"Sewaktu bersamamu entah mengapa terasa manis bahkan saat melihat mu dari kejauhan membuatku tanpa sadar tersenyum, aku bukan orang yang seperti ini, kenapa kamu muncul mengubah prinsip hidupku untuk tidak mencintai. Kamu selalu muncul di saat aku terluka dan entah bagaimana dengan kehadiranmu saja membuat ku sedikit merasa tenang".
Hari pertama masa SMA ku seperti biasa aku bangun pagi-pagi sekali karena aku harus tahu diri aku tinggal di rumah pamanku,aku harus mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Orang tuaku menitipkan aku pada pamanku mereka tak sanggup membayar uang sekolahku jadi paman membiayai uang sekolahku. Pamanku seorang pegawai negeri terkadang dia dinas keluar kota. Dia mempunyai anak perempuan yang 2 tahun lebih muda dariku, namanya Hanny dia sekarang kelas 8 SMP sekolah nya cukup jauh, dari rumah kalau paman sedang ada di rumah biasanya dia mengantar putrinya dulu ke sekolah sebelum berangkat kerja. Kalau aku tentu saja harus berjalan kesekolah karena jarak sekolah dan rumah tidak terlalu jauh bila berjalan melewati jalan tikus hanya memakan waktu 10 menit. Ini hari pertama aku masuk sekolah setelah selama seminggu menjadi peserta orientasi siswa akhirnya aku mengenakan seragam putih abu-abu.
"Om aku berangkat sekolah dulu iya sarapan di meja udah siap baju dinas om juga udah di licin di gantung di balik pintu kamar om , ohh kopi nya juga udah di meja iya " pamanku hanya mengangguk , setelah mengucap salam dan mencium tangan pamanku aku berangkat .
Cuaca pagi yang cerah langit yang berwarna biru dan udara pagi yang masih terasa dingin mengawali hari ku menuju sekolah.
"Putri...." aku menoleh saat mendengar nama ku di panggil oleh suara yang asing ku dengar
"Iya..." aku menjawab suara asing itu
"Aaah.... Cowok itu...." pikirku saat aku melihat orang yang memanggil namaku seorang siswa laki-laki yang ingin kuhindari karena dia terlihat terlalu bersinar di mataku membuat mataku sakit saat melihatnya.
"Bareng dong jalan nya kan kita jalan ke arah yang sama, sambil ngobrol gitu kalo jalan sendirian kan bosen..." katanya
"Kemana temen kamu ?" jawab ku ketus
"Oh... Mereka baru bangun kalo jam segini..." aku tidak heran mendengarnya karena walau waktu sudah menunjukan pukul 6.30 yang berarti 30 menit lagi pelajaran di mulai, karena mereka biasanya memang sering datang kesiangan dari mereka SMP. Iya aku satu SMP dengan cowok yang menyapa ku ini nama nya Bayu dia siswa yang paling di kenal oleh guru, kakak kelas, dan teman- teman satu angkatan tentunya dia cowok paling pinter di sekolah, paling kaya, paling ganteng, paling banyak yang naksir dan paling-paling lain nya sudah banyak sekali cerita tentang dia yang membuatku tidak nyaman berjalan bersamanya. Tak terasa kita sudah sampai di depan sekolah, iya karena jarak sekolah dan rumah kan memang dekat.
"Bay sini...." terdengar seseorang memanggil namanya seperti biasa dengan senyumannya dia menyapa
"Putt aku kesana dulu iya, bye... " dia berpamitan sambil tersenyum padaku dan melambaikan tangannya aku hanya menatapnya dan terus berjalan menuju kelas yang sebelumnya sudah di beritahukan di mading sekolah pada hari terakhir orientasi siswa. Aku masuk kelas 10-1 setelah melewati lapangan basket kelasku sudah terlihat aku tidak perlu menaiki tangga karena kelas 10 berada di lantai pertama, kelas 11 di lantai ke 2 dan lantai 3 di isi kelas 12 sedang ruang guru ada di lantai pertama tapi berbeda gedung. Saat memasuki ruang kelas banyak kursi yang sudah terisi dan sepertinya banyak siswa yang sudah saling mengenal dan akupun menemukan wajah- wajah yang tak asing bagiku
"Putt duduk disini bareng aku..." terlihat Tiara teman yang kutemui saat masa orientasi siswa. Dia terlihat sangat baik terlebih wajah nya yang putih dan imut rambut pendek sebahu dia juga tidak terlalu tinggi. Aku pun pergi menghampirinya yang duduk di bangku ketiga baris keempat dekat dengan jendela
"Hai aku Gea...." gadis berkulit kuning langsat dan berwajah manis menyapa dengan senyumnya. Dia duduk di depan ku, lalu gadis yang duduk di sebelahnya pun menyapa
"Aku Nesya, kamu Putri kan?"
"Iya..." jawabku sambil tersenyum
"Kita sekelaskan sama Bayu yang ganteng itu, dia kan satu sekolah sama kamu waktu SMP kan Putt ?" tanya Tiara terlihat matanya berbinar saat itu
"Wah masa kamu satu sekolah sama dia Putt...?"
"Kamu pernah sekelas juga kan Putt kalo nggak salah denger dari anak -anak cowok temennya Bayu....?" tanya Gea dan Nesya yang terlihat sangat bersemangat
"Iya, tapi aku nggak deket sama dia cuman tahu aja..." jawabku singkat sambil tersenyum yang di buat-buat
"Ohh... Nanti juga bisa akrab, semoga aja kita bisa akrab... Dia kan katanya pinter, jadi kita bisa nyontek. Lagian dia ganteng kali aja ada kesempatan...." celetuk Nesya yang terlihat sangat antusias sambil nyengir
"Yaelah.... Ada kesempatan apanya dia itu populer banget, apalagi dia itu inceran kakak kelas dan geng cewek-cewek cantik tuhh... " jawab Gea sambil nunjuk ke arah Bayu yang lagi di godain para siswi kelas 11 dan 12 anggota Osis
"Haa... Udah jelas nggak ada peluang sedikitpun Nes " kata Tiara sambil menepuk nepuk punggung Nesya sambil nyengir. Dan sang tokoh utama pun masuk
"Bayu duduk sini, wahh.... Lama banget nyampe kelas banyak parkir sih lo kakak kelas heboh banget kalo liat lo dari yang ngajak kenalan doang sampe ngajak masuk jadi anggota ekskul " celetuk Rizal teman Bayu dari SMP, mereka akrab banget kemana mana pasti barengan terus
"Wah... Pasti bingung lo nolak ekskul yang lo nggak suka, iya kali aja semua ekskul mau lo jambanin...." jawab Eric sambil pecicilan
"Susah iya hidup jadi orang ganteng..." Azis yang sedari tadi diem akhirnya ngomong juga tapi yang di tanya cuman senyum dan bilang
"Iya, ini juga lagi bingung milih ekskul yang mana tapi aku pengennya sih futsal tapi liat giman nanti aja "
"Wah.... Kita duduk deketan nih " celetuk Bayu yang melihat ke arahku sambil tersenyum dan aku juga cuman tersenyum tipis melirik ke arahnya
"Iya, kita deketan...." jawab Tiara heboh lalu Gea dan Nesya juga ikutan heboh karena duduk deketan sama Bayu
"Ahh.... Kenapa dia harus duduk di sampingku sih...." pikirku, walau hanya duduk di sampingnya pasti akan banyak orang yang menatap ke arah Bayu, ini akan cukup merepotkan. Dan seperti dugaan Putri hidupnya menjadi merepotkan dan menjadi banyak sorotan setelah Bayu mulai bersikap ramah padanya.
**********