang juga sudah selesai memanaskan motor mereka.

Lantai yang becek baju yang berserakan di bawah menjadi kotor dan basah,

" tadi hujan nya deres banget terus anginnya gede,eh aku lupa tutup pintu dapur jadi airnya masuk pas di liat baju udah pada jatoh di lantai karena angin terus lantai nya juga jadi becek maaf iya teh " Hanny menjelaskan keadaan yang terjadi di dapur dan bukannya ikut ngeberesin dapur dengan nenek dan aku dia malah kembali ke kamar untuk tiduran

" baju nya harus di cuci lagi,karena mesin cuci nya masih belum datang cuci biasa aja " nenek memberi instruksi padaku yang bahkan belum mengganti seragam sekolahku

" iya nek " aku tidak bisa mengeluhkan keadaan dan langsung mengerjakannya saja. Pamanku sudah memesan mesin cuci tapi belum datang juga jadi aku harus memcuci seperti biasa,nenek membantu mengelap lantai di dapur yang basah walau di bantu mengelap lantai aku masih punya pekerjaan lain menyetrika baju dan setelah makan malam aku harus mencuci piring kotornya. Sepertinya aku akan sakit,pikirku karena kepalaku yang sudah semakin terasa berat dan badan yang mulai menggigil,bagaimana kalau aku sakit ? apakah aku tetap harus membereskan ini semua ? tubuhku ingin beristirahat bisa kah aku beristirahat walau hanya sebentar ? bolehkah aku tidak mendengar makian saat aku makan ? atau bolehkah aku menerima barang bekas tanpa harus merasa di rendahkan ? bolehkah aku menerima bantuan tanpa harus menerima perlakuan yang menyakitkan ? apakah boleh ? apakah karena sakit pikiranku jadi kacau ? ku harap di saat sakit begini ada yang menjagaku....

************