Chereads / Just show me Your Love / Chapter 4 - Aku harus bagaimana ?

Chapter 4 - Aku harus bagaimana ?

Kenapa ini ? rasanya bahuku berat sekali kepalaku berputar badan rasanya lemas sekali , jangan sakit aku harap jangan. Sebaiknya aku bangun dan minum obat terlebih dahulu agar badanku ini terasa lebih baik pikirku lagi pula masih ada sisa obat Hanny yang beberapa minggu kemarin jatuh sakit , obat nya belum habis tapi Hanny sudah sehat jadi dia tidak menghabiskan obat nya . Aku pun pergi ke dapur mengambil air hangat untuk minum dan mencari obat di kotak obat yang ada dekat dapur , 'paracetamol dan amoxillin trihydrate' tertulis nama obat tersebut aku pun meminum pil pahit itu dan terduduk sejenak sambil minum air putih hangat di gelas yang kupegang ku makan roti yang ada di piring pinggir meja makan yang seharusnya aku makan roti itu dulu baru minum obatnya, 10 menit berlalu jam dinding sudah menunjukan waktu 4.45 pagi walau lemas ku paksakan kaki ini untuk berdiri ku kerjakan semua pekerjaan rumah seperti biasanya dan pergi mandi . Rasanya sudah lebih baik mungkin pengaruh obatnya aku pun bersiap pergi ke sekolah , seperti biasa aku berpamitan terlebih dahulu pada nenek dan pamanku . Sesampainya di sekolah ku lihat teman-temanku memperhatikanku dengan tatapan aneh lalu bertanya

" kamu kenapa Putt kok mukanya pucat bener?" tanya Gea sambil memperhatikan wajahku

" kamu sakit kan kata aku juga jangan hujan-hujanan kemarin itu kamu udah keliatan pucet ehh sekarang liatkan makin pucet terus nih badan kamu panas" Tiara yang memegang wajahku sambil mengomel terlihat dia khawatir kepadaku

" tadi aku udah minum obat kok" jawabku meyakinkan mereka

" kamu harusnya istirahat aja di rumah " Nesya menyarankanku untuk di rumah saja

" aku lebih suka ke sekolah " jawabku sambil tersenyum

"kamu sakit Putt" tanya Rizal yang baru saja masuk kelas setelah bermain futsal di lapangan

" nggak cuman agak pusing aja" jawabku

" kamu pusing ? mau ke uks ?" tanya Bayu sambil memegang wajahku

" ahh apaan sih nggak apa-apa , udah minum obat juga " jawab ku sambil menepis tangannya dari wajahku

" iya udah nanti kalo pusing bilang " jawab Bayu aku mengangguk mengiyakan , terdengar para siswi mulai bergumam

" kenapa tuh sih Putri cari perhatian banget"

" ih baru nyadar dia kan emang suka cari perhatian tiap istirahat aja dia pengennya barengan teruskan sama Bayu emang dia pacarnya ,cuman temen doang aja nempel banget " terdengar lagi pembicaraan itu dulu juga begitu para siswi membicarakan ku lalu entah rumor apa yang membuat teman- teman perempuan di sekitarku menjauh hanya Bayu dan teman-temannya yang setia bersamaku saat itu aku berterima kasih sekaligus membenci Bayu dan teman-temannya karena mereka aku mempunyai teman tapi juga karena mereka aku di jauhi banyak orang . Dan saat ini aku mulai takut mendengar para siswi yang bergumam tentangku , aku takut Tiara, Gea dan Nesya juga akan pergi seperti temanku yang dulu dan ku pikir karena kita sudah cukup dewasa Bayu dan teman-temannya pasti akan sibuk dan pasti perlahan akan meninggalkan ku . Waktu terus berlalu jam istirahat tiba

" Putt kamu bawa makan apa ? " Rizal langsung bertanya tentang bekal yang ku bawa

" Putt aku bawa air lem..." belum selesai Bayu ngomong aku langsung memotong ucapannya

" aku mau ke uks dulu " sambil membawa bekalku lalu melambaikan tangan pada Tiara , Gea dan Nesya

"ma.. baru juga mau ngomong mau di temenin nggak ? eh udah pergi orangnya " Tiara terlihat mengkhawatirkan aku

" dia mau ke uks kok bawa bekelnya sih ? " Eric ngeluh nggak bisa minta jatah

" iya udah kamu minta punya si Bayu" jawab Nesya sambil menunjuk ke arah Bayu yang terlihat membawa banyak makanan dan memegangi termos kecil

" kita ke kantin yuk laper " Gea menarik tangan Nesya . Bayu menatapku seakan bertanya 'apa kau mau menghidariku lagi?',tentu aku memang menghindarinya aku takut bila terlalu dekat dengannya akan membuat orang-orang membenciku , apa aku egois ?.

Aku tiba di depan uks ku ketuk pintu berwarna putih itu lalu aku perlahan masuk ke dalam di sana sudah ada perawat yang memang menjaga ruang uks sedang memakan bekalnya

" kenapa sakit atau butuh yang lain? " tanya bu Gita lembut

" ahh cuman sedikit pusing bu lanjutin aja makannya , boleh minta obatnya biar saya yang cari , kasih tahu aja dimana ?" aku tidak ingin mengganggu makan siangnya

" nggak apa- apa biar ibu carikan kamu duduk aja lagian kamu harus di periksa dulu " jawabnya sambil beranjak dari kursi

" pusing nya dari kapan ?"

"kemarin bu"

"selain pusing keluhannya apa lagi?"

"palingan badan rasanya pegel semua sama tenggorokan agak sakit"

" oh biar ibu periksa kamu sebentar iya " bu Gita meletakan obat yang dia ambil dari lemari obat di meja lalu memeriksa detak jantung dan tekanan darahku

"minum ini iya tapi setelah makan , kamu kayaknya kena flu dan kecapean kalo masih pusing pulangnya berobat ke klinik iya ?" Bu Gita memberikan ku beberapa butir obat dan juga air hangat

" iya bu " jawabku

" boleh makan siang disini nggak ?" tanyaku meminta izinnya

" iya nggak apa-apa makan bareng ibu aja terus minum iya obatnya" jawab bu Gita, kepalaku memang pusing karena sedang sakit tapi sejujurnya aku juga mulai pusing karena hal lain bagaimana kalau teman-temanku sekarang menghindariku ? apa aku akan kesepian lagi ? aku tak ingin mengganggu teman-temanku mereka juga punya kesibukan sendiri tidak mungkin mereka selalu bersamaku terlebih sekarang kita sudah SMA mereka pasti sibuk dengan lebih banyak hal tapi kalau aku selalu makan siang dengan mereka mungkin akan timbul rumor yang tidak mengenakan , aku tidak pandai bergaul dengan teman yang lain bagaimana ini ? di tengah pemikiranku sendiri tiba - tiba bu Gita bertanya

"gimana rasanya jadi anak SMA telat sih kalo nanya sekarang udah 4 bulan lebih juga bentar lagi ujian tengah sekolah " tanya bu Gita sambil tertawa dengan suara khasnya

" di sekolah banyak hal yang menyenangkan banyak teman walau kadang mereka bersikap kekanakan tapi aku senang berteman sama mereka " jawabku sambil tersenyum mengingat tingkah mereka

" kalo pacar udah ada ? " tanya bu Gita sambil memicingkan matanya

" ihh apa sih bu " jawabku sambil mengalihkan pandanganku dari bu Gita

" maaf kalo nggak mau ngasih tahu nggak apa-apa kok , ok deh ibu nggak akan nanya yang aneh- aneh lagi " bu Gita kembali tertawa , kami pun berbincang sampai jam istirahat berakhir dan aku kembali ke kelas . Di kelas Tiara melambaikan tangannya bertanya padaku apa aku sudah baikan aku mengiyakan karena memang sudah terasa lebih baik teman- teman yang lainpun tersenyum lega . Aku tidak tahu kapan teman-temanku akan berubah tapi untuk sekarang aku senang bersama mereka jadi aku harus mempertahankan pertemanan ini bila suatu saat ada kesalah pahaman aku akan berusaha meluruskannya dan mendapatkan kembali teman - teman yang aku sukai . Bel pulang sekolah berbunyi kami pun memberi salam pada guru dan guru meninggalkan kelas pertanda para siswa boleh pulang atau tetap di sekolah untuk melaksanakan ekskul.

" rapat lagi rapat lagi cape aku tuh pengen pulang " Azis mengeluh sambil menatap layar ponselnya

" aku juga ada ekskul iya kan Bay " jawab Rizal semangat memakai sepatu mengeluarkan sepatu futsalnya diikuti Bayu yang juga terlihat sangat bersemangat dia berdiri dan langsung menenteng tasnya sambil bersorak sorai , melihat tingkah mereka Gea tampak terkejut

" wah mereka kenapa sih latihan futsal aja semangatnya kayak mau di bagi duit" Gea yang terheran- heran terus bergumam

" kamu sering liat mereka kayak gitu Putt " tanya Nesya padaku lalu ku jawab sambil melipat kaki

" bunda sih seneng aja kalo liat anak ceria berarti dia tumbuh sehat dan berkembang" jawabku sambil melipat tangan di depan

" abis dari UKS bukannya sembuh otaknya malah geser " jawab Eric sambil memukul kepalaku

" baru liat si Putri bisa geser juga otaknya " jawab Gea tertawa diikuti Nesya dan Tiara . Aku senang melihat mereka di sekolah , mereka membuatku merasa kalau aku berharga mereka memperlakukanku sebagai teman bukan karena menginginkan sesuatu dariku bukan menjadikan ku pesuruh mereka tapi memperlakukanku sebagai teman nya yang terpenting lagi aku tidak sendiri.

Hari- hari di sekolah berjalan seperti biasanya menyenangkan dan banyak hal yang mereka ceritakan padaku , ku rasa sakit flu yang ku rasakan sudah sembuh sekarang aku merasa baik-baik saja cuaca hari ini juga cerah walau sudah sore tapi langit masih sangat terang . Seperti biasa sepulang sekolah aku beres- beres rumah sekarang aku mencuci baju menggunakan mesin cuci tadi pagi mesin cucinya baru sampai , karena mencuci baju dengan mesin rasa lelahku sedikit terobati tak terasa hari berganti malam . Makan malam pun sudah nenek siapkan, setelah makan malam selesai aku berniat mencuci piring tapi sabun cuci piringnya habis terpaksa aku pergi ke warung membeli sabun sekalian aku ingin beli es krim setibanya di warung aku melihat sosok yang tak asing disana melambaikan tangannya sambil tersenyum di tangan kanannya dia memegang es krim yang tampaknya sudah di makan

" mau beli apa neng ? " tanya Bayu sambil memakan es krim di tangannya

"tukang warungnya udah ganti "jawabku mengabaikannya

"beli apa neng udah biarin si Bayu mah jangan di ladenin , gangguin yang beli aja " jawab ibu tukang warung sambil tertawa

" ih si ibu ini mah bukan gangguin tapi nanya " jawabnya

"beli sabun cuci piring bu sama ..." aku melihat lihat es krim di freezer

"yang ini aja enak " tunjuk bayu ke arah es krim rasa coklat yang besar aku melihat harga nya dan mengurungkan niatku membelinya tapi Bayu mengambil es krimnya

" bu jadi berapa es krim sama sabun cucinya biar aku yang bayar" dia membayar dan mengambil sabun dan es krim lalu dia menarik tanganku pergi dari warung

" makasih bu " teriak bayu

"ngapain kamu yang bayar kan aku yang beli "aku bertanya pada Bayu yang terlihat senang membelikan ku es krim

" aku mau traktir soalnya aku mau ikut tanding futsal nanti pas udah beres ujian , doain biar menang iya "jawabnya sambil tersenyum entah sadar atau tidak tapi dia terus memegang tanganku dan entah kenapa aku juga tidak melepaskan nya aku ingin membiarkannya saja

" halahh ujian aja belum udah sombong aja masuk tim "jawabku sambil terus berjalan

"iya biarin , aku kan pengen kamu yang duluan tahu kalo aku masuk tim buat tanding futsal " jawabnya sambil tersenyum , aku baru tahu kalo senyum Bayu itu manis banget bibirnya yang berwarna pink dan giginya yang berderet rapi dia juga mempunyai gigi taring yang agak panjang apa dia vampire pikirku matanya juga besinar padahal mata nya kecil , dia juga punya lesung pipi wajahnya putih berseri di tambah sorot lampu jalan yang mengenai nya dia tampak sangat tampan walau berkeringat karena habis berolahraga dia tampak tetap tampan , Bayu yang mungkin sadar ku perhatikan menoleh ke arahku

"kenapa apa ada sesuatu di wajahku " tanya Bayu mendekatkan wajahnya padaku

" ih nggak ada cuman liat aja " jawabku tiba-tiba saja Bayu menghentikan langkahnya sambil menatapku

" kamu mau jalan sampe kemana ?" tanya Bayu sambil menghentikan langkahku

"oh udah sini , makasih es krimnya" ku ambil kantung plastik di tangan nya dan ku lepaskan tangannya yang masih menggenggam tanganku tapi dia menarik tangan ku lalu mengusap kepalaku

" selamat malem , makan es krimnya iya jangan sampe leleh tapi nggak apa-apa sih udah leleh juga tetep enak "ucap Bayu kemudian pergi , kenapa ini jantung ku bedebar kencang sekali aku berlari kerumah dan mebuka sabun lalu mulai mencuci piring - piring kotor dengan cepat walau sudah bekerja seperti ini aku masih teringat padanya selesai mencuci piring ku lihat es krim di meja yang dia belikan untukku lalu ku buka plastik yang menutupinya dan es krimnya sudah sedikit meleleh tapi rasanya tetap enak aku terus tersenyum saat memakan nya rasanya senang sekali tapi tidak tahu kenapa hanya saja terasa membahagiakan mengingat es krim ini di belikan oleh Bayu .

Seperti biasa aku berangkat sekolah rasanya sangat ingin cepat sampai sekolah kalau di tanya kenapa aku juga tidak tahu aku hanya ingin bertemu teman-teman dan juga 'dia' ,langit terlihat sangat biru padahal masih pagi udarapun rasanya sangat menyegarkan dan juga sinar matahari terasa hangat jalanan yang biasa ku lalui entah mengapa terasa indah di pandang mungkin karena di tanami bunga -bunga oleh warga sekitar tapi dulu tampak biasa saja kenapa sekarang terlihat sangat bagus , saat di tengah perjalanan ku lihat 'dia' iya dia Bayu tanpa sadar aku malah bersembunyi saat dia menoleh ke belakang aku malu untuk berjalan bersamanya perasaan itu muncul begitu saja padahal biasanya aku tidak malu padanya pikirku

" ngapain Putt?" suara yang tak asing terdengar

" ohh lagi benerin tali sepatu Zal " jawabku terbata bata

" ohh aku kira ngapain kamu deket tong sampah , kayak yang lagi sembunyi aja " jawab Rizal menaruh rasa curiga padaku

" nggak kok , ngapain aku sembunyi coba " jawabku sambil tertawa hambar ku lihat Bayu sudah tidak ada menandakan dia sudah pergi dari tadi

"ya udah ayo kita berangkat " jawab Rizal masih menaruh rasa curiga .sesampainya di kelas aku tidak melihat Bayu mungkin dia pergi main futsal dulu sebelum masuk kelas pikirku

"Putt udah belum pr liat dong "Nesya menarikku duduk dan meminta buku catatan ku dan ku berikan padanya Gea tampak meledeki teman sebangkunya yang selalu lupa mengerjakan pr , pagi hari yang seperti biasanya selalu ceria dan di awali tawa aku harap ini selalu terjadi tawa di pagi hari. Sebentar lagi jam pelajaran di mulai para siswa yang berada di luar kelas mulai masuk ke kelasnya masing-masing begitu juga Bayu , keringat yang terlihat membanjirinya padahal masih pagi dia berlari mengambil sesuatu di tasnya dan berlari lagi ke luar tak begitu lama dia masuk ke kelas dengan baju yang sudah di ganti, rambut dan wajah yang basah mungkin dia mencuci mukanya aku langsung memalingkan wajah begitu dia melihatku tapi dia malah menghampiriku

" aku pake parfume baru wangi nggak ?" tanya Bayu padaku

" iya wanginya sampe kemana-mana , lagian kamu pake parfumenya di semprot ke badan atau mandi pake parfume " Tiara nyolot karena dia nggak suka sama bau parfume yang Bayu pakai

" ih aku nanya sama Putri bukan sama kamu yey..." jawab Bayu sambil menjulurkan lidahnya pada Tiara

" iya wangi tapi pake nya dikit aja jangan banyak-banyak pusing tau kalo cium bau parfume yang kebanyakan " jawabku pura-pura mengabaikannya dan melihat-lihat buku

"iya udah deh nanti pake parfumenya dikit aja"jawabnya sambil tersenyum

"iya udah duduk mau berdiri terus disitu ganggu yang lain tahu" jawabku menyurunya untuk duduk, dia pun duduk di kursi sambil terus tersenyum padaku rasanya semakin berdebar ahh bagaimana ini apa dia tahu kalau aku lagi deg degan banget karena dia itu sebabnya dia terus tersenyum padaku terus kalau dia tahu aku harus bagaimana ? reaksi seperti apa yang akan dia berikan kalau dia tahu ? dan juga bagaimana dengan teman-temanku ? apa aku harus menghidarinya saja ? pikiranku kalut tidak tahu harus apa .

********